-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
.
.
.Pagi itu, [Name] menyibak selimut yang menutupi tubuhnya dengan kasar. Suara alarm yang kencang berhasil mengganggu aktivitas tidurnya. Matanya menyipit melihat pukul berapa sekarang. Sambil mengumpulkan nyawanya, tangannya terulur untuk mengucir rambutnya yang kini tampak berantakan seperti rambut singa.
Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu dari arah luar. Perhatian [Name] teralih dan dia berdeham singkat. "Ada apa?"
Kenop pintu terputar dan pintu terbuka menampilkan Hiro yang memegang sepotong sandwich dengan seragam rapi yang telah melekat di tubuhnya.
"Oh, Hiro-kun rupanya. Kenapa kau sudah berpakaian rapi begini di akhir pekan?" tanya [Name] dengan suara serak khas orang bangun tidur.
Hiro mengernyit bingung. "Apa maksudmu akhir pekan? Ini hari senin. Kakak tidak pergi sekolah?"
"Aku tahu itu. Tapi kenap--CHOTTO? SENIN? APA MAKSUDMU SENIN?" ucap [Name] setengah berteriak. Hiro menutup sebelah telinganya lalu menjawab, "Hari ini adalah hari senin. Kakak lupa?"
Buru-buru [Name] mengambil jam alarm yang berada diatas nakas.
Pukul setengah tujuh.
Mata [Name] seakan ingin loncat dari tempatnya. Ia menatap sebal Hiro yang berdiri menyender pintu dengan santainya. "Kok baru bilang sekarang?!" kesalnya.
Hiro mengendikkan bahunya acuh. "Orang bodoh mana yang melupakan hari penting seperti ini? Cuma kakak kan?" jawab Hiro cuek.
[Name] mendesis pelan. Ia segera bangkit dari posisinya. Setelah itu dengan cepat ia menyambar handuk dan pergi ke kamar mandi. "Iya tahu, aku orang bodohnya!" jawabnya.
Hiro mengangguk beberapa kali. "Ah, iya benar juga. Kakak tidak perlu mengantarku hari ini. Aku berangkat bersama temanku."
"Ya ya terserah saja!"
Hiro menggelengkan kepalanya heran. Detik berikutnya ia segera bersiap berangkat karena waktu yang semakin siang.
.
.
.Kesialan [Name] hari ini tidak berhenti pada saat dia bangun kesiangan tadi.Karena mepetnya waktu, ia sendiri bahkan tidak sempat sarapan. Saat hendak berangkat tadi, rantai sepedanya putus yang mengharuskannya berlari menuju sekolah. Belum lagi saat sampai sekolah, ternyata gerbang sudah ditutup. Dan [Name] dijemur dibawah terik matahari sambil mengangkat sebelah kakinya sampai jam istirahat tiba.
Ini bukan cerita romansa dimana karakter perempuan akan bertemu dengan pria tampan saat dihukum. Bukan, tidak seperti itu. [Name] tidak pernah berpikiran seperti itu. Karena yang dia inginkan saat ini adalah segera berteduh dan meneguk air mineral yang segar.
Hingga akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba. Bel istirahat berbunyi, dan [Name] segera mencari tempat di kantin. Baru saja meneguk sebotol air mineral, terdengar pekikan suara yang memanggil namanya.
[Name] menatap sekitarnya dan mendapati Tachibana Hinata, tengah berjalan kearahnya dengan senyum mengiringinya. Ah, dan jangan lupakan seorang laku-laki tampan yang berdiri disebelahnya. Siapa lagi kalau bukan Hanagaki Takemichi.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ ❝Takashi Mitsuya X Reader - Boyfriend Series
Fanfiction: ・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚.✧:・゚.✧ *:・. ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ❀ ┊ ┊ ✧ ┊ ❀ ⚠ 𝐬𝐩𝐨𝐢𝐥𝐞𝐫 𝐚𝐥𝐞𝐫𝐭!!⚠ ✧ [Takashi Mitsuya x Reader] ➹ Tokrev Boyfriend Series ➹ "Jadi kita pacaran?" "Gimana kalo langsung nikah?" "Yuk, gas!" ...