12

348 59 0
                                    

Juyeon merasa tiga hari ini berasa sepi, lantaran kating nya tidak mengganggunya lagi. "Ah apaan sih Ju" Juyeon malah mengata-ngatai dirinya sendiri.

"Sumpahh ahh" Juyeon menghentak-hentakkan kakinya ke lantai kelas.

"Juyeon, jangan gila, ayo pulang" Kino tiba-tiba masuk ke kelasnya dan menarik tas di punggung Juyeon.

"Sialan Kino!" Juyeon hampir tercekik karena tarikannya. "Sabar bentar, aku bisa jalan kali, jangan ditarik, Kino!" Kino malah makin menarik tasnya.

"Jae, semangat! Baru juga tiga hari!" Eric menyemangati. Hyunjae sudah capek tidak mengobrol dengan Juyeon selama itu. Mereka berjalan menuju kelas.

"Apa sih No ah" Juyeon mengomel ke arah Kino di sampingnya.

"Panjang umur.." gumam Hyunjae. Juyeon mau lewat di sampingnya, Juyeon pasti melihatnya dan mengajak nya mengobrol.

"JANGAN DITARIK AH KINO" Juyeon berteriak keras.

"hehe, lewat dulu ya kak" malah Kino yang bicara. Juyeon sibuk memukul-mukul Kino agar berhenti menariknya.

Rencana Hyunjae gagal. Hyunjae ingin berteriak frustasi saja rasanya. Teman-temannya kejam sekali padanya. "Huhu Juyeon" Eric nyengir, Hyunjae malah merengek sekarang.

"Udah udah ayo pulang, kita minta Younghoon beliin Boba aja, yuk" Eric menggandeng ; menyeret Hyunjae ke depan.

"YOUNGHOON!!" Eric melambaikan tangannya ke arah Younghoon dan Kyu.

"Kenapa Ric?" tanya Younghoon ketika Eric mendekat.

"Beli boba yuk, traktir ya" ucap Eric.

"Enak aja, aku udah boros banget ya akhir-akhir ini" Younghoon mau marah. Eric mengkode ke arah Hyunjae yang lesu. "Hmm.. ya udah kali ini aja, awas kamu Ric"

"Jae, mau ikut ga?" tanya Kyu. Hyunjae menggeleng.

"Aku di halte aja ya?" Hyunjae berjalan ke arah halte, duduk bengong.

"Itu ga papa Hyunjae begitu?" tanya Kyu.

"Hush udah ga papa, ga ada om om pedo juga" ujar Younghoon tak peduli.

"EEY ITU JUYEON" seru Eric, memukul-mukul bahu Younghoon.

"Eh eh jangan keras-keras nanti kedengeren" Kyu balas memukul bahu Eric.

Juyeon berhenti di depan halte, "Kak Jae, belum pulang?" Tanya Juyeon membuka kaca helm nya.

"Hah, aku? Kamu ngomong sama aku?" tanya Hyunjae balik. Ia setengah tak percaya ada Juyeon di depannya.

"Iya lah, di halte cuma ada kak Hyunjae" jawab Juyeon. Hyunjae tertawa canggung, kenapa dia jadi nervous bicara dengan Juyeon?

"Dia mulai peka kah??" tanya Younghoon.

"Entah" Kyu mengendikkan bahu.

"Ehm.. kak Jae mau bicara? Ada sesuatu yang mau dibicarain?" tanya Juyeon.

"Hah.. enggak kok" Hyunjae menggeleng.

"Ah iya kah.. aku kira Kak Jae mau bicara cuma Kak Hyunjae ga berani bilang" ucap Juyeon.

"Kok kamu mikir gitu?" tanya Hyunjae.

"Ya.. Kak Jae ngeliatin aku terus, di kantin, kelas, perpustakaan, koridor, parkiran kayak barusan, tapi pas di deketin diem aja.." ucap Juyeon pelan.

Hyunjae nyengir, "EMANG KELIATAN JELAS??" tanya Hyunjae keras, Juyeon tersenyum, mengangguk.

"Etdah si Hyunjae.. Juyeon ternyata bukan peka, tapi merasa diliatin Hyunjae" ujar Younghoon.

"Ga heran lagi sama kelakuan Hyunjae" ucap Kyu.

"Mau nebeng kak?" Tanya Juyeon lagi.

"Hah?" Hyunjae ber-hah bingung.

"Mau nebeng ga?, kalo ngga ya ngga papa" Juyeon masih tersenyum.

"GILAA!" itu Eric yang berseru dari kios boba. Hyunjae dan Juyeon serempak menoleh ke sumber suara. Younghoon dan Kyu buru-buru menutup mulut Eric sedangkan Eric berontak.

"Ah itu temen nya Kak Hyunjae kan? Kak Hyunjae pulang bareng mereka? Ya udah kalo gitu–"

"GAK!" seru Hyunjae. Juyeon mengerutkan dahi, dia di depannya persis tapi kenapa dia harus berkata keras-keras?

"Ah.. aku ga kenal mereka, jadi aku bakal nebeng kamu aja" Hyunjae tersenyum aneh. Juyeon mengerutkan kening tanda dia bingung.

"Y-ya udah ayo naik" ucapnya.

"Bentar ya" Hyunjae lantas berlari kecil ke kios boba di dekat mereka dan kembali ke motor Juyeon. Juyeon kembali menggelengkan kepalanya heran, tadi dia bilang tidak kenal tapi dia malah mengambil boba dari mereka.

"Ah sori, aku ga bawa helm lagi, ga usah pake aja.. kayaknya ga bakal ada polisi, kayaknya" ucapnya.

"Iya ga papa kok" Hyunjae masih tersenyum lebar. "Ehm.. Ju?"

"Iya?" Juyeon melihat ke belakang.

"Aku ga bisa naik motor ninja" katanya. Juyeon tertawa pelan.

"Pegangan, sini boba nya aku pegang dulu, pegang bahu ku buat naik" instruksi Juyeon. Hyunjae menyerahkan boba nya dan melakukan apa yang Juyeon suruh.

"Boba nya jangan diminum" peringat Hyunjae.

Etdah pelit amat, siapa juga yang mau minum?pikir Juyeon. "Nggakk"

"Hah.. udah deh" Hyunjae menepuk-nepuk bahu Juyeon meminta kembali boba nya.

"Nih, pegangan lho" ucap Juyeon memberikan boba Hyunjae. Hyunjae buru-buru memeluk pinggang Juyeon erat. Juyeon pun mulai menjalankan motornya.

Akh, erat banget meluknya.. astaga... batin Juyeon. Sumpah aku nyesel basa-basi nganterin pulang tadi, harusnya tadi aku langsung pulang, batinnya lagi.

Apakah ini tanda-tanda Juyeon udah peka denganku? Batin Hyunjae.

Mereka berdua tenggelam dalam pikiran masing-masing, Juyeon ingin saja menurunkan Hyunjae di pinggir jalan tapi nanti dia dimarahi.

"Ehm.. Kak, rumahnya dimana ya?" tanya Juyeon. Hyunjae mengunyah boba nya.

"Dua gang dari sini belok kiri" ucapnya dengan mulut penuh boba, Juyeon hanya mengangguk.

Juyeon memberhentikan motornya di depan rumah Hyunjae. "Udah kak" Hyunjae pun turun dari motor Juyeon.

"Makasih ya Ju" Hyunjae tersenyum, masuk ke dalam rumah.

"Tadi pelukannya erat banget, padahal dia ga bakal terbang juga" Juyeon menghembuskan napas. "Kurus entar aku" ia terkekeh. "Ngomong-ngomong aku kayak pernah liat rumah ini... Dimana ya, apa cuma pikiranku aja atau cuma mirip?" tanya Juyeon sendiri.

"Aku sendiri juga ga pernah ke kota ini, tapi rumahnya sama.. persis, jangan-jangan mimpi" Juyeon acuh memutar motornya keluar dari komplek perumahan Hyunjae. "Bisa gila aku"

TBC

___________________________________________

19/06/21

HAII FAI BALIK KANGEN GA??
Jangan-jangan ni book dah keluar dari perpus kalian. Ya salah ku sendiri sih hiat lama banget, rl nya baru selo juga, hehe maaf, peace!

Sampai jumpa di chap selanjutnya

Different Ju || Jumil/Milju ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang