Setelah menempuh perjalan kurang lebih setengah jam, Tadashi Reyes sampai di sebuah restoran Italia yang cukup terkenal di Kota New York. Ketika membuka pintu restoran, ia disambut oleh seorang pelayan wanita. Diantarkannya pemuda itu ke salah satu meja yang masih kosong. Setelah duduk, Tadashi ditawari berbagai macam menu populer, seperti pasta dan pizza dengan berbagai varian. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk memesan pasta penne dengan saus carbonara, menu termurah yang bisa dibelinya, mengingat akhir bulan masih cukup lama dan ia tidak ingin uang sakunya habis di tengah jalan.
Setelah pelayan wanita itu pergi untuk memproses pesanannya, pemuda itu mengedarkan pandangan ke sekeliling. Restoran ini terdiri dari banyak meja berbentuk segiempat dengan masing-masing satu kursi di salah satu sisinya. Lantai dan langit-langit ruangan itu berbahan kayu, sedangkan dindingnya didominasi oleh cat berwarna putih dengan sedikit ornamen yang juga berbahan dasar kayu. Penerangan di sini cukup minim dan hangat. Pengunjung di restoran didominasi oleh muda-mudi berusia dua puluh tahunan. Beberapa dari mereka datang berpasangan. Sesaat Tadashi berpikir bahwa restoran ini juga cocok jika dijadikan tempat untuk berkencan.
Ah, seandainya saja Tadashi memiliki seorang gadis yang bisa diajak berkencan.
Sekitar lima belas menit kemudian, makan malamnya datang, disusul oleh kehadiran pemuda berambut pirang dengan senyum yang merekah. Ia memakai pakaian semi formal—kemeja lengan pendek dengan celana bahan. Noah berjalan menuju meja tempat di mana Tadashi duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Walker [COMPLETED]
Fantasy🏆 The Wattys Winner 2022 (Wild Card) 🏆 Wattpad Ambassadors ID's Pick 2024 🏆 Reading List WIA Indonesia Periode 3 Konon, seorang dream walker hanya terlahir satu di setiap generasi. Selama ini, Tadashi Reyes menyangka kemampuannya yang langka ada...