21

2.7K 505 77
                                    

ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

.
.
.

Sudah sehari antara [Name] dan Mitsuya tak bertukar kabar. Tidak, sebenarnya [Name] banyak mengirimi pesan bahkan menelepon. Tapi Mitsuya seperti tak punya niatan untuk memberi balasan.

Bahkan saat di sekolah, Takemichi tampak mengabaikan keberadaannya. [Name] juga sama sekali belum bertemu Hina. Jadi ia menjalani kehidupan sekolahnya seperti biasa, tanpa ada gairah seperti biasa.

Tiba akhirnya waktu pulang sekolah. [Name] mencoba untuk menelepon Mitsuya, untuk kesekian kalinya. Namun panggilan tersebut ditolak. [Name] menghela nafas berat. Ia segera melangkahkan kaki menuju cafe tempat kerjanya berada.

Sudah beberapa kali [Name] ditegur oleh teman kerjanya karena kurang fokus. Mulai dari salah memberikan pesanan sampai lupa tidak membuatkan pesanan.

"Kau tidak apa-apa, Shimizu-san? Kau tampak pucat dan fokusmu terbagi. Kenapa?" tanya salah seorang teman kerja [Name].

"Tidak apa-apa. Hanya sedikit lelah karena banyak tugas di sekolah," ujar [Name] berdusta.

Setelah itu, [Name] lanjut bekerja dan tentu meningkatkan fokusnya. Waktu berlalu begitu cepat. [Name] menghabiskan waktu sampai pukul sembilan untuk bekerja sambilan.

Jam shift-nya telah selesai. Sudah waktunya cafe untuk tutup. [Name] sudah bersiap untuk pulang dan menuju halte. Namun tiba-tiba ada panggilan masuk dari ponselnya.

[Name] tersenyum lebar melihat nama Mitsuya terpampang di layar ponselnya. Dengan segera ia mengangakat panggilan itu.

"Mitsuya? Kau kemana saja? Bagaimana kabarmu? Makan tepat waktu? Apa kau berkelahi lagi?" cerca [Name] dengan deretan pertanyaan.

Dari seberang telepon hening. Tak terdengar balasan apapun. [Name] mengernyit bingung. "Mitsuya?"

"Festival Salju. 30 menit lagi."

Setelah berkata demikian, Mitsuya memutus sambungan telepon secara sepihak. Bahkan belum sampai [Name] mendapat jawaban atas pertanyaan-nya. Namun meski begitu, [Name] cukup senang karena Mitsuya sudah mau menghubunginya.

Tak ingin mengulur waktu lebih lama lagi, [Name] segera menuju halte bus dengan tujuan tempat Festival Salju.

.
.
.

Di tempat lain, Mitsuya duduk termenung pada kursi taman. Lingkungan sekitarnya yang cukup ramai ternyata tak mampu membuatnya tersenyum.

Mitsuya menghela nafas pelan. Sudah sejak 15 menit yang lalu ia hanya berdiam diri disini. Matanya sesekali menatap langit malam tanpa bintang.

Ingatannya melayang pada saat siang hari tadi. Mitsuya menelepon Mikey dengan ragu.

Flashback On

"Ah, Mitsuya? Ada apa?"

"Aku akan segera mengakhirinya."

"Eh? Apa maksudmu?"

"Aku dan [Name]. Aku akan mengakhiri semuanya. Kau tidak pelu melibatkan divisi 5."

✔ ❝Takashi Mitsuya X Reader - Boyfriend Series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang