🌼 E.1 🌼

193 27 0
                                    

yeongweoniran ge ittamyeon

neowa nae yaegiil kkeoya Oh yeah
jigeumcheoreom niga isseo jumyeon chungbunhae
•••
Jika ‘selamanya’ ada
Akan menjadi cerita tentang kau dan aku, oh yeah
Semuanya baik-baik saja selama kau tetap seperti ini

~Made In You • Suho~

A Beautiful Lie - New Paper
____________________________________

Mentari datang menyambut dengan begitu lembut. Menyapa setiap insan yang telah terjaga dari tidur lelapnya.
Mengakhiri langit gelap dengan sedikit cahaya. Berganti pada senyum pagi yang memikat hati. Mengetuk setiap pintu dalam keadaan tertutup. Awal kembali datang.

Dua insan yang masih asik terlelap dalam tidur dan mimpinya mulai terusik. Yang pertama adalah si wanita dengan rambut dark brown bergelombang. Kelopak matanya mulai bergerak-gerak, berusaha membuka matanya seutuhnya. Perlahan, kedua netranya menangkap cahaya matahari yang menembus tirai putih di ruangan.

Bibir manis dengan warna pink alami tersenyum bahagia. Alasan pertama karena Tuhan masih memberinya kehidupan dan alasan kedua karena sosok di sebelahnya. Pria dengan wajah begitu tenang dan nyenyak yang masih mendengkur halus. Dia bisa merasakan deru nafas teratur menyapa kulit wajahnya.

Dengan tenang, si wanita menggerakkan jari telunjuknya untuk menyusuri permukaan wajah yang begitu halus dan sempurna. Mulai dari alisnya yang tebal dan tegas. Beralih pada hidung mancung dengan proporsi pas. Berjalan turun dan berhenti di belah bibir yang tertutup. Kini, dia memberanikan diri untuk mengusap pipi putih tanpa cela milik pasangannya.

Wanita dengan rambut panjang tersebut mulai menggerakkan tubuhnya. Tapi, dia baru saja sadar jika ada sebuah tangan menahan tubuhnya untuk tetap dekat pada tubuh hangat si pria. Lengan kekar yang seakan-akan menjaga agar dia tidak kabur atau berada jauh dari jangkauan.

Penuh kesabaran dan kedamaian, si wanita melepaskan tangan tersebut. Lalu segera membebaskan dirinya sebelum kembali terjerat dengan dekapan si pria. Dengan baik hati, dia menggantikan tubuhnya dengan bantal guling. Tertawa kecil melihat bagaimana guling itu telah didekap begitu erat.

Junmyeon, wanita dengan paras rupawan itu bangkit dari duduknya. Menatap sekali lagi pada Sehun, pria Oh yang masih begitu lelap dalam tidurnya. Benar saja, mereka berdua menghabiskan malam dengan menonton banyak film sambil minum dan berakhir tidur bersama tempat tidur darurat di ruang tamu apartemen Junmyeon.

Wanita Kim segera membereskan botol minuman dan gelas yang semalam mereka gunakan. Tidak lupa juga piring-piring bekas cemilan yang mereka buat semalam sendiri. Selesai meletakkan semuanya pada wastafel, Junmyeon beralih menuju kamar mandi di kamarnya. Meninggalkan Sehun sendirian dengan tidur lelapnya.

Sementara itu, Sehun sendiri mulai menggeliat dalam tidurnya. Merasakan tidak ada lagi kehangatan di sebelah tubuhnya. Dan cahaya matahari yang menjadi, perlahan tapi pasti pria Oh membuka matanya. Benar saja, dia tidak lagi menemukan sosok tunangannya tercinta. Bibirnya langsung kecut tanda dia tidak suka disambut tanpa kehadiran si perempuan.

"Jun... Junmyeon..." Panggilnya dengan suara rendah, serak dan khas bangun tidur.

Tidak mendapatkan sahutan, Sehun bangkit dari tidur. Mengusap wajahnya dengan kedua tangan lalu mengedarkan pandangan. Matanya masih tidak menemukan keberadaan Junmyeon yang semalam tidur di sisinya.

 A Beautiful Lie ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang