Diruang inap yang zaro tempati,ada theo yang ditemani oleh rekannya yang bernama nevan.Ravindra dan kirania sudah pulang untuk istirahat.
Saat ini masih jam setengah tiga pagi.
"Euggh"lenguh zaro dengan mata yang masih tertutup.Theo yang mendengar itu menaruh ponselnya diatas meja dan mendekati adeknya.
Zaro terus bergerak gelisah dan bergumam tak jelas,dengan kondisi mata yang masih tertutup rapat.
"Sttt."Theo menepuk pelan pundak zaro dan membenarkan selimutnya.
"Mami"gumam zaro,membuat theo terdiam.
"Kenapa?"tanya nevan dengan suara kecil yang masih dapat di dengar theo.
"Enggak tahu"balasnya,masih menenangkan zaro agar ia kembali tidur dengan nyaman.
Selang beberapa menit kemudian,zaro mulai tidur dengan tenang membuat theo bernafas lega.
"Polos banget adekmu kalau tidur gini"ucap nevan yang diangguki oleh theo.Memang benar,wajah polos zaro terasa sangat damai untuk dilihat.
"Umur adeknya berapa?"tanya nevan,menatap theo.
"Kata papa,18 tahun"jawabnya,mengelus kening zaro.
"18 tahun udah kuliah?"kaget nevan.
"Hm.Ambil jalur akselerasi"jelasnya.Nevan mengangguk paham.
Tak terasa matahari sudah menampakkan wujudnya,sedangkan ketiga manusia didalam ruangan itu masih terlelap.Theo dan nevan tadi tertidur karena mengantuk.
Ceklek
Pintu ruang inap terbuka yang menampilkan dua orang berbeda jenis kelamin.Yang membuka tadi ravindra dan diikuti oleh kirania dibelakangnya.
Kirania melangkahkan kaki kearah sofa untuk membangunkan kedua lelaki itu.
"Eh,udah bangun?"ujarnya kala melihat nevan membuka matanya.
Nevan menegakkan tubuhnya dan mengangguk.
"Siap,sudah"ucapnya.
"Mohon ijin,saya mau kekamar mandi"lanjutnya.
"Ouh iya,silahkan"ucap kirania.Nevan melangkahkan kakinya kekamar mandi stelah menyapa ravindra.
Theo yang terganggu pun membuka mata nya.
"Mama dari kapan disini?"tanya nya dengan suara serak,menatap mamanya yang berdiri didekat meja.
"Barusan aja nyampe."
"Zaro amankan?"tanya ravindra,menatap theo.
"Tadi subuh dia enggak nyaman tidurnya,sama ngigau nyebut mami"Jelas theo.
"Dia dulu rewel banget kalau lagi sakit,manja juga"ucap ravindra.
Tak lama zaro membuka matanya,mengerjapkan mata untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADEEN BONAVENTURA KEIZARO✔️
Teen FictionZaro,pemuda tampan dan menggemaskan.Ia harus kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya,dan dengan spontan pergi meninggalkan mereka. Zaro hanya tak ingin merasa sakit lebih dalam. Ia tak ingin kembali pada kedua orangtuanya,yang mungkin sudah hidup...