1 {revisi}

40.1K 1.5K 26
                                    

Seorang pemuda berumur 18 tahun tampak termenung dikamarnya,ia masih terbayang-bayang dengan kejadian di masa lalu.Adeen Bonaventura Keizaro atau yang akrab dipanggil zaro.

Flashback on

Saat itu zaro berumur 12 tahun,dia baru saja pulang sekolah dan melangkahkan kaki mungilnya ke dalam rumah namun ia urungkan saat mendengar suara yang ia yakini itu adalah suara maminya.

"zaro akan ikut denganku"ucap maminya.

"ikut denganmu?,itu tidak akan terjadi.kau tidak akan bisa mengurus zaro dengan baik"ujar papinya.Sedangkan zaro hanya mendengarkan dengan baik apa yang orag tuana katakan dibalik pintu.

"zaro akan tetap ikut denganku"kekeh maminya.

"ck,terserah.semua keputusan ada pada zaro,kita lihat zaro akan memilih ikut denganku atau kau"jawab papinya.Memang dari 6 bulan setelah menikah,mereka sudah terbiasa dengan yang namanya pertengkaran.

Mereka bertengkar saat zaro tak ada dirumah.Papinya yang menjabat sebagai tentara harus rela meninggalkan keluarga,sedangkan maminya  bekerja sebagai dokter profesional yang membuat mereka tak ada waktu untuk saling komunikasi.

"pi,mi"suara itu mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu dan terlihat zaro yang berdiri di tengah pintu dengan mata yang terus mengerjap bingung.

"zaro udah pulang?,zaro ikut mami yuk!"ajak maminya melangkah mendekati anaknya yang tengah memandangnya bingung.

"emang kita mau kemana?,papi juga ikut?"tanya zora.

"sayang dengeri ma--"

"zaro ikut sama papi aja ya"ucapan maminya terpotong oleh papi.

"ha?"

"ini kenapa sih?,zaro bingung"ucapnya bingung dengan tangan menggaruk pipinya.

"zaro dengerin mami,kita berdua pergi dari sini.kita nanti tinggal berdua"bujuk maminya.

"kenapa?"ucap zaro,ia masih bingung dengan semua ini.Jika ada yang mengira ia tak tahu masalah orang dewasa,itu salah.Nyatanya bocah itu memiliki pemikiran yang jauh dari umurnya.

"ayo sayang"paksa maminya dan menarik tangan zaro untuk pergi.

"apa-apaan kamu,jangan pernah menyentuh anak saya,"sarkas papinya,menepis tangan sang mami dari tangan zaro.Sadar akan hal itu ia diam-diam berusaha untuk pergi dari orang tuanya.

"ck,zaro itu anakku.aku yang melahirkannya"imbuh maminya.

"ay--"ucapan mami terpotong kala melihat putranya tak ada.

"zaro"teriak papinya berlari keluar rumah untuk mencari zaro.

Sedangkan disisi lain zaro berjalan tanpa arah dengan mata berkaca-kaca,ia tahu maksud maminya mengajaknya pergi.Teman sekelasnya juga pernah merasakan itu,dan itu sebabnya zaro tahu tujuan sang mami.

Flashback off

"mereka yang egois,atau justru gue yang egois"tanya zaro pada dirinya sendiri.

Terkadang ia juga merasa iri pada yang lain karena memiliki keluarga yang harmonis,tapi ia tak boleh menyerahkan dirinya pada keterpurukkan.Karena jauh disana masih ada orang yang tak seberuntung dirinya.

"papi sama mami,gimana ya kabarnya?,zaro kangen sama kalian"ucpa zaro,ia tak boleh egois mungkin ini adalah takdir Tuhan untuknya.Jujur ia merindukan orang tuanya,bagaimana pun mereka ada orangtua zaro.

"huft...semoga kita bahagia"lirihnya.

Drttt

"hallo"ucap penelpon.

"iya,kenapa?"balasnya.

"lu kuliahkan?"penelpon.

"ya iyalah,kenapa sih?"zaro.

"jangan lupa makalah yang tugas minggu lalu lu bawa,jangan sampe ketinggalan bisa abis ita ntar sama pak budi"penelpon.

"iya iya,gak bakal ketinggalan"zaro.

"sip dah, gue matiin nih telfonya"penelpon.

"hm"zaro.

Kuliah? yups diumurnya yang masih 18 tahun itu,zaro sudah memasuki semester 6.Ia ikut jalur akselerasi,itu sebabnya zaro sudah kuliah.

Setelahnya zaro mulai menyiapkan barang-barang yang akan ia bawa ke kampus besok.

"huft..akhirnya selesai juga"ucap zaro.

"laper nih"tambahnya,sambil berjalan menuju dapur untuk melihat ada bahan apa saja yang bisa ia olah untuk makan malam.

"masak daging aja deh"gumam zaro,lalu membuat makanan untuknya.Setelah jadi ia mulai memakannya dengan lahap,dan tak lupa mencuci piringnya.

hoamm

"haduh ngantuk lagi"ucapnya.Ia pergi kekamarnya bersia-siap untuk tidur setelah bersih-bersih.

"selamar malam dunia"lirihnya.

dapurnya

tempat cuci baju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tempat cuci baju

tempat cuci baju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tbc

komennya mana?

votenya?

follow?

ADEEN BONAVENTURA KEIZARO✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang