-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
.
.
.
Seperti biasa, malamnya para anggota inti Touman berkumpul di markas. Beberapa sibuk dengan urusannya. Termasuk Mitsuya yang barusaja selesai menyantap ramen buatan Hakkai. Setelah itu, ia melirik singkat ponselnya yang menunjukkan beberapa notifikasi. Mitsuya mengabaikan hal itu karena moodnya yang sedang memburuk saat ini.Baji melihat rekan satu gengnya itu dengan bingung. Ia berdecak kesal menyadari ekspresi Mitsuya yang terlihat uring-uringan.
"Ada apa dengan wajahmu itu?," tanya Baji yang langsung menarik perhatian teman-temannya yang lain.
Yang ditanya hanya menatap malas lawan bicaranya. "Huh?"
"Kalau khawatir samperin sana. Gengsi banget jadi orang," cibir Chifuyu yang mendapat pelototan dari Mitsuya.
Pachin menyahut dengan polosnya, "Emang Mitsuya itu orang...?"
Draken tersenyum miring lantas berkata, "Tanya sekalian saja. Sudah punya pacar belum?"
"Memangnya gampang?!" ketus Mitsuya menanggapi. Namun karena dorongan dari teman-temannya yang terus memaksanya mengunjungi [Name], laki-laki itu pada akhirnya tidak punya pilihan lain.
Sesampainya di depan rumah [Name], Mitsuya mengambil nafas banyak-banyak, merasa tidak yakin dengan tindakannya saat ini. Mitsuya mengetuk pintu rumah [Name] perlahan, takut mengganggu jika si pemilik rumah sudah tidur.
Tak lama kemudian pintu terbuka, menampilkan [Name] yang memakai pakaian casual dengan rambut yang dicepol. [Name] menatap bingung pria yang berdiri dihadapannya. "Mitsuya? Ada apa?"
Mitsuya menggaruk tengkuknya, merasa situasi mendadak menjadi aneh. "Hanya ingin berkunjung. Tidak boleh ya?" tanyanya ragu.
"Boleh sih. Tapi rumahku sedang berantakan sekarang. Bagaimana jika kau kembali saja besok?"
"Tidak masalah. Aku bisa membantu membereskannya bersamamu"
"Eh, tidak perlu!" tolak [Name] cepat.
"Jadi...? Aku diusir...?"
[Name] gelagapan hendak menjawab. Ekspresinya jelas terlihat bingung. "Bukan begitu, t--tapi... "
"Kakak bicara dengan siapa sih?" tanya seorang anak laki-laki yang muncul dari belakang [Name].
Hiro datang dengan raut wajah kusutnya. Sepertinya ia barusaja belajar, seperti biasa. Ia menatap [Name] dan Mitsuya secara bergantian. "Oh, ada tamu rupanya. Apalagi yang kakak lakukan? Ajak dia masuk, diluar dingin."
[Name] menghela nafas berat. Yang dikatakan oleh adiknya memang benar, tapi.. ya sudahlah. [Name] dengan terpaksa mempersilahkan Mitsuya masuk ke rumahnya.
Mitsuya mengerjap beberapa kali, merasa terkejut dengan apa yang dilihatnya ketika masuk kedalam rumah [Name]. Yeah, gadis itu memang tidak berbohong tentang keadaan rumahnya.
Tentu saja, berantakan. Sangat berantakan lebih tepatnya. Dengan nada yang tersendat, Mitsuya bertanya, "Kau... sedang apa...?"
[Name] benar-benar malu sekarang. Ia menggembungkan pipinya sesaat sebelum menjawab pertanyaan Mitsuya. "Ano, seragam sekolah Hiro-kun robek karena dia berkelahi dengan temannya. Mau beli sekarang-pun sudah terlalu larut. Jadi dia memintaku untuk menjahitnya."
"Lalu?"
"Lalu..."jawabnya sambil menyatukan kedua tangannya gugup. " Lalu terakhir kali aku menjahit sekitar 4 tahun yang lalu. Dan mesin jahit sialan ini bahkan tidak mau berjalan. Argh, sungguh menyebalkan!" lanjutnya sambil menatap kesal mesin jahit didepannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
✔ ❝Takashi Mitsuya X Reader - Boyfriend Series
Fanfiction: ・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚.✧:・゚.✧ *:・. ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ❀ ┊ ┊ ✧ ┊ ❀ ⚠ 𝐬𝐩𝐨𝐢𝐥𝐞𝐫 𝐚𝐥𝐞𝐫𝐭!!⚠ ✧ [Takashi Mitsuya x Reader] ➹ Tokrev Boyfriend Series ➹ "Jadi kita pacaran?" "Gimana kalo langsung nikah?" "Yuk, gas!" ...