🌼 C.10 🌼

201 35 9
                                    

Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Hindari plagiat !

Berjuang atau berhenti ?

_______________________________

Mobil putih mewah milik Sehun berhenti tepat di depan gedung apartemen tempat Junmyeon tinggal. Keduanya turun bersamaan dari mobil. Hari kencan mereka tampak seperti kencan sepasang kekasih pada umumnya. Makan malam di tempat mewah dan pernyataan Sehun lah yang membuat sedikit berbeda. Gadis Kim baru saja mengetahui jika restoran tersebut adalah Milik keluarga Byun. Akan sangat mudah untuk menyewa tempat itu karena Sehun punya Baekhyun.

Sayangnya, keluarga Oh tidak memiliki usaha di bidang kuliner. Mereka hanya terfokus pada properti, perhotelan dan juga investasi barang-barang mewah. Lain dengan Byun yang merupakan perusahaan, dimana menaungi beberapa jenis bisnis. Dari kuliner, fashion, produk kecantikan dan lain lagi.

Selama di perjalanan, Sehun menceritakan seputar usaha Oh yang sedang berjayanya. Dan bagaimana kekecewaan Sehun karena justru kehilangan ingatannya. Dalam perjalanan pulang, Sehun juga bertanya soal keluarga Junmyeon. Bagaimana wanita itu mencukupi biaya hidupnya.

"Aku harap kau pikirkan tawaran ku, Jun." Ucap Sehun pada wanita Kim.

Sebelumnya juga, Sehun mengajak Junmyeon untuk meninggalkan pekerjaannya di agensi dan mendapatkan posisi lebih bagus dengan membantu Seohyun mengelola mall mereka yang menjual barang branded. Dia bisa menjadi manager. Tapi, hal itu terlalu berlebihan bagi Junmyeon.

"Aku rasa...aku akan pikir-pikir lebih dulu. Karena...aku juga masih belum memiliki pengetahuan cukup untuk posisi sebesar itu, Hun." Jawab Junmyeon lembut.

Bicara soal pendidikan, Junmyeon sudah memumpuni. Gadis ini baru saja menyelesaikan gelar S2 nya setahun yang lalu. Tapi, sampai saat ini rekomendasi untuk naik jabatannya di perusahaan belum juga terbalas. Sedikit kecewa, tapi Junmyeon terus bersabar.

"Kalau begitu aku pamit. Benar tidak ingin aku antar sampai atas ?" Tanya Sehun.

"Tidak perlu. Kau bisa lelah nanti. Hati-hati di jalan dan selamat malam." Ucap Junmyeon.

Sehun mengangguk lalu mengusap kepala yang lebih pendek. Memberikan senyum terbaiknya.

"Besok, datanglah ke rumah. Temui Eomma dan Appa."

"Ya, pasti. Besok adalah Minggu. Aku pasti datang. Tapi, setelah ibadah dulu."

"Itu harus. Aku pamit dulu kalau begitu. Night, Jun."

Sehun memeluk Junmyeon terakhir kali kemudian berlalu pergi. Junmyeon melambaikan tangannya pada Sehun. Menatap mobil yang kini melaju pergi meninggalkan halaman gedung apartemennya.

Junmyeon memegang dada kirinya. Merasakan jantungnya berdegup begitu kencang. Diam-diam tersenyum mengingat apa yang telah terjadi hari ini. Dia benar-benar seperti calon tunangan bagi Sehun. Walau nyatanya dia tidak lebih dari siapa-siapa. Bahkan bukan cinta sebenarnya dari pemuda Oh.

Gadis itu melangkahkan kakinya. Akan memasuki gedung. Berjalan menyapa petugas yang masih terjaga. Dia menaiki lift dan naik ke lantai unitnya. Begitu sampai, Junmyeon segera berlalu ke huniannya. Menekan sandi apartment, begitu terbuka dia mendorong pintu.

 A Beautiful Lie ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang