🍪18

9.9K 1.8K 392
                                    

"Noona, kau mau 'kan menungguku sebentar lagi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Noona, kau mau 'kan menungguku sebentar lagi?"

Kala itu, pertanyaan yang meluncur keluar dari belah bibir Jungkook, lengkap dengan sorot mata penuh harap tersebut berhasil mengundang segaris senyum untuk Lisa. Gadis itu membelai surai Jungkook, dimana si pemuda tengah berbaring sembari menjadikan paha Lisa sebagai bantalan.

"Kurasa, kau sudah mengatakan kalimat itu ratusan kali, Ahn Jungkook," jawabnya.

"Aku hanya ingin mengingatkanmu saja." kata Jungkook. Cengiran kelincinya tampak begitu manis dengan eyecrinkle yang terlipat di kedua sudut mata dan hidungnya. "Mungkin semua orang akan tertawa mendengar mimpi seorang pemuda berusia sembilan belas yang ingin segera menikahi gadis yang dicintainya ini. Tapi tidak apa-apa. Usahaku jauh lebih matang daripada apa yang mereka pikirkan. Aku akan menikahi dan menghidupi Noona dengan kerja kerasku sendiri."

Lisa tidak begitu paham kenapa ia masih saja tersenyum sembari memberikan beberapa anggukan sebagai pertanda persetujuan. Padahal, semula ia adalah sosok wanita yang cukup ambisius soal pernikahan dan keluarga--ingin membangun sebuah mahligai yang sempurna tanpa celah dalam waktu dekat ini. Yah, setidaknya sebelum usianya menginjak angka dua puluh tujuh.

Namun setelah menjalin hubungan dengan Jungkook, rasanya sikap kerasnya itu perlahan leleh sedikit demi sedikit. Bukan berarti Lisa menghilangkan kata menikah dan anak dalam daftar prioritas hidup serta mimpinya yang harus digapai, melainkan memberikan ruang bagi ceruk pemikirannya bahwa semua itu tidak perlu diraih secara terburu-buru.

Sedikit melangkah lebih santai sembari menikmati waktu demi waktu bersama Jungkook bukanlah sebuah ide yang buruk. Sejak saat itu, 'bernapas bersama seseorang yang dicintai' memiliki tempat tersendiri dalam jajaran daftar penting hidup Lisa.

Maka jelas saja, ketika seorang bodyguard membukakan pintu apartemen yang sudah berbulan-bulan lamanya tidak Lisa pijaki, rasa sesak hebat yang mencekik tiba-tiba saja datang menghadangnya tanpa ampun.

Lisa telah menggerus lebih dari sepuluh jam perjalanan untuk bisa sampai di Australia hanya untuk menepati ucapannya pada si brengsek Taehyung. Ia rela mengorbankan hidupnya, kembali terperangkap di dalam sangkar mewah itu hanya agar Jungkook terselamatkan.

Lisa sendiri bahkan tak pernah membayangkan bagaimana hidupnya bisa seberantakan ini. Dikoyak dengan perselingkuhan, dihancurkan dengan perpisahan, kemudian sekarang? Apa Taehyung akan membiarkan Lisa melebur secara perlahan dalam penderitaan?

Ada senyum kepuasan yang terukir sempurna, menyambut kedatangan Lisa dengan dua tangan yang direntangkan--menunggu tubuh kecil itu untuk masuk ke dalam rengkuhannya.

Lisa mendecih sengit, teramat muak. Ia bahkan melangkah begitu saja, melewati Taehyung yang berkata hangat, "Selamat datang kembali, sayang."

Lisa melempar tas tangannya ke atas ranjang dan membanting dirinya sendiri disana, saat seorang bodyguard mengantarkan satu koper berisi barang bawaannya dan meletakkan benda besar itu di dekat meja rias. Lisa memang sengaja tidak membawa begitu banyak barang, selain yang penting-penting saja. Tidak boleh terlalu lama untuk berkemas. Harus buru-buru, sebab ia tidak bisa meninggalkan Jungkook jika pemuda itu telah terbangun dari tidur panjangnya. Akan lebih baik jika Jungkook tidak menyaksikan kepergian Lisa, atau hal itu akan menghambat segalanya.

Between Koo and Jungkook | Lizkook✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang