•°. *࿐
.
.
.Mitsuya berdiri di depan rumah [Name] sambil merapikan pakaiannya sebelum pergi. [Name] berdiri di belakangnya sambil menatap laki-laki itu dengan riang. "Kau yakin akan pergi sekarang? Lukamu belum sepenuhnya baikan, loh."
Yang ditanya hanya tersenyum kecil. "Sudah tidak apa-apa, hanya luka kecil" jawabnya.
"Luka kecil tidak akan sampai membuatmu pingsan terkapar ditengah jalan seperti tadi ya!" cibir [Name] mencebikkan bibir.
"Ne, aku kan sudah minta maaf soal itu. Apa aku perlu mengganti belanjaanmu yang hancur?"
"Tidak perlu. Aku bisa membelinya lagi nanti."
"Benarkah? Kalau begitu aku akan mengantarmu belanja."
Mata [Name] memicing curiga. "Pasti ada maunya kan? Sudahlah, lagipula kita belum pasti bertemu lagi."
"Bagaimana jika kebalikannya?"
"Huh?"
"Tidak, lupakan."
"Cih, sungguh tidak jelas."
Mitsuya kembali tertawa kecil melihat [Name] yang sedari tadi menggerutu kesal. "Jadi kau ikhlas tidak menolongku tadi?"
"Tidak" jawab [Name] jujur.
"Shimizu-san, kau lucu" ujar Mitsuya terlihat gemas karena perilaku [Name] yang sedari tadi membuatnya tertawa. Hal itu membuat [Name] melotot tak terima. "Hei, yang benar saja! Lucu darimana? Aku ini sangar ya, rawr!"
Mitsuya menggelengkan kepalanya heran. "Jaa, kurasa semua sudah siap. Uhm, aku akan pergi sekarang."
[Name] meletakkan kedua tangannya didepan dada. Matanya menatap kearah lain, menghindari kontak mata dengan Mitsuya. "Shimizu-san, kau tidak ingin mengucapkan sesuatu padaku?" tanya Mitsuya.
"Jangan kembali lagi."
Mitsuya mengernyit tak suka. "Kenapa?" tanyanya.
"Y--ya, memangnya kau mau terluka lagi? Rumahku bukan rumah sakit."
Laki-laki itu mengulas senyum penuh arti kepada [Name]. "Sekali lagi, terima kasih telah menolongku."
[Name] diam-diam melirii Mitsuya dan enggan mengucapkan sepatah kata. Hingga akhirnya laki-laki itu pamit undur diri. "Aku pergi sekarang."
[Name] melihat Mitsuya yang perlahan menjauh darinya. Tak lama setelah itu, ia kembali memanggil laki-laki itu. "Takashi-san!"
Sang pemilik nama menoleh. "Ada apa?" tanyanya.
[Name] kemudian berucap, "Tunggu sebentar disana." Setelah berkata seperti itu, [Name] berlari ke dalam rumah, membuat Mitsuya kebingungan. Namun beberap saat kemudian, [Name] keluar dengan sesuati ditangannya.
"Ini, untukmu."
Mitsuya mengernyit bingung. "Jaket? Untuk apa?" tanyanya. [Name] menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak merasa gatal, lalu menjawab, "Toppoku Touman yang kau kenakan sekarang itu menunjukkan identitas bukan? Pakai jaket ini untuk menghindari mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ ❝Takashi Mitsuya X Reader - Boyfriend Series
Fiksi Penggemar: ・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚.✧:・゚.✧ *:・. ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ❀ ┊ ┊ ✧ ┊ ❀ ⚠ 𝐬𝐩𝐨𝐢𝐥𝐞𝐫 𝐚𝐥𝐞𝐫𝐭!!⚠ ✧ [Takashi Mitsuya x Reader] ➹ Tokrev Boyfriend Series ➹ "Jadi kita pacaran?" "Gimana kalo langsung nikah?" "Yuk, gas!" ...