Belajar di Tengah Corona

Pak Bagaimana Caranya?

Ramai ponselku dengan kiriman konfirmasi kiriman PTS online siswa sejak kemarin. Banyak yang bertanya cara mengerjakan soal online tersebut. Memang ujian model ini baru bagi mereka, jadi masih ragu-ragu dan takut salah.

Sehari sehari sebelumnya saya sudah mengirimkan alamat url link PTS ke wali kelas masing-masing agar disebarkan ke siswa melalui grup whatsapp. Termasuk kode token atau passwordnya.

Banyak pertanyaan yang masuk ke chat whatsapps. Beberapa pertanyaan yang diajukan, "Pak untuk masuk ke soalnya bagaimana?" "Oh kamu klik link yang berwarna biru! nanti akan diarahkan ke soalnya", jawab saya menjelaskan. "Oh iya pak bisa", jawabnya.

Sebelum bertanya lagi saya jelaskan sampai tuntas, "Setelah itu kamu ketik nama lengkap, kelas, dan kode token lalu klik tombol berikutnya atau submit!". Tak lama berselang siswa tersebut mengabarkan, "iya pak bisa alhamdulillah, tapi cara ngerjain soalnya giman nih pak?" "Kamu klik lingkaran kecil! sebelah kiri di salah satu jawaban yang paling benar, nanti warnanya berubah". "Ok pak, terima kasih", balasnya.

Siswa lain bergantian bertanya hal yang sama. Saya balas satu persatu dengan jawaban yang sama pula. Kurang lebih setengah jam berlalu, ada yang memberitakan bahwa dirinya sudah seleaai mengerjakan seluruh soal dan meminta petunjuk lagi.

"Pak saya sudah selesai, terus apa lagi?, tanyanya. "Klik tombol kirim!" jawab saya. "Oke pak saya klik", katanya. "Nanti hasilnya kamu screenshot ya", pinta saya padanya. "Ini pak hasilnya", katanya sambil mengirim tangkapan layar hasil pekerjaannya. "Iya bagus terimak kasih ya", jawab saya sambil menyebutkan nilai yang diraihnya. Betapa senangnya mendapat nilai tinggi seperti yang saya sebutkan padanya. "Alhamdulillah, terima kasih ya pak", katanya menutup pembicaraan. "Iya sama-sama", jawab saya.

Satu selesai, tinggal melayani siswa lain yang masih bertanya seputar pertanyaan yang sama. Kalau satu siswa, insya Allah yang lain bisa gumam saya.