🌼 C.18 🌼

185 35 3
                                    

Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Hindari plagiat !

Tidak ada yang tahu jika kebahagiaan ternyata awal kesedihan atau mungkin saja sebaliknya.

______________________________________

Libur dari semua kepenatan ternyata begitu berguna bagi Sehun. Pemuda Oh terlihat jauh lebih bercahaya dengan wajah tampan awet muda kepunyaannya. Sehun seakan diisi ulang hingga penuh, demikian tubuhnya lebih fresh. Awalnya, Sehun enggan untuk pergi mengingat urusan perusahaan cukup banyak. Belum lagi peluncuran proyeknya. Untungnya, Sehun punya sang ayah serta asisten dengan kemampuan luar biasa.

Hari ini, adalah peresmian peluncuran proyeknya. Semua sudah di siapkan, dengan begitu pelaksanaan pembangunan akan dilakukan dua hari ke depan. Putra tunggal keluarga Oh ini sangat bersemangat ketika turun dari mobil. Berjalan menuju ruang auditorium untuk meresmikan pembuatan lingkungan mewah sebagai proyek besar.

Dirinya penuh dengan wibawa. Berdiri di atas panggung dengan layar besar di depan. Menampilkan slide-slide yang secara otomatis menampilkan semua perencanaan perusahaan yang telah seratus persen terpilih. Sehun memberikan arahan serta harapan-harapannya terhadap proyek baru mereka kemudian mengucapkan rasa terima kasih pada tim perancang lalu memberikan semangat kepada tim yang bertugas dalam persiapan pembangunan.

Dalam akhir katanya, Sehun menyampaikan impian-impian ke depannya untuk melakukan proyek lebih besar lagi setelah proses pembangunan proyek mereka kali ini berjalan lima puluh persen. Dengan tidak mengurangi rasa hormat, Sehun membungkuk menutup acara pertemuan peresmian proyek hari ini. Semua bertepuk tangan lalu menjabat tangan pada samping kiri-kanan.

Pemuda Oh kini melangkah meninggalkan auditorium bersama asistennya. Kali ini dia berniat menghampiri gudang penyimpanan bahan bangunan. Tapi, langkahnya terhenti oleh seseorang.

"Permisi tuan Oh. Maaf jikalau saya mengganggu anda." Ucap seorang wanita dengan senyum ramahnya.

Sehun mengenal wanita itu. Dia adalah saudara tiri dari tunangannya. Do Kyungsoo, wanita yang membuatnya gelisah.

"Ada apa nona Do ?" Tanya Sehun.

"Saya hanya ingin mengucapakan rasa terima kasih saya karena telah menggunakan rancangan dari saya untuk proyek besar anda ini. Dengan proyek ini, saya mendapatkan banyak permintaan dari perusahaan lain untuk desain proyek-proyek besar mereka." Ucap Kyungsoo.

Sehun mengangguk.

"Sama-sama nona Do. Hanya ini yang ingin anda bicarakan ?" Suara Sehun terdengar tegas di telinga Kyungsoo.

"Jika anda mau, bisakah saya meminta waktu anda ? Untuk menerima jamuan sebagai tanda terima kasih. Di sana ada rekan-rekan saya juga, tuan Oh." Jelas Kyungsoo takut-takut.

Sehun tampak berpikir sejenak. Kemudian mengulangi kalimat terakhir Kyungsoo.

"Ada rekan-rekan mu juga ?" Sehun meyakinkan.

"Ya, tim yang bekerja sama dalam perencanaan desain ini tuan Oh. Kami senang jika anda datang."

"Baiklah. Saya akan datang. Kirimkan saja alamat dan waktunya pada asisten ku. Nanti, dia akan mengirim ulang pada ku." Ucap Sehun.

 A Beautiful Lie ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang