7

417 70 0
                                    

"Menurut disini sih.. Kevin ada di rumah ini" ucap Juyeon melihat lagi layar ponsel Kevin. Hyunjae melihat ke arah rumah di depannya. Wilayah itu memang agak sepi dan terpencil.

Hyunjae agak ragu, firasatnya mengatakan tidak enak. "Ju, kok firasatku ngga enak ya?" tanya Hyunjae. Juyeon menoleh.

"Kenapa?" tanyanya. Hyunjae mengangkat bahunya tidak tau juga.

"Tanya aja kali" Hyunjae memberanikan diri menekan bel yang ada di dekat pagar.

Tidak ada sahutan, tak lama pintu terbuka. Menunjukkan seorang lelaki seumuran dengan mereka melihat Juyeon dan Hyunjae. "Benar ada Kevin eh Hyungseo disini?" tanya Hyunjae.

Lelaki itu menunduk, "Astaga, dia... sudah meninggal" ucapnya, suaranya agak bergetar. Intonasi bicaranya juga menurun. "Tadi malam.."

Hyunjae dan Juyeon kaget, mereka ikut menunduk, ikut berduka cita. "Maaf.. kami tidak tau.. kami... turut berduka cita.." Hyunjae berkata. Sungguh dia merasa ingin menangis saat itu juga.

"Iya..." ucapnya pelan.

"Ah, bisa kau tunjukkan dimana dia dimakamkan?" tanya Juyeon sopan.

"Tak jauh dari sini, kalian tinggal lurus lalu belok kanan" ucap lelaki itu, tersenyum tipis.

"Ah, terima kasih, maaf sekali lagi" lantas Juyeon menggamit tangan Hyunjae menjauhi rumah itu. "Moonbin siapanya Kevin" gumam Juyeon.

"Siapa? Moonbin?" tanya Hyunjae. Juyeon mengangguk.

"Salah satu temenku di dimensi ku" jawab Juyeon. Lalu percakapan mereka berhenti, mereka larut dalam kesedihan masing-masing.

"Aku baru tau Hyungseo punya temen seperti mereka.." Moonbin, lelaki tadi masih mengamati kedua lelaki yang berjalan menjauh dari rumah.

Moon Hyungseo

"Hai.. Kevin.." Juyeon mengucapkan dua kata itu.

"Sial" Mata Hyunjae berkaca-kaca, memilih memeluk Juyeon, menutupi wajahnya yang tengah menangis.

Juyeon mengusap pelan punggung Hyunjae, menenangkan Hyunjae. Tak lama ia menepuk punggung Hyunjae. "Jae.. kayaknya ada kesalahan.."

"Kenapa?" Hyunjae masih menangis sesenggukan. Juyeon mengusap air mata yang menggenang di matanya.

"Ini riset dimensi ini, sedangkan Kevin dimensi lain. Makam ini adalah Kevin dimensi ini, alias Hyungseo!" jelas Juyeon. Hyunjae kembali kaget.

"Jadi.. semalam.." Hyunjae mencoba berpikir.

"Beberapa dari mereka pasti mencoba mencari tau lokasi orang yang memegang rubik itu dan menemukan posisi Hyungseo dimensi ini, semalam dia mungkin ditembak mati pasukan itu.." Hyunjae merinding membayangkan Kevin-

"OI!" seru seseorang, berlarian menuju arah mereka.

"Itu.. Kevin Hyunjoon" Juyeon hendak menangis rasanya. Teman-temannya masih disana, berlari menghampiri mereka, berteriak. Hyunjae yang paling histeris, memeluk Kevin erat.

"Eit, kenapa Jae?" Kevin kaget ia dipeluk sangat erat.

"Aku kira kamu udah mati.." Kevin berjengit.

"Maksud lo apa hah" Kevin ingin marah rasanya, bisa-bisanya dia dikira sudah kembali ke rumah Tuhan oleh temannya. Juyeon menunjuk salah satu makam terdekat nya yang masih basah. Kevin kaget, begitupun Hyunjoon.

"Jadi.. kalian salah kira?" tanya Hyunjoon.

"Iya, panik tau, udah nangis" Hyunjae melow, Juyeon mengusap-usap bahu Hyunjae.

Different Ju || Jumil/Milju ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang