Zaro,pemuda tampan dan menggemaskan.Ia harus kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya,dan dengan spontan pergi meninggalkan mereka.
Zaro hanya tak ingin merasa sakit lebih dalam.
Ia tak ingin kembali pada kedua orangtuanya,yang mungkin sudah hidup...
Hari minggu,zaro dan yezkiel masih stay di gereja setelah ibadah raya selesai sekitar limabelas menit yang lalu.Mereka sedang belajar musik bersama dengan dengan pemuda yang lainnya.
"temponya harus tepat,jangan buru2 sama jangan lambat2"ucap pemuda yang bernama nata,yang biasanya main bass saat ibadah.
"tajem banget nih senar,sakit"gumam zaro,melihat tangannya sebentar.
"heleh,gitu doang juga"celetuk yezkiel,yang sedang memainkan drum.
"belajar dari sekarang,biar bisa"sahut pemuda bernama mike,pemain keyboard.
"aku juga dulu sempet belajar bass,cuman gak diterusin"imbuh zaro,memainkan bass yang ia pegang.
"nah itu bisa"ucap pemuda bernama yoel,pemain drum yang sedari tadi menyimak.
"ro,angga sama rezki dah mau otw nih"celetuk tiba2 yezkiel,saat melihat hp.
"yaudah yok,berangkat sekarang ntar kelamaan lagi mereka nunggu"balas zaro,sambil menyerahkan bass nata.
"emank mau kemana sih kalian?"kepo yoel.
"ada janjian kemarin mau keliling2"ucap yezkiel.
"kita jalan dulu ya"ujar zaro pada pemuda2 tersebut.
"yoi,hati-hati dijalan.jangan ngebut2"pesan mike,sedangkan yang lain hanya mengangguk dan mengangkat jempolnya.
Ini style mereka saat pergi ibadah
Zaro
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yezkiel
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
