Kini Lisa seakan terjebak ditepi jurang. Ia tidak boleh mengambil pijakan yang salah, atau ia akan berakhir terjerembab dan melukai dirinya sendiri. Meskipun Lisa berusia tujuh tahun lebih tua dari kekasihnya, namun disaat-saat seperti ini tentu saja muncul perasaan takut dan gelisah. Raut wajah Jungkook yang tampak dingin itu sungguh membuat Lisa merasa resah setengah mati.
"Aku tidak mau kau menutupi fakta apapun dariku. Kalau kau masih ingin menyembunyikan sesuatu seperti ini, aku merasa bahwa kau benar-benar belum bisa menghargai kehadiranku sebagai kekasihmu."
Lisa menggigit ujung bibir bawahnya, digulung risau. Kedua ujung alisnya menurun, menatap dengan tatapan memohon seraya berkata, "Tapi ini semua demi kebaikanmu. Aku tidak ingin ada sesuatu yang buruk terjadi padamu."
"Sebenarnya apa yang sedang kau khawatirkan? Apa kau masih tidak yakin kalau aku sudah bertumbuh dewasa dan bisa menjaga diriku sendiri?" Tidak ada sebutan Noona yang terucap dari belah bibir Jungkook. Auranya begitu pekat, menatap lurus pada sang kekasih dengan netra obsidiannya.
"Jungkook-ah... Tapi kau tidak bisa meremehkan Taehyung. Dia itu licik. Kau akan--"
"Ahh..." Jungkook menyergah sarkas, mengangguk-angguk seakan ia baru saja mengerti situasinya. "Jadi, ini semua tentang si Taehyung-Taehyung itu?"
Lisa menghembuskan napas berat. Sudah terlanjur. Nama si bajingan itu sudah terlanjur melesat dari belah bibirnya, hingga Lisa tidak memiliki opsi lain selain berkata yang sejujurnya. "Baiklah. Tapi kau harus berjanji padaku untuk mendengarkan seluruh ucapanku sampai selesai dan tidak melakukan hal macam-macam tanpa seizinku. Mengerti?"
Lisa berujar begitu sebagai bentuk antisipasi agar Jungkook tidak langsung bangkit dan mencari keberadaan Taehyung, ataupun melakukan hal-hal diluar kendali yang bisa membahayakan dirinya sendiri. Sungguh, Lisa teramat memahami sifat Jungkook yang cukup keras kepala tersebut.
Jungkook lalu mengangkat satu alisnya, separuh tak yakin. "Memangnya apa yang akan si Taehyung itu lakukan padaku? Apa dia akan menodongku dengan sebuah pisau? Atau menyewa seorang penembak jitu untuk--"
"Jungkook-ah..." potong Lisa, setengah merengek. "Cepat, berjanji dulu."
Jungkook menghembuskan napas pelan. Tatapannya sedikit melunak kala ia menggeser tubuhnya dan menghadap Lisa sepenuhnya--menaruh atensi sempurna untuk gadis itu. "Ya, baiklah. Aku berjanji."
Lisa bisa merasakan bagaimana jantungnya mendadak berdegub lebih cepat. Sungguh, yang ia cemaskan hanyalah reaksi Jungkook setelah mendengar semua kebenaran ini. Namun kembali lagi pada realita, Lisa sudah tidak memiliki pilihan selain berkata jujur pada pemuda ini. "Okay. Jadi, selama beberapa bulan belakangan ini aku selalu mendapatkan sebuah teror pesan singkat, yang aku yakini seratus persen bahwa itu adalah Taehyung."
Jungkook membuka mulutnya, nyaris bersuara jika saja Lisa tidak meletakkan jari telunjuk pada bibirnya sendiri dan menggeleng pelan, menitah Jungkook untuk tak menyergah selagi ia belum selesai bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Koo and Jungkook | Lizkook✔️
Fanfiction[M] Sudah lebih dari 10 tahun Lalisa Hwang tidak menginjakkan kaki di Seoul. Kehidupan percintaannya di negeri Kangguru tidak begitu bagus. Jadi ia memilih untuk kembali ke kampung halamannya guna menyembuhkan luka dihati akibat perselingkuhan yang...