Sampai tulisan ini dibuat, siswa yang telah mengerjakan Penilaian Tengah Semester untuk mata pelajaran IPS dan prakarya yang dilaksanakan secara online sekitar 60%. Ini dapat dilihat dari jumlah responden yang tertera Google Form. Sisanya meminta waktu sampai memiliki kuota internet. Alasan yang satu ini saya maklumi dan tidak bisa memaksakan.
Ada pula yang belum mengerjakan karena masalah kesehatan. "Mohon maaf pak, izin belum bisa mengerjakan karena masih sakit", demikian katanya sambil mengirimkan poto dirinya yang sedang berbaring di kasur terkulai lemas. " Iya baik tidak mengapa yang terpenting setelah sehat dikerjakan ya", jawab saya.
Beberapa ada yang tanpa kabar. Saya berprasangka baik, mungkin tidak memiliki ponsel atau laptop. Untuk yang satu ini, saya pasti memaklumi. Bagi mereka yang terkendala dengan sarana maka harus mengerjakan lembar soal PTS seperti biasa. Jadi, apapun kendalanya masih saya tunggu agar segera menyelesaikannya.
Sejauh ini, pelaksanaannya berjalan lancar. Ada beberapa siswa yang minta dipandu dan bertanya dalam pengerjaannya. Sebagian yang mengerjakan dengan lancar tanpa kendala. Jadi tidak semua siswa yang tersendat dalam pengerjaannya.
Siswa yang telah menyelesaikan tanpa bertanya, bisa jadi sudah mengenal platform seperti Google Form. Jadi mereka sudah terbiasa dengan model soal online seperti itu. Tiba-tiba siswa tersebut melaporkan dengan mengirimkan tangkapan layar hasilnya sambil mengkonfirmasi bahwa dirinya sudah mengerjakan.
Ujian berbasis online seperti ini memang masih terkendala beberapa hal. Hal ini dapat dimaklumi karena pertama kali di sekolah kami. PTS online pada pelajaran IPS dan prakarya bisa dijadikan percontohan dan percobaan untuk mata pelajaran lainnya. Semoga menjadi percontohan yang baik dan bermanfaat untuk yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belajar di Tengah Corona
Não FicçãoPelaksanaan belajar di masa pandemi covid-19