Juyeon benar-benar menyembunyikan semuanya dari teman-temannya. Semuanya. "Juyeon! Kemarin kenapa kok balik lagi?" tanya Kino mendekati Juyeon.
"Mama ku kambuh lagi No" Juyeon cemberut.
"Ah.. udah mau sembuh kan tapi?" tanya Kino, Juyeon mengangguk. "Semangat deh Ju! Mongomong, pulang bareng yuk" ajak Kino.
"Yah.. aku udah bareng temen" lagi-lagi Juyeon memasang ekspresi sedih.
"Siapa?" tanya Kino. "Hah.. Kak Hyunjae ya?" goda Kino.
"Apaan sih? Wong aku aja bareng sama Minho" tanya Juyeon kesal.
"Cie salting" Kino masih menggoda Juyeon. "Lagian Minho kan bukan temenmu, ketahuan nih ye boong" Kino tertawa.
"Ya kan aku anggep dia kayak temen juga" ujar Juyeon gugup.
"Ju, ayo, ehm hai?" dari luar kelas muncul Hyunjae, ia menyapa Kino canggung.
"HAI KAK HYUNJAE! PJ NYA KAPAN?" tanya Kino semangat.
"Apa sih No??" Juyeon ngegeplak kepala Kino.
"Hehe.. kita ngga pacaran" jawab Hyunjae. Kino merengut ketika tidak mendapat jawaban yang ia inginkan.
"Otw ya kak?" ucap Kino lagi.
"Kang Kino!" Juyeon melotot kesal. "Bye aku tinggal, ayo kak" Juyeon menarik tangan Hyunjae dan berjalan cepat.
"Cie Juyeon sama kak Hyunjae!" serunya dari belakang.
"Maaf ya kak temenku gila" Juyeon tersenyum canggung. Hyunjae hanya tersenyum, ia senang digoda seperti itu. "Tempatnya dimana emang?" tanya Juyeon mengalihkan topik.
"Ga ada yang tau Ju" jawab Hyunjae. "Ini bakal langsung" Jawab Hyunjae. "Lagian, kenapa kelasku selesainya sore banget?" tanya Hyunjae. "Rawan" tambah Hyunjae.
"Ga tau juga" ujar Juyeon. "Tapi keknya ga hari ini deh kak, ga mungkin langsung kan?" tanya Juyeon ke arah Juyeon. Hyunjae menggeleng, ia tidak tahu. Juyeon cemberut. "Nggak kok, percaya deh" Mereka melihat ke arah mobil Minho. Minho tengah bersender memainkan ponselnya.
"Minho!" Juyeon berlari ke arah Minho. Hyunjae melihat sekitar, tidak ada yang mencurigakan. Minho terkekeh, menyuruh Juyeon masuk disusul Hyunjae. Sejauh ini tidak ada apa-apa, sepertinya benar bukan hari ini.
Mobil berjalan dengan tenang, Juyeon sibuk dengan ponselnya. Sebelum tiba-tiba seperti ada yang melempar sesuatu ke belakang mobil. Minho berhenti, hendak turun mengecek. "Jangan!" cegah Hyunjae. "Bisa aja itu musuh" ucap Hyunjae. Minho diam sebentar, ia setuju dengan Hyunjae. Minho akan mengeceknya begitu sampai di rumah.
Minho baru hendak menginjak pedal gas sebelum suara peluru sahut menyahut. Suaranya bisa darimana saja. Minho diam, semuanya diam tidak ada yang berani bergerak.
"Sial" Hyunjae baru saja hendak menelpon Kevin. Ia kaget karena tiba-tiba ada orang di pintu hendak memaksa membuka pintu mobil yang terkunci. Hyunjae panik, tangannya bergetar hendak menekan kontak Kevin. Orang itu tiba-tiba jatuh tertembak, betisnya. Minho kaget, dia tidak pernah berada di posisi ini sebelumnya.
Tapi ia kembali berdiri, kembali berusaha membuka pintu. Sebelum di dorong orang lain, ia beberapa kali meninju orang itu sampai terjatuh. "Tanganku sakit anjir" ucap orang itu mengibaskan tangannya.
"Sunwoo!" seru Hyunjae. Sunwoo menoleh.
"KELUAR KALIAN MOBIL UDAH GA AMAN" seru Sunwoo. Ia kaget dari arah sebaliknya ada beberapa orang mendekati mobil. Tiga orang itu segera keluar dari mobil.
"HYUNJAE!" teriak Younghoon, ia melambaikan tangannya, menyuruh tiga orang itu mendekati tempatnya, yang cukup tertutup. Mereka semua berlari, dilindungi Eric. Eric berlari dengan membawa pistol. Iya, mereka semua bawa pistol, mereka ga bisa bawa senjata yang lebih berat.
"GO GO GO!" Eric menembak salah satu orang yang membidik mereka.
Juyeon berlari paling kencang. Ia tak mengerti lagi kenapa harus dia targetnya. Ia akhirnya menghampiri Younghoon dan Kevin. Kevin berkutat dengan layar monitor.
"Plis mereka siapa Kev" tanya Hyunjae.
"Ga ada" jawab Kevin masih menatap layar laptopnya.
"Maksud Lo ga ada?!" Lino menarik kerah kemeja Kevin.
"Mereka ga ada di data, mereka bukan sembarang orang" ujar Kevin. "Jacob! Bawain satu orang disitu" panggil Kevin, Jacob mengerutkan kening. Apa-apaan, pikirnya. Tapi ia tetap membawa salah satunya ke mereka.
Kevin mendekat ke arah orang yang memakai baju hitam-hitam, bagian perutnya mengeluarkan darah segar cukup membuat yang lainnya meringis. Kevin meninju sekali dada orang itu sekali lalu meringis mengangkat tangannya. "Keras, SUNWOO JANGAN PAKE TANGAN KOSONG!!" serunya keras, ia mengingat tadi Sunwoo maju tanpa membawa senjata.
Terdengar erangan dari arah Sunwoo, Hyunjoon menghampirinya. "Ya seperti yang aku duga, mereka robot" Kevin mengambil salah satu benda di dada orang itu. Sebuah bola bercahaya, ia melemparnya hingga pecah. "HYUNJOON MEREKA ROBOT, AMBIL BOLA DI DALAM DADA MEREKA ATAU MEREKA BAKAL BANGKIT LAGI GAK PEDULI KONDISINYA KEPALA SUDAH TERTEMBAK ATAU APA" Hyunjoon kaget, beneran ada yang mendekat ke arahnya tanpa lengan. Semua yang ada di dekat Kevin meringis. Lawan mereka benar-benar beda.
"Aku ga tau ya Ayah kalian ketemu mereka dimana, atau mereka gerak sendiri balesin dendam. Aku ga tau ya, yang penting kita ngelawan mereka" ucap Kevin. "Kemungkinan ada 20 robot" Kevin mengingat.
"Memangnya mereka memiliki dendam apa sama Juyeon?, Juyeon anak baik-baik" kata Minho tak terima.
"Bukan Juyeon ini, Juyeon lain. Juyeon rambut biru dari dimensi ku. Dia yang bunuh ketua mereka" ucap Kevin. "Pertanyaan nya nanti pas situasi kondusif" ucap Kevin. "Semuanya balik ngelawan!" seru Kevin. Ia kembali fokus pada monitornya.
Jacob dan Eric kembali melawan. Kacau, jalanan dekat lapangan basket kacau. Darah dimana-mana. "Ngomong-ngomong Chanhee sama Changmin dimana?" tanya Younghoon.
"Mereka pindah tugas jadi yang ngejaga warga ga ke arena" jawab Kevin. Younghoon ber-oh.
Sunwoo sudah menggendong Haknyeon ke tempat mereka. "Haknyeon kena nyerempet di bahu" ujarnya. Hyunjae segera menangani nya, Kevin sudah menyiapkan perban.
"Habis selesai kita langsung ke rumah sakit" ucap Hyunjae. Hyunjae memperhatikan tangan milik Sunwoo, "kamu berantem tangan kosong?" tanya Hyunjae.
"Tadi pas awal" Sunwoo meringis, "ga papa, ini berdarah dikit doang" ucap Sunwoo. "Dah ya aku balik, itu Haknyeon jagain juga ya" ucap Sunwoo sebelum pergi.
Berlanjut Eric yang kepalanya berdarah, pergelangan tangan Sunwoo yang patah, Sangyeon yang penuh dengan darah lawannya, Jacob memar sana sini. "Sialan" Kevin mengumpat, membuat atensi semuanya melihat ke arah mereka. Sisa nya cuma Hyunjoon, Kevin berpikir apakah yang lainnya akan turun ke lapangan juga?
"MANA LEE JUYEON??!" terdengar suara keras. Sepuluh orang yang ada disitu kaget, apalagi Juyeon. Minho menggenggam tangan Juyeon erat, membisikkan kata-kata penenang.
"Kak Kev, Kak.." Hyunjoon mendatangi mereka setelah menuntaskan satu robot lagi, ia juga mendengar suara barusan. "Kak, Mark.." sudah Kevin duga, Mark selalu datang di akhir. Menjadi penutup perang.
TBC
___________________________________________
27/06/21
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Ju || Jumil/Milju ✔︎
Teen FictionKisah Hyunjae dengan dua Juyeon dari dimensi yang berbeda. Akankah Hyunjae bisa memilih? ⚠️ WARN ⚠️ -bxb/homo/yaoi -Harsh words -Mature content (maybe) -switch Start : 13 May 2021 End : 28 June 2021 © jumillee