Suasana hening menyelimuti Alsyna, Cleine dan Alista. Ketiganya sibuk dengan pemikiran masing-masing. Alista bahkan sedikit meragukan cerita dari Cleine dan Alsyna tentang perkataan Alamanda, tapi dia meyakinkan dirinya bahwa semua yang dikatakan mereka adalah kebenaran. Tunggu dulu, ada yang janggal di sini, pikir Alista.
“Maaf jika terkesan meragukan Anda, Sir. Cleine. Bukankah Anda bilang tempatnya lumayan jauh?” tanya Alista setelah menenangkan dirinya yang sebelumnya ketakutan.
“Ya, tapi bukan jauh seperti yang kau bayangkan. Memang terkesan ‘jauh’, kecuali Alamanda sendiri yang mengundang.” Cleine menjawab dengan malas.
“Apa maksudmu?” Alsyna mengerutkan keningnya. Gadis itu baru sadar setelah Alista bertanya.
“Dia penyihir hebat yang hanya mau bertemu dengan beberapa orang tertentu. Umumnya perlu waktu lumayan lama untuk menemukan penyihir itu. Bukan karena perjalanan yang panjang dari Romusa, tapi karena dia membuat orang-orang yang ingin menemuinya tersesat di hutan. Orang suruhan walikota itu yang memberi tahu,” jelas Cleine pada Alsyna dan Alista
“Sebab itu Anda menyiapkan perbekalan sebelumnya?” Alista bertanya hati-hati.
“Sepertinya begitu karena ‘dia’ yang menyuruhku membawa perbekalan.” Cleine mendengkus kesal mengingat kejadian yang akan dia ceritakan. “Kalian harus tahu, ‘dia’ pergi meninggalkanku begitu saja setelah kita tiba di hutan. Orang itu berkata, ‘Kau harus menemukan jalannya sendiri, Nak. Kalau begitu, aku pergi sekarang’. Setelah itu, dia kembali ke arah kita datang, Kota Romusa. Apa-apaan itu?”
Alsyna dan Alista saling pandang. Keduanya memiliki pemikiran yang sama, bertanya-tanya tentang sosok ‘dia’ yang dimaksud Cleine. Mereka mengangkat sebelah alis lalu mengangguk, seolah bisa membaca pikiran lawan pandangnya.
“Jadi, orang suruhan walikota yang kita tidak tahu namanya itu meninggalkan Anda di hutan supaya bisa menemukan Alamanda sendiri?” Pertanyaan Alista terkesan seperti pernyataan untuknya sendiri. “Bagaimana Anda bisa menemukan Alamanda, Sir. Cleine?”
“Aku hanya berjalan sebentar lalu menemukan sebuah rumah. Rasanya seperti ada yang memanggil, membuatku memasuki rumah itu. Hal selanjutnya kurang lebih sama seperti yang dialami Tuan Putri Alsyna. Aku juga terkejut melihat Tuan Putri Alsyna datang tidak lama kemudian,” jawab Cleine yang sama bingungnya dengan Alista dan Alsyna.
Ketiganya merenungkan perkataan Alamanda. Menerka-nerka maksud perkataannya yang penuh misteri.
“Bukankah Alamanda bilang dia membuka portal dunia bawah? Portal itu ... bukankah tidak bisa dibuka oleh sembarang orang?” Alsyna menatap Alista dan Cleine yang sama-sama membulatkan mata mendengar perkataannya.
“Hanya penyihir dengan berkat dewa yang kuat bisa membuka portal tiga dunia. Portal itu satu-satunya jalan iblis bisa ke dunia tengah, berarti ....” Cleine tidak menyelesaikan perkataannya, membuat yang lain ikut memikirkan berbagai kemungkinan.
“Apakah Alamanda ... tidak! Bukankah dia bilang dia bersama dua orang temannya?” Alista sedikit berteriak.
“Aku yakin Alamanda memiliki berkat yang sama dengan pengembara buta itu. Berkat Apollo memang tergolong langka, tapi tidak cukup kuat untuk membuka gerbang sendirian. Bahkan belum tentu bisa membuka portal hanya dengan tiga orang. Kecuali jika portal itu sudah terbuka sebelumnya,” bantah Alsyna yang berusaha memercayai Alamanda.
Alsyna, Cleine dan Alista mengetahui tentang 3 dunia dan portalnya dari buku yang mereka pelajari. Umumnya anak-anak kerajaan Ephemeral akan bersekolah dan mempelajari pengetahuan umum sebelum berfokus ke keahlian dan minat mereka. Kecuali Tuan Putri, Pangeran dan pendamping mereka. Termasuk Alsyna dan pendampingnya, Alista. Anggota keluarga kerajaan dan pendamping mereka belajar secara khusus dengan mendatangkan guru pribadi ke istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral Princess [Segera Terbit]
Fantasy[Follow sebelum membaca~] Advance Team 3 - Orion Belt -A Fantasy Story- **** • Ephemeral Princess • Alsyna, sang Putri Ephemeral yang manja jatuh hati pada seorang kesatria, namanya Cleine Aegus Eustacio. Namun, sayang kesatria Cleine justru mencint...