🌼 C.4 🌼

228 39 5
                                    

Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Hindari plagiat !

Tidak ada yang bisa menolak cinta. Kekuatannya datang begitu saja, dalam sekejap kamu merasa mau memiliki selamanya.

_____________________________________

Di antara barisan bangku di depan ruang rawat Sehun, Baekhyun bersama dengan Junmyeon sedang duduk bersebelahan. Meninggalkan Sehun dan Chanyeol dalam kecanggungan di dalam kamar inap. Kedua gadis cantik ini sedang membutuhkan waktu untuk berdua saja. Itulah yang Baekhyun katakan sehingga Sehun mengizinkan sahabatnya itu membawa Junmyeon.

Gadis Kim telah duduk dengan gugup. Kepala sedikit tertunduk ke bawah. Berusaha mengumpulkan keberanian untuk berbicara dengan sahabat terbaik pemuda Oh tersebut. Sementara gadis Byun tersenyum lebar melihat tingkah kikuk Junmyeon. Diam-diam dia menyukai sifat si Kim yang sopan.

"Seohyun eonni sudah menceritakan segalanya. Termasuk dari kau yang menabrak Sehun. Dia juga sudah menceritakan rencana imo Oh tentang mengakui mu sebagai calon tunangan Sehun. Semuanya, aku sudah tahu." Ucap Baekhyun.

Perlahan, Junmyeon menatap gadis Byun dengan wajah yang tidak bisa dideskripsikan. Entah lega, menanti atau bimbang. Wanita ini dalam keadaan yang tidak bisa ditentukan.

"Saat tahu imo memilih mu sementara kau yang mencelakai Sehun aku sempat tidak setuju. Tapi, saat tahu alasan lainnya, aku rasa memilih mu bukan pilihan salah. Walau, aku masih bingung kenapa imo Oh kekeh sekali." Jelas Baekhyun lagi.

"Aku juga tidak mengerti kenapa harus aku yang dijadikan calon tunangan Sehun. Alasan nyonya Oh adalah karena aku anak dari sahabat karibnya dulu semasa sekolah dan kuliah. Lalu mereka membuat perjanjian untuk menjodohkan putra putri mereka nanti." Ucap Junmyeon pada Baekhyun.

"Ya, imo memang mengatakan itu padaku juga. Memang masuk akal, tapi kenapa baru sekarang ? Tidak sebelum-sebelumnya ?"

Junmyeon menganguk setuju.

Keduanya kembali terdiam satu sama lain lagi. Menatap lurus ke depan. Dalam beberapa menit, Baekhyun menoleh dengan senyum sangat lebar. Dia menyentuh tangan Junmyeon lalu menggenggam erat. Membuat si Kim menoleh.

"Jika nanti Sehun mengingat segalanya, apakah kau akan mundur ?" Tanya Baekhyun.

Junmyeon mengerut kening. Bingung dengan maksud si Byun cantik.

"Maksud ku, jika Sehun tahu jika kau bukan calon tunangannya, apakah kau akan pergi ? Karena tidak ada lagi alasan kau disisinya. Kau bukan wanita yang dia cintai sebenarnya."

Kim menatap lekat Baekhyun. Memikirkan jawaban yang tepat.

"Tentu saja. Sehun berhak bersama wanita yang dia cintai. Alasan ku menerima melakukan kebohongan ini adalah untuk membantu sahabat baik Eomma ku."

Baekhyun mengangguk.

"Bantulah Sehun melupakan wanita yang dia cintai kini. Aku senang ketika dia kehilangan lima tahun ingatannya. Selama ini, si Oh yang keras kepala itu selalu tersakiti karena mencintai wanita tersebut. Yang selalu menggantungkan kepastian padanya." Ucap Baekhyun tulus perhatian mengenai sahabatnya.

"Memangnya wanita yang Sehun cintai seperti apa ?"

"Baiklah aku akan jelaskan pada mu. Tinggi tubuhnya sama seperti dirimu. Tapi, dia sedikit lebih pendek. Kalian sama-sama punya rambut panjang. Bedanya, kau dengan dark brown serta poni menutupi dahi. Sementara dia memiliki rambut hitam legam dan sering membelah tengah rambutnya. Kemudian... bibirnya tebal dengan bentuk hati. Matanya bulat penuh dan  indah." Jelas Baekhyun.

 A Beautiful Lie ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang