🍪20 [END]

13.3K 1.8K 476
                                    

"Jisoo-ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jisoo-ya... Apa aku tidak pantas bahagia?" Lisa melirih, menatap sang sahabat dengan mata basahnya. Tubuhnya masih tergolek lemah di atas ranjang rumah sakit, dengan jarum infus yang tertancap di tangannya.

Lisa merasa bahwa dunianya benar-benar telah hancur ketika ia menerima kabar kalau bayi yang bersemayam di dalam perutnya telah tiada. Ya Tuhan... Lisa bahkan tidak tahu kalau dirinya sedang mengandung.

Sejak keluar dari ruang operasi pasca menjalani kuretase, Lisa tidak henti-hentinya mengucurkan air mata. Kehadiran seorang bayi yang selama ini ia idam-idamkan, kini sungguh-sungguh telah tiada.

Jisoo menatap nanar. Ia baru saja sampai di rumah sakit ini beberapa waktu yang lalu, setelah melewati perjalanan berjam-jam lamanya bersama Seokjin. Mereka segera memutuskan untuk terbang ke Australia ketika menerima kabar tak menyenangkan dari Jungkook, tentang kondisi Lisa yang mengalami pendarahan, hingga akhirnya keguguran.

Gadis Ahn tersebut lantas menggenggam tangan Lisa, mengelusnya dengan ibu jari. "Jangan bicara begitu. Semua orang pantas mendapatkan kebahagiaan, Lisa."

Lisa mengusap pipi basahnya. Dadanya berdenyut ngilu, merasakan kehilangan yang teramat menyesakkan. "Aku hanya merasa kalau selama beberapa bulan belakangan ini selalu ada saja hal-hal buruk yang terjadi padaku. Sekarang, aku juga harus kehilangan calon bayiku. Apa semua itu belum cukup untuk membuatku menderita?"

Jisoo terdiam sejenak. Matanya mulai terasa panas. Hatinya mendadak pilu. Kejadian ini mengingatkannya pada insiden serupa yang pernah ia alami. Ya, benar. Jisoo juga pernah kehilangan calon bayinya. Setidaknya, ia bisa memahami akan rasa sakit yang tengah Lisa rasakan saat ini. "Lisa-ya... aku mengerti. Tapi kau harus tenang sedikit, ya? Aku dan Seokjin-Oppa tidak akan tinggal diam. Kami akan menggunakan segala cara untuk menghentikan Taehyung."

Lisa menggeleng lemah. Setetes air mata kembali lolos begitu saja. "Hal itu tetap tidak bisa mengembalikan calon bayiku."

"Noona..." Suara tersebut datang dari arah pintu. Disana, Ahn Jungkook berdiri tegak, berdampingan dengan presensi Seokjin. Pemuda itu baru saja mendapatkan pengobatan untuk luka-luka disekitar wajah dan di beberapa bagian tubuhnya yang lebam.

Tangis Lisa pecah kembali melihat kehadiran Jungkook. Pemuda tersebut segera mengikis jarak, merengkuh tubuh gadisnya dengan hati-hati.

Isakan Lisa terdengar begitu menyayat hati, tak mampu lagi mengungkapkan kesedihannya lewat kata-kata. Jisoo dan Seokjin memutuskan untuk meninggalkan ruang perawatan Lisa guna memberikan kesempatan bagi dua orang yang mungkin masih berstatus sebagai pasangan kekasih tersebut untuk bicara.

Jungkook tidak menangis. Tapi bukan berarti ia tidak bersedih. Saat ini amarahnya berhasil teredam karena ia mampu merenggut gadisnya kembali. Pemuda itu kemudian bangkit, membelai wajah Lisa sembari menatap pilu. "Aku berjanji akan menghabisi si Kwon itu. Aku tidak akan membiarkannya hidup, karena ia telah menyakitimu dan membunuh calon bayi kita."

Between Koo and Jungkook | Lizkook✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang