0.7 | Sebuah alasan

239 59 26
                                    

Yoon Sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoon Sana

Aku bangun kesiangan, matahari sudah lebih dahulu merangkak naik mendahuluiku. Begitu pun Han Taehyung, dia menghilang lebih dahulu dari sisi ranjang yang kosong.

Aku diam menatap kilau cahaya matahari yang mengintip dari sela-sela gorden yang terbuka, terang memberi cahaya dinding abu-abu kamar. Aku menghela napas, sebelum akhirnya mandi, memakai pakaian, lalu turun.

Rupanya dia belum berangkat pergi kerja, Taehyung ada di meja makan bersama Ibu Han juga Gyuri yang dititipkan Namjoon hampir setengah jam lalu. Mereka makan dalam hening, bahkan Gyuri yang biasanya banyak berceloteh pun kini nampak murung.

"Makan yang benar, jangan memainkan sendok seperti itu." Aku mendengar Ibu Han berkata pada Gyuri, memberikan peringatan. Lalu lanjut lagi berfokus pada makanan di atas meja. Namun, sesaat setelahnya rupanya Ibu Han baru menyadari kehadiranku di sini, beliau terdiam sesaat. "Kau akan kembali bekerja?" tanya Ibu Han tanpa menatap lagi.

"Hm, aku akan kembali. Dan Ibu bisa beristirahat di rumah, tidak perlu menggantikan aku."

Kami berempat tenggelam dalam hening yang mencekam. Ibu Han membuatku ragu dengan heningnya beliau. Bahkan Taehyung juga belum berani berucap sepatah kata pun sejak tadi, diam tenggelam dalam heningnya. Dia salah, dan pastinya dia juga sudah tidak punya kalimat apa pun yang bisa dikatakan sebagai pembelaan.

Aku ikut duduk mengisi kursi kosong, ikut bergabung menyantap sarapan yang hampir dingin. Ibu Han menyorot padaku, menyodorkan semangkok sup dengan udang dan sepiring lalapan. "Beri badanmu nutrisi." Aku mendongakkan kepala menatap Ibu Han, beliau tidak lagi menatapku usai menyodorkan dua macam makanan itu.

Tiba-tiba aku teringat kembali tentang tahun-tahun yang telah lalu. Mungkin sepuluh tahun ke belakang, masa-masa aku baru mengenal keluarga Taehyung. Dulu Ibu Han suka sekali menyimpan banyak kubis dan selada di dalam kulkas, selain itu juga ada banyak macam-macam sayuran lainnya. Beliau suka makan sayur mentah, juga kadang hanya direbus tanpa bumbu. Beliau bilang itu sehat meskipun rasanya hanya hambar. Beliau mementingkan kesehatan, meski lidah tersiksa.

Ibu Han pernah memberiku sepiring selada segar, beliau bilang itu bagus untuk kesehatan. Beliau memintaku memakannya, jangan dibuang, beliau berjaga di hadapanku karena khawatir aku malah membuangnya alih-alih menghabiskan semua.

"Tentang ide liburan yang kau ingin kemarin. Ayo pergi lusa."

Aku serta Ibu Han serempak menoleh ke arah pria satu-satunya di meja makan. Meneguk air yang menyangkut di tenggorokan, kemudian aku menyahut. "Jika tidak bisa tidak apa-apa. Fokus pada pekerjaan saja." Kemudian lanjut lagi pada makanan, aku berharap Taehyung berhenti membahas hal-hal yang telah terjadi di hari belakangan.

"Kalian ingin pergi liburan?" Ibu Han menyahut. "Meninggalkan Ibu? Bahkan Yoona sedang hamil, siapa yang akan menjaga Gyuri juga."

Cukup sampai di sana saja. Sudah kubilang jika tidak jadi juga tidak apa-apa.

The Only Way [TaeSana]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang