Mungkin sebagian besar orang akan bertanya tentang bagaimana caranya perasaan itu dapat bertahan selama lebih dari sepuluh tahun, kendati tanpa kontak dan kabar. Jungkook sendiri juga sebenarnya tidak begitu memahaminya.
Jungkook hanya ingat, ia begitu menyukai Lisa tatkala usianya masih sekitar enam atau tujuh tahunan. Kendati Ayah dan Ibunya mampu membelikan permen beserta pabriknya sekalian, namun entah mengapa apabila Lisa datang berkunjung ke rumah bersama Jisoo sembari memberikan dua buah permen susu strawberry, hal itu sudah cukup untuk membuat Jungkook merasa senang bukan kepalang.
Setiap kali Lisa datang, Jungkook akan dengan senang hati menyeret mainan mobil remote control-nya ke kamar Jisoo, terduduk diatas karpet sembari memerhatikan dua gadis itu yang sedang tertawa sembari membicarakan hal-hal yang tidak Jungkook pahami.
Jungkook menyukai senyum Lisa yang begitu manis. Jungkook menyukai bola mata Lisa yang sangat berkilau. Jungkook juga menyukai ketulusan Lisa tatkala memerlakukannya; seperti mengusak puncak kepalanya dengan lembut, menjawil pipinya dengan senang hati, atau bahkan ketika gadis itu mendekap tubuh kecilnya erat-erat karena terlampau gemas. Pokoknya semua yang ada pada gadis itu, serta apapun yang gadis itu lakukan--Jungkook akan selalu menyukainya.
Salah satu kabar paling mengejutkan, yang mampu membuat Jungkook didera kegelisahan selama seminggu penuh adalah ketika ia menyadari kalau Lisa tak lagi datang mengunjungi rumahnya. Kenapa? Ada apa? Apa Lisa sudah tidak ingin bertemu dengannya lagi? Apa Lisa sudah bertemu dengan seorang anak yang jauh lebih menggemaskan dibandingkan dirinya?
Ada banyak sekali pertanyaan yang berkelindan didalam kepala bocah itu. Suatu hari ia memberanikan diri untuk bertanya pada sang kakak, meluncurkan sebuah pertanyaan tentang mengapa Lisa-Noona-nya tak datang lagi. Namun Jisoo hanya berkata bahwa ia tidak tahu. Sebuah jawaban singkat, yang agaknya tak cukup memuaskan bagi anak laki-laki bersurai batok kelapa tersebut.
Jungkook pikir, perasaannya waktu itu tak lebih dari sekedar rasa senang semata. Sebuah perasaan bahagia ketika ada seseorang dengan paras cantik dan memiliki senyum semanis madu yang memerhatikan serta memerlakukannya seperti satu-satunya anak yang paling lucu dan pintar dimuka bumi.
Kemudian, waktu demi waktu terlewati begitu saja. Jungkook mampu melanjutkan hidup tanpa kehadiran Lisa, secara tak langsung menyimpan nama tersebut pada kotak kecil yang diletakkan disudut terdalam hatinya.
Tapi ketika sepuluh tahun telah berhasil dilalui tanpa siksaan rasa kehilangan, gadis itu kembali menampakkan diri dihadapan Jungkook. Tak begitu banyak perubahan yang Jungkook perhatikan. Senyuman Lisa masih begitu manis. Mata bulatnya masih berkilau cantik. Rambutnya terurai panjang. Kulitnya seputih salju. Yang membedakan hanya penampilannya yang semakin dewasa dan... seksi.
Pada beberapa detik singkat, Jungkook merasa bahwa segalanya terhenti, kecuali perasaan didalam dadanya yang tiba-tiba saja memberontak dan meledak selayaknya bom waktu. Ia tak pernah menyangka kalau perasaannya masih tersisa. Ini bukan hanya rasa senang dan kagum semata, seperti apa yang ia mengerti sewaktu kecil dahulu. Perasaan ini jelas berbeda. Sebuah gelenyar ingin merengkuh dan memiliki seutuhnya, mendamba setiap senti paras, isi kepala serta hati si gadis--seluruhnya tanpa terkecuali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Koo and Jungkook | Lizkook✔️
Fanfiction[M] Sudah lebih dari 10 tahun Lalisa Hwang tidak menginjakkan kaki di Seoul. Kehidupan percintaannya di negeri Kangguru tidak begitu bagus. Jadi ia memilih untuk kembali ke kampung halamannya guna menyembuhkan luka dihati akibat perselingkuhan yang...