39

3.8K 253 7
                                    

Jari jemari yang terpasang infus itu bergerak pelan.Tak lama sepasang mata terbuka setelah pemilik mata itu mengerjakan matanya.

Menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya, setelah itu ia melihat ke seluruh ruangan, hingga matanya menatap pria yang sedang tertidur di sofa.

"Pa-pi,"ujarnya terbata.

Pria yang tak lain adalah Ravindra,ia terbangun dan menatap brankar.

Ravindra terdiam saat melihat zaro yang menatapnya.

"Zaro,"serunya berjalan mendekati brankar.

"Ada yang sakit?,"tanya nya.

"Se-mua ba-dan zaro sa-kit,"ujar zaro dengan terbata-bata.

"Maafin papi,papi gagal jagain kamu,"lirihnya,kini air matanya turun begitu saja.

"Jan nangis,"ujar zaro.

"Papi panggilkan dokter dulu."Ravindra memencet tombol di samping brankar zaro.

"Minum dulu ya,"ucapnya.

Ravindra membantu zaro untuk minum.

Beberapa menit kemudian, seorang dokter datang.

"Permisi pak,biar saya periksa dulu anak bapak,"ucap dokter itu sopan.

"Silahkan."

Setelah memeriksa kondisi zaro,
"Kondisi anak bapak berangsur normal, untuk lukanya kami akan memberikan salep.Kemungkinan 2 atau 3 hari anak bapak sudah boleh pulang,"jelas dokter itu.

Ravindra mengangguk paham,
"Terimakasih dok,"ujarnya.

"Sama-sama pak,kalau begitu saya permisi dulu.Cepet sembuh ya adek,"ucap dokter itu.

"Makasih dok,"ujar zaro yang dibalas anggukan kecil dari dokter itu.

Setelah dokter itu pergi, Ravindra menyuruh zaro untuk tidur.

"Bobo ya,biar badannya enakkan,"ucap Ravindra, diangguki zaro.

"Nanti pas sarapan papi bangunin."

Pagi harinya, ruangan zaro terasa hangat dibandingkan sebelumnya.

Zaro tengah makan dibantu oleh kirania yang datang jam tujuh pagi.

Setelah Ravindra memberitahukan jika zaro sudah sadar, kirania bergegas pergi ke rumah sakit.

Ravindra sudah kembali, karena ia ada tugas pagi ini.

Jadilah disini hanya ada kirania dan zaro,tapi nanti Angga, yezkiel,dan Rezki akan datang menjenguk zaro kembali.

"Udah,"ucap zaro,ia merasa kenyang.

Kirania menaruh makanan itu di meja,dan mengambil minum,
"Minum dulu,habis itu minum obat,"ujarnya.

"Lukanya masih sakit?."

"Sedikit,"ucap zaro.

"Abang kemana mi?,"tanya zaro yang tak melihat batang hidung abangnya sama sekali.

"Lagi ada tugas,nanti juga Dateng,"jelas kirania.

Skip

Menjelang siang,ketiga teman zaro itu sudah ada di ruangan.

"Seneng banget dah bikin khawatir,"ketus Rezki yang dibalas kekehan.

"Sekali-kali,"ujar zaro santai.

"Sekali-kali pala lu."ingin rasanya yezkiel memukul zaro saking gemasnya.

"Keadaan lu gimana?,"tanya Angga.

"Udah mendingan sih,"

"Zaro mah kuat ye kan,apa-apa cepet banget sembuhnya,"ucap Rezki.

"Eh,iya juga ya,"timpal yezkiel.

Memang benar adanya,zaro tuh gampang sakit gampang pula sembuhnya.

"Apa sih yang gak gue bisa,"ujar zaro dibalas delik kan mata dari Rezki.

"Baru sadar lu ya cil, jangan banyak tingkah,"gerutu Rezki.

Zaro terkekeh pelan, karena pipinya masih sedikit sakit,
"Lu kek emak-emak dah,cerocos Mulu daritadi."

"Ye,mana ada.Gue tuh calon hot Daddy,"ujar Rezki menepuk dadanya.

Ketiga menatap geli ke arah Rezki.

"Iyain aja dah,"celetuk yezkiel.

"Gue kapan boleh pulangnya?."

"Baru sadar main pulang aja,"ucap yezkiel yang tengah menatap ponselnya.

"Bosen disini,"ujar zaro lesu.

"Sabar,"celetuk Angga.

Zaro mendengus,
"Pengen pulang,"rengeknya.

Rezki menatap Angga dan juga yezkiel,
"Kelamaan tidur tuh pasti."

"Lah apa hubungannya?,"tanya yezkiel.

"Ya mana saya tau,"ucap Rezki,tak lama ia mengadu sakit saat bantal sofa mengenai lengannya.

"Gak jelas banget hidup lu."

"PENGEN PULANG,HUAAA,"seru zaro yang sedari tadi tidak direspon.

"Sabar elah cil, bilang papi lu sana,"sinis Rezki.

"Baru sadar juga,"gumamnya.

*****

Malam harinya,zaro merengek ingin pulang.

"Papi,mau pulang,"rengeknya menarik ujung baju Ravindra yang berdiri tepat disampingnya.

Ravindra memijit kepalanya,
"Kamu baru aja sadar loh,besok aja deh ya,"ujar Ravindra membujuk zaro.

"Yahh,"lesunya.

Kali ini Ravindra tidak boleh termakan tatapan manis dari zaro.

"Kalau kamu udah sembuh,baru boleh pulang,"ujarnya dibalas tatapan lesu.

"Lama."

"Ntar tanya dokter lagi,"ucap Ravindra tak ingin dibantah.

Tbc

Pendek dulu lah ya👀

Jan protes lu pada 🥱

See you next part 🤗

ADEEN BONAVENTURA KEIZARO✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang