Setelah di identifikasi, kode yang kerap kali berada di tubuh korban tetap berlaku. Ditubuh Jungwoo terdapat angka 0 yang berarti 'a'. Jadi kalimat yang telah terkumpul adalah 'b-u-r-a-m-d-a'. Masih menggantung, dan belum bisa disebut sebuah kalimat yang benar.
Yangyang yang bosan karena tinggal sendirian di markas, mengamati sebuah gembok kombinasi ganda berwarna metalik yang kini berada di tangannya. Gembok ini biasanya menggunakan satu kunci yang terdiri atas beberapa kait, kunci hanya bisa dibuka jika tidak ada apa pun yang mengikat pengaitnya. Menurut ingatan Renjun, saat di temukannya gembok ini, benda tersebut terbuka dengan tiga angka di depan masing-masing baris,
0-3-3
0-5-0
0-8-5
0-2-1
Dan Yangyang meyakini satu hal, bahwa seseorang sengaja memberikan petunjuk baru melalui sebuah angka yang sengaja ia putar di gembok tersebut. Hanya saja, otak Yangyang tidak seluas itu untuk menerkanya. Si pemberi kode ini, pastilah seseorang yang pintar.
"Sial!" umpat Yangyang frustasi. Dia benci nomor-nomor itu. Dia benci jika otaknya harus di paksa menganalisa, karena dirinya bukanlah yang ahli di bidang itu. Fungsinya di tim ini hanyalah sebagai gudang taktik dan strategi. Jadi ia menyerah, dan melempar asal gembok tersebut. Ia menidurkan sebentar kepala nya ke sofa, kemudian terdiam beberapa saat entah memikirkan apa. Tak lama, ia menjentikkan jari nya dan lantas mengambil ponselnya, tak lupa menekan sederet angka untuk menghubungi seseorang.
"Halo?"
"Jaemin hyung, kalian masih di sekolah?"
"Ya, sekarang aku sedang di jam pelajaran. Aku bahkan izin keluar untuk menerima panggilan darimu."
"Bolos saja!"
"Ap-apa?"
"Bolos saja! Aku punya sebuah rencana yang masih hangat di otakku."
***
Jaemin mengendap-endap menuju mading sekolah, dimana di sana terdapat peringkat para siswa se-antaro sekolah. Ia mencatat nama-nama siswa peringkat 1-10 beserta nomor kesiswaannya.
Untuk apa Jaemin melakukannya? tentu saja atas suruhan dari Liu Yangyang. Menurut Yangyang, si pemberi kode adalah anak yang pintar, jadi ia menyuruh Jaemin mengamati murid-murid yang berada di peringkat sepuluh besar secara lebih khusus.
Setelah selesai, Jaemin tersenyum dan berjalan menjauh. Namun, sangking riangnya, ia tak sengaja menubruk seorang guru.
"Ah! Maaf saem..."
Jaemin mengangkat wajahnya, dan ternyata yang ia tubruk tadi adalah, Lee Taeyong, si guru kimia yang menjadi salah satu tersangka.
"Tidak apa-apa," Taeyong tersenyum dan beralih menilik sesuatu yang tadi Jaemin tulis. "Untuk apa mencatat peringkat mereka?"
Awalnya Jaemin kebingungan harus menjawab apa, namun ia lekas tersenyum canggung. "Ah, i-ini... karena aku murid baru, jadi aku ingin tau teman-temanku yang berada di peringkat atas. Ahaha... aneh ya..."
Taeyong balas terkekeh. Namun, tiba-tiba ia mendekatkan mulutnya ke kuping Jaemin, kemudian berbisik,
"Aku tau siapa kau sebenarnya, dan apa tujuanmu kesekolah ini. Jadi, kau tidak perlu bersandiwara di hadapanku."
Tubuh Jaemin mendadak kaku. Yang jadi pertanyaannya adalah... sejauh apa pria bernama Taeyong ini mengetahui soalnya? Dan dari mana ia tau? Seingat Jaemin, misi ini adalah misi paling rahasia yang bahkan tidak di ketahui siapapun di sekolah ini selain kepala sekolah. Apakah kepala sekolah membocorkannya? Tidak mungkin! Mereka sudah melakukan perjanjian tidak tertulis, yang menyatakan di rahasiakannya identitas asli mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISGUISE [NCT Ver] ✔
Mystery / ThrillerApa jadinya jikalau detektif berusia 23 tahun, ditugaskan untuk kembali menjadi bocah Sekolah Menengah Atas? Hal ini dikarenakan sebuah misi rahasia, dengan tujuan menangkap pembunuh siswa berantai dalam suatu sekolah. Inilah mereka, para detektif j...