Il hwa menatap sendu ke arah sosok wanita yang tengah berdiri tegap didepannya itu. Entah kenapa rasa senang bercampur rindu terus keluar menggebu- gebu dari lubuk hatinya yang paling dalam. Namun entah kenapa masih ada secuil keraguan yang terselip didalamnya akan kenyataan yang menghampirinya saat ini. Apakah wanita yang ia rindukan dan ditunggu kedatangannya selama ini adalah wanita yang sama yang tengah berdiri di depannya itu?
"Ini shin hye ma" Sial, kelimat itu telah berhasil meruntuhkan pertahanan yang sedari tadi berusaha wanita paruh baya itu bendung dengan sekuat tenaga.
"Shin hye? Apa kau memang benar- benar shin hyeku? " Il hwa bertanya sekali lagi untuk memastikan.
Shin hye mengangguk lembut sembari terisak kecil. Kemusdian Il hwa berjalan menghampiri shin hye yang saat ini tengah berdiri di seberang ranjang cucunya, lalu dengan erat memeluknya seperti seorang ibu yang telah kehilangan anaknya selama bertahun tahun dan sekarang telah dipertemukan kembali. Mereka menangis terisak dalam pelukan yang cukup memakan waktu itu. Mengabaikan satu sosok lagi yang menatapnya penuh haru.
"Apa aku boleh bergabung?" Sela minho, yang sontak membuat kedua tautan pelukan antara mertua dan menantu itu terlepas.
"Yaishh, mengganggu saja" Ketus il hwa.
"Hey ma, aku juga ingin ikut bergabung! lalu menangis terisak seperti kalian. Ini kan reuni keluarga" Celotehnya.
"Diamlah! Mama marah denganmu minho. Bisa-bisanya kau baru membawa shin hye pada mama" Ketus nenek tua itu.
"Ma, sebenernya ini semua gara- gara aku. Karena akulah yang masih belum siap menemui mama. Aku malu dengan mama" Lirih shin hye.
"Kenapa harus malu heumm? Mama mengerti bagaimana perasaanmu saat itu, jadi tak perlu merasa bersalah lagi. Karena memang kau sama sekali tidak salah disini. Yang salah adalah si pengirim foto yang dari awal memang berniat ingin memfitnah minho" Jelas il hwa.
"Jadi mama tidak marah lagi dengnku?" Nenek tua itu menggeleng cepat.
" Mama tidak pernah marah terhadapmu sayang. Mama maklumi sikapmu pada malam itu"
"Terima kasih, dan Sekali lagi maaf karena sudah gagal menjadi menantu yang baik di keluarga ini. Apa aku yang hina ini masih pantas disebut sebagai menantu?".
" Jangan katakan hal itu lagi, kau menantuku dan akan tetap seperti itu"
"Terimakasih ma hiks hiks"
" Tentu sayang, dan mama hanya ingin minta satu hal dari kalian. tetaplah kuat demi jekey, putra kalian!"
"Tentu, apapun akan aku lakukan demi putraku, karena aku ingin menebus semua dosa-dasaku dimasa lalu"
"Jadi ayo kita mulai dari awal lagi. Apa kau mau sayang?" Tanya minho menatap tulus. Wanitanya hanya menggangguk cepat, kemudian berucap lirih.
"Tentu, itu pastu"ujar shin hye berderai air mata. Membuat minho menampilkan senyuman sayang penuh ketulusan. Lalu tak lama senyuman itu memudar seiring teralihkannya pandangan minho ke arah anaknya.
"Ma, apa yang sebenarnya terjadi pada anakku? Kenapa dia bisa berakhir di tempat mengerikan ini?" Tanya minho.
"Alerginya kambuh" Balas il hwa singkat.
"Kenapa bisa? Bukankah aku selalu mengingatkannya untuk tak pernah mendekati makanan sea food? Mama tau sendirikan anak itu memang tak bisa disatukan dengan hal- hal berbau sea food sama sepertiku?" Ucap minho sedikit kesal.
"Itu hanya sebuah kecelakaan sayang. Anak itu sama sekali tidak menyadari jika yang dirinya makan itu adalah olahan sea food. Bahkan teman-temannya saja baru menyadari setelah melihat gelagat aneh anak itu" Jelas il hwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ORDINARY√
Nonfiksi{ c o m p l e t e } Menceritakan tentang Lee Jk yang harus merahasiakan identitasnya dari publik karena memiliki ayah seorang aktor terkenal. Hubungan ayah dan anak itu memang terbilang sangat rumit, dan kian menjadi saat lee jk bersikeras ingin tau...