07

3.7K 772 142
                                    

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

.
.
.

Dalam perjalanan, tak banyak perbincangan antara Takemichi dan [Name]. Hingga akhirnya Takemichi berucap dibalik helm full face nya. "Ano, [Name]-chan"

[Name] mendekatkan tubuhnya pada Takemichi yang sedang berbicara dengannya. "Ada apa?"

"Apa kau sedang terburu-buru?"

"Eh? Uhm, tidak juga. Masih ada 30 menit lagi. Apa ada masalah?" jawab [Name] setelah mengecek arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Begini, bisakah kita mampir ke suatu tempat terlebih dahulu? Aku baru ingat ada urusan yang mendesak"

"Eh, benarkah? Kalau begitu tolong turunkan aku di halte bus depan sana"

Takemichi menolak. "Tidak, jangan seperti itu. Aku akan tetap mengantarmu. Jadi bisakah?"

[Name] berpikir beberapa saat sebelum akhirnya menyetujui ucapan Takemichi. Setelah itu, mereka berdua menuju ke suatu tempat.

Takemichi dan [Name] sampai di sebuah gedung tua yang tampak sudah lama tidak ditempati. Mata [Name] melihat ada banyak motor yang terparkir diluar. Juga terdengar ramai didalam gedung tersebut.

Karena enggan bertanya, [Name] hanya mengikuti langkah Takemichi masuk kedalam gedung. Saat sampai didalam, matanya mengedar ke sekeliling dimana banyak pria memakai pakaian yang cukup familiar dimatanya.

Disisi lain, terdapat sekumpulan pria yang berada di pojok gedung yang bermain kartu. Asap rokok mengepul memenuhi gedung tersebut.

"Woe, kalah lagi?! "

"Ahahaha salah siapa nantangin?"

"Sudahlah, Chifuyu. Memangnya kau ini ada bakat untuk menang?" ejek pria bersurai ungu sambil tertawa. Mitsuya menggeleng heran. Detik berikutnya ia mengangkat pandangannya. Kemudian ia menyadari sesuatu didepan sana.

Keningnya membentuk kerutan keheranan. Ia berdiri dari duduknya secara perlahan dan mendekat kearah seorang gadis yang tak jauh darinya.

"Eh, Mitsuya, mau kemana?"

Laki-laki itu tidak menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut Baji. Ia terus mendekat dan akhirnya menepuk pelan bahu seorang gadis yang masih memakai seragam sekolahnya dengan rapi.

"Shimizu-san?" sapanya pelan takut jika salah mengira.

[Name] membalikkan tubuhnya lantaran merasa bahunya ditepuk oleh seseorang. Setelah itu, matanya terbelalak kaget melihat kehadiran Mitsuya dibelakangnya. "Takashi-san?"

Mitsuya melempar senyum manis ketika mendapati bahwa tebakannya benar. "Ternyata benar kau. Aku ragu untuk menyapamu tadi."

[Name] mengerjap pelan. Berusaha menetralkan kebingungan dalam dirinya. "Takashi-san, kau sedang apa disini?" tanyanya gugup.

Mendengar pertanyaan [Name] membuat Mitsuya tertawa kecil. "Apa maksudmu? Justru seharusnya aku yang bertanya begitu"

"Eh?"

✔ ❝Takashi Mitsuya X Reader - Boyfriend Series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang