4

559 83 0
                                    

Juyeon yang baru bangun mendekat ke dapur, disana ada Hyunjae tengah memakan roti nya. "Hm? Udah bangun Ju?" Tanya Hyunjae.

Hanya anggukan jawaban dari Juyeon, ia mengucek-ucek matanya, menguap pelan. Ia duduk di seberang Hyunjae. Memilih meletakkan kepalanya di meja.

"Hey ayo makan dulu" Hyunjae menyodorkan piring dengan roti tawar isi selai coklat di atasnya. Juyeon mengambil dan menggigit nya, masih dengan wajah mengantuknya.

"Omong-omong.. soal semalam.." Juyeon memperhatikan Hyunjae, matanya terbuka lebar, memberikan perhatian.

"Tadi malam kenapa?" Tanya Juyeon.

"Kamu ngga inget?" tanya Hyunjae. Juyeon menggeleng, menaikkan sebelah alis, bingung apa yang dimaksud Hyunjae.

"Semalem aku kompres tanganmu lagi, takut kenapa-napa" ujar Hyunjae, ia tak berbohong. Setelah kejadian itu dia memilih mengompres tangan Juyeon.

"Oh.. makasih.." Juyeon menunduk sedikit, berterima kasih. Hyunjae tersenyum canggung.

"Nanti aku bakal kuliah agak lama, mau nitip sesuatu ngga?" tanya Hyunjae. Juyeon terlihat berpikir, menggeleng.

"Eh" sahutan Juyeon membuat Hyunjae menunggu kalimat selanjutnya. "Kevin ada kelas ngga? Aku mau ngobrol" ujarnya.

Dahi Hyunjae terlipat, lantas menghela napas. "Bentar aku tanyain" Hyunjae mengambil ponsel dari saku celana nya, mulutnya masih mengunyah gigitan terakhir roti tawarnya.

Setelah beberapa saat ia meletakkan ponselnya di samping telinga, berbicara dengan orang yang ada di seberang telepon, Juyeon hanya memperhatikan sembari mengunyah roti.

"Jadi kalian tinggal ke rumahku aja, sekalian nemenin Juyeon, kayaknya dia bosen di rumah sendirian" ujar Hyunjae. Juyeon tanpa sadar mengangguk-anggukkan kepalanya, tanda setuju.

"Oke sampai jumpa Kev" Hyunjae meletakkan ponselnya. "Aku berangkat dulu ya? Bentar lagi Kevin sama Hyunjoon dateng kesini"

"Sama Hyunjoon??" Mata Juyeon berbinar, si anak kucing ikut juga ternyata.

"Iya, keknya mereka bucin akut" ucap Hyunjae, "udah ya aku pergi dulu" Hyunjae mengacak-acak rambut Juyeon—yang emang belum rapi sejak ia bangun tidur—menjadi lebih berantakan. Bibir Juyeon melengkung ke bawah, bersamaan dengan tatapan sinisnya. Hyunjae hanya terkekeh melihat Juyeon.

"Dadah" Terdengar suara pintu rumah tertutup setelah kata itu diucapkan.

"Oke, waktunya kita bekerja" Juyeon berdiri menuju ruang tengah. Tak sabar menyambut kedatangan kedua tamunya.

Tak lama terdengar suara mobil berhenti di depan rumah Hyunjae membuat atensi Juyeon pada TV teralihkan. Ia dengan segera membuka pintu dan tersenyum lebar.

"Yo Ju, nungguin?" tanya Kevin. Juyeon mengangguk saja. Juyeon melihat Hyunjoon yang mengikuti di belakang Kevin.

"Hai Unjun" sapa Juyeon.

"Hai Juyeon" sapa Hyunjoon balik, agak canggung, dia belum terlalu dekat dengan Juyeon.

Juyeon mepet ke Kevin, berbisik. "Kev, si Hyunjoon beneran ikut? Aku kan mau bahas.."

"Kunci itu kan?" tanya Kevin. Juyeon mengangguk.

"Nggak papa, dia ikut, biar dia tau, pacarnya bukan orang biasa" Kevin terkekeh. Hyunjoon di belakang hanya bertanya-tanya apa yang terjadi.

Mereka duduk di ruang tengah Hyunjae. Kevin menghembuskan napasnya terlebih dahulu, ragu. "Hyunjoon"

"Iya kak?" tanya Hyunjoon, fokusnya tergantikan dari ponselnya ke wajah Kevin.

Different Ju || Jumil/Milju ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang