-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
.
.
.Keesokan harinya, Hanagaki Takemichi pergi ke sekolah Mitsuya untuk sebuah urusan. Karena sudah memasuki jam pulang sekolah, Takemichi dapat masuk dengan mudah. Ia langsung menuju sebuah ruangan yang sebelumnya sudah diberitahu oleh Mitsuya.
Ceklek.
Takemichi membuka pintu dan ia langsung dihadapkan pada Mitsuya yang juga menatapnya kaget. "Oh, Takemichi, kau sudah datang?"
Ia mengangguk menanggapi. Lantas mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Ternyata Mitsuya masih mengikuti ekstrakurikuler menjahit. Takemichi melangkahkan kakinya masuk. "Uhm, aku tidak tahu kau sedang ada ekstrakurikuler."
Mitsuya terkekeh pelan. "Hampir selesai kok. Uhm, bagaimana jika kita berbicara di taman belakang?"
"Eh? Tidak disini?"
"Kurasa ini cukup pribadi untuk dibicarakan disini"
Akhirnya Takemichi menyetujui ucapan Mitsuya. Keduanya segera menuju taman belakang sekolah. Sesampainya disana, Mitsuya mendudukkan diri di sebuah kursi taman, diikuti oleh Takemichi.
"Ne, maaf Takemichi sudah membuatmu repot-repot datang kesini" ujar Mitsuya mengawali.
"Tidak apa-apa. Lagipula Hina juga masih ada ekstrakurikuler. Aku bisa menjemputnya nanti"
Mitsuya manggut-manggut paham. Sebelum berbicara tentang keperluannya, ia menghela nafas berat. Hal itu membuat Takemichi bertanya-tanya. "Apa hal yang ingin kau bicarakan adalah tentang [Name]-chan?" tebaknya yang ternyata tepat sasaran.
"Benar. Apa kau tidak keberatan jika aku bertanya beberapa hal?" tanya Mitsuya. Takemichi mengangguk tanp ragu. "Silahkan saja."
"Bisa kau katakan apa saja yang kau ketahui tentang Shimizu-san?"
Takemichi menghela nafas pelan. "Tentang [Name]-chan ya? Dia itu gadis yang cukup mandiri. Saat dia masih kecil, ayahnya meninggal karena kasus pembunuhan. Sedangkan ibunya meninggal dalam kecelakaan beruntun. [Name]-chan hanya hidup berdua dengan adiknya, Shimizu Hiro" jelasnya.
"Lalu bagaimana mereka mencukupi kebutuhan sehari-hari? Aku hanya tahu bahwa dia bekerja di cafe. Lalu apa itu semua cukup?"
"Hina pernah bercerita bahwa kedua orangtua nya menyisakan warisan yang cukup banyak"
Mitsuya mengetnyit bingung. "Hina?"
"Ah, benar. Hina telah bersahabat dengan [Name]-chan sejak mereka kecil. Dan orang tua Hina juga mengenal [Name]-chan dengan baik."
Keduanya terdiam sejenak. Kemudian Takemichi berucap lagi. "Ayahnya adalah seorang detektif. Ibunya seorang dokter. Itu jika kau ingin tahu"
"Takemichi, Shimizu-san mempunyai pacar? Atau seseorang yang tengah disukainya?" tanya Mitsuya ragu.
"Entahlah. Kurasa Hina tidak pernah bercerita tentang hal itu. Apa kau ingin tahu tentang itu juga? Aku bisa bertanya pada Hina"
"Takemichi.. "
"Uhm, ya?"
"Aku menyukai [Name]."

KAMU SEDANG MEMBACA
✔ ❝Takashi Mitsuya X Reader - Boyfriend Series
Fanfiction: ・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚.✧:・゚.✧ *:・. ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ❀ ┊ ┊ ✧ ┊ ❀ ⚠ 𝐬𝐩𝐨𝐢𝐥𝐞𝐫 𝐚𝐥𝐞𝐫𝐭!!⚠ ✧ [Takashi Mitsuya x Reader] ➹ Tokrev Boyfriend Series ➹ "Jadi kita pacaran?" "Gimana kalo langsung nikah?" "Yuk, gas!" ...