Selamat Datang 2122

9 0 0
                                    

Tahun pelajaran baru telah tiba, setelah libur panjang tiga pekan lamanya. Selama itu pula sekolah dan siswa telah bersiap menyambutnya. Sekolah sudah pasti memiliki wajah baru pada gedungnya. Kelas pun berganti warna catnya. Menyambut tahun pelajaran baru menjadi momen yang tepat untuk menghias kembali sekolah yang telah termakan usia.

Siswa pun seolah tak mau kalah saing dengan sekolah. Mereka juga punya tampilan baru. Semua bisa jadi serba baru. Tas baru, sepatu baru, buku baru, dan yang lainnya. Tahun pelajaran baru memang menjadi momen terbaik bagi mereka untuk memiliki sesuatu yang baru. Semangat belajar mereka juga baru pastinya.

Hal yang lain dari tahun pelajaran ini adalah masih berada pada suasana pandemi yang belum berakhir. Masih terbilang baru suasana ini, membuat wajah baru metode pelaksanaan pandidikan. Lebih dari satu tahun berjalan, kita dikenalkan dengan metode daring, luring, dan istilah lainnya.

Satu tahun ini wajah pendidikan kita sedikit berubah dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Dua istilah yang sudah tak asing lagi di telinga kita. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Beberapa sekolah tertentu, melaksanakan pembelajaran jarak jauh nampaknya tak menjadi kendala. Namun belum tentu dengan sekolah lain.

Keduanya pula yang menjadi gerbang selamat datang tahun ajaran baru 2021-2022. Sebagai insan pendidikan yang sudah bertahun-tahun melaksanakan pembelajaran jarak dekat dan tatap muka tidak serta merta merasa nyaman dengan kondisi seperti saat ini. Seperti ada rasa yang dipaksakan, sekolah dan guru harus membiasakan diri mengajar anak didiknya dari kejauhan.

Untuk sekedar mentransfer ilmu, nampaknya tak menjadi problem yang signifikan. Guru hanya perlu memberikan materi tertentu, kemudian anak didik hanya mendengarkan, menyimak, mengikuti, dan sebagainya. Apalagi saat ini banyak media online yang dapat digunakan sebagai penunjang pembelajaran jarak jauh.

Dengan media digital tersebut, diharapkan pembelajaran jarak jauh akan berlangsung tanpa kendala. Dengan catatan seluruh stakeholders siap dalam penerapannya. Ketersediaan koneksi internet baik dari pihak guru maupun anak didik pun harus bisa disiapkan. Kemampuan keduanya dalam mengoperasionalkan media online juga harus dipastikan. Keterlibatan orang tua juga sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan metode ini.

Jadi kesiapan, keterlibatan, dan kemampuan semua pihak terkait menjadi faktor penting. Tanpa itu semua, kemungkinan akan menemukan jalan buntu. Persoalan teknis sudah pasti menjadi masalah serius dalam hal ini.

*****

Dengan media digital tersebut, diharapkan pembelajaran jarak jauh akan berlangsung tanpa kendala. Dengan catatan seluruh stakeholders siap dalam penerapannya. Ketersediaan koneksi internet baik dari pihak guru maupun anak didik pun harus bisa disiapkan. Kemampuan keduanya dalam mengoperasionalkan media online juga harus dipastikan. Keterlibatan orang tua juga sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan metode ini.

Jadi kesiapan, keterlibatan, dan kemampuan semua pihak terkait menjadi faktor penting. Tanpa itu semua, kemungkinan akan menemukan jalan buntu. Persoalan teknis sudah pasti menjadi masalah serius dalam hal ini.

Belajar dari pengalaman satu tahun belakangan, pada awal-awal masa covid-19, ada beberapa hal yang menjadi perhatian yakni masalah perangkat atau media, dalam hal ini adalah gawai atau ponsel. Tidak semua anak didik yang memiliki perangkat tersebut. Tidak semua orang tua pula mampu membelikan ponsel agar anaknya bisa belajar jarak jauh.

Ketersediaan media seperti ponsel tersebut menjadi hal yang mutlak agar pembelajaran bisa berlangsung. Apabila kepemilikan tidak merata pada setiap anak didik, bisa dipastikan pencapaian kompetensi pembelajaran pun tidak merata. Sehingga harus ada solusi bagi anak didik yang tidak memiliki media yang di maksud.

Kendala yang sering mengemuka pasca kepemilikan media, biasanya adalah koneksi internet atau paket data. Hal ini sering menjadi kendala yang mengganjal di kala berlangsungnya pembelajaran jarak jauh. Ketersediaan paket data atau kuota internet masing-masing anak didik tidak merata. Ada yang sanggup secara simultan, namun banyak pula yang terbatas. Dalam menghadapi situasi seperti itu, pihak sekolah harus bersikap maklum. Tidak bisa memaksakan kehendak karena terkait dengan masalah ekonomi anak didik.

Sering kali beberapa di antara mereka yang harus terputus koneksitas internet di saat pembelajaran sedang berlangsung. Akhirnya mereka pun tak dapat menuntaskan sampai akhir. Dampaknya pun pencapaian kompetensi tak merata pada tiap anak didik.

*****

Kendala teknis lain adalah penggunaan aplikasi daring yang kurang tepat. Bagi sekolah tertentu hal ini masih menjadi kendala yang cukup signifikan. Maka perlu dipilih aplikasi daring yang  "user friendly" bagi guru dan anak didik. Dari segi biaya akses internet tak memberatkan dan durasi penggunaan yang tak terbatas.

Keduanya sangat urgen guna kelancaran pembelajaran jarak jauh. Aplikasi daring yang ramah pengguna tentunya akan memudahkan dalam pengoperasiannya sehingga tak membingungkan. Durasi yang tak terbatas pun akan membuat ketenangan proses pembelajaran karena tak dibatasi dengan waktu. Sering kali pembelajaran berlangsung terburu-buru karena waktu yang terbatas.

Anak didik dengan permasalahan tersebut diberikan kesempatan mengumpulkan tugas langsung ke sekolah. Sekolah pun mengatur jadwal agar tugas-tugas terkumpul dengan rapi. Setelah terkumpul barulah didistribusikan kepada masing-masing guru mata pelajaran.

Tak bisa dipungkiri bahwa pembelajaran jarak jauh tak bisa diimplementasikan secara total. Maka, sekolah harus mempersiapkan kombinasi antara daring dan luring. Hal itu dilakukan agar semua anak didik mendapatkan haknya tanpa ada diskriminasi.

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya pembelajaran daring masih menjadi gerbang selamat datang di tahun pelajaran 2021/2022. Pengalaman satu tahun lebih di masa pandemi covid-19, setidaknya membuka ruang cakrawala bagi wajah pendidikan di Indonesia.

Pro dan kontra implementasinya pun mewarnai perjalanannya. Tak sedikit yang pro, namun banyak pula yang kontra. Sebagai insan pendidikan, kita tak boleh kaku dalam menyikapinya. Anggap saja ini sebagai wadah untuk belajar menjadi yang lebih baik lagi. Dampak positif bagi sekolah adalah bertambahnya perangkat pembelajaran yang selama ini tak terpikirkan. Bagi guru yaitu, sebagai wadah untuk meningkatkan kreativitas dan kompetensi.

****

Bagi murid berdampak positif pada kemampuan menggunakan perangkat daring dan menambah pengalaman baru di dunia teknologi. Tak selamanya teknologi berdampak negatif pada mereka, jika diarahkan dengan benar.

Pembelajaran jarak jauh satu tahun ini memberikan pengaruh yang baik bagi siswa. Setidaknya mengurangi waktu bermain game mereka walaupun tak sepenuhnya. Namun perlu diingat, hal itu akan terwujud dengan baik apabila didampingi dan diawasi oleh orang tua saat pembelajaran berlangsung.

Melihat perkembangan terakhir, nampaknya pembelajaran jarak jauh masih akan tetap bergulir dengan berbagai metodenya. Kondisi pandemi covid-19 di negara kita masih belum memungkinkan dilaksanakannya pembelajaran tatap muka.

Sekolah harus berpikir keras mewujudkan kualitas pendidikan di tengah pembatasan kegiatan masyarakat yang berdampak pada dunia pendidikan. Artinya sekolah harus tetap menjaga kualitas pendidikan di tengah keterbatasan ruang gerak guru dan siswa.

Sambil menunggu kondisi membaik, pendidikan harus tetap berjalan apa pun metodenya. Anak didik harus tetap mendapatkan pendidikan sebagai haknya. Keadaan tidak boleh mengorbankan hak dasar mereka.

Selamat datang tahun pelajaran baru. Selamat datang di tahun yang sama di tahun yang lalu. Tahun di mana pandemi menerpa wajah pendidikan kita. Tahun di mana belajar serba daring. Semoga saja tak menambah "darting" atau darah tinggi para guru dan orang tua siswa akibat tak punya banyak pulsa.

Di tahun ajaran baru ini ternyata ada hikmah yang mengajarkan kita bahwa jangan takut dengan sebuah perubahan. Karena perubahan akan selalu hadir pada setiap zamannya. Termasuk pada kebiasaan cara belajar kita. Dari luring menjadi daring. Dari offline ke online. Dari tatap muka ke jarak jauh. Selamat datang bapak-ibu guru, siswa-siswi di tahun pelajaran yang penuh dengan perjuangan dan menguji kesabaran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Belajar di Tengah CoronaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang