⚠️
Suara tawa dan juga sayup-sayup senandung jazz yang keluar dari marshall speaker memenuhi apartment milik Jungkook.
"Memang pasta buatan Jungkook, the best!!" Catrine mengusap perutnya yang membuncit. Bukan karna adanya seorang bayi, melainkan cacingnya yang berkembang biak karna masakan Jungkook.
Waktu semakin malam, perut kenyang mata pun mulai tidak bisa di ajak berkompromi.
"Let's go home guys." Vincent berseru sambil beranjak dari meja makan.
"Antarkan aku!!" bujuk Catrine dengan wajah imutnya. Vincent mengangguk. Tampa di mintapun Vincent akan selalu bersama dengan Catrine. Rumah mereka mempunyai arah yang sama.
"Sar, how about you? Mau bareng?"
"It's o—"
"Biar aku yang antar. Sekalian mau minta tolong sesuatu soal tugas kita." ujar Jungkook.
Wah!! I don't believe it.
Dia sengaja membuat tugas sebagai alasan untuk menahanku. Dasar nakal.Setelah berpamitan, Catrine dan Vincent pulang. Tinggallah aku bersama Jungkook. Bibirnya tidak berhenti tersenyum.
"Why you so happy?"
Jungkook menarikku ke sofa membuat tubuhku duduk di atas pahanya yang terasa kekar. "Apakah pastanya enak?" tanyanya dengan mata bulat bersinar.
"Eh-hem." jawabku sambil mengangguk.
"So—I got reward, right?" Lagi-lagi aku mengangguk.
Jungkook melepas tali yang mengikat rambutku, dibiarkannya rambut hitam panjangku terutai. Kemudian tangannya yang dingin itu mengusap bagian belakang leherku.
Mataku mulai terlejam saat bibir kita saling berpagut. Lembutnya bibir Jungkook dengan saliva yang memenuhi mulutku sangat terasa manis.
Berlahan tangannya membuka satu persatu kancing kemejaku, membuangnya ke sembarang arah dan melepaskan kaitan bra yang menopang payudaraku.
Tanpa meminta persetujuanku, Jungkook melepaskan ciumannya and licking my nipple. Satu tangannya menopang tubuhku ke belakang dan satunya lagi mulai menyusup kedalam my knee lenght skirt.
"Eu- "
"Aku bahkan belum memasukkan jariku. Do you like it, baby??" bisik Jungkook dengan suara yang menambah keseksian di dalam dirinya.
Sial. Tanpa perlu kau masukkan jarimu saja sudah bisa membuat tubuhku menggeliat seperti cacing kepanasan.
"Get up!" Jungkook membuka resleting rok yang aku kenakan. Tangannya meremas pingganggku sebelum rok itu jatuh dilantai marble.
Kembali duduk dipangkuan Jungkook, kali ini aku hanya menggunakan celana dalamku. Dibukanya lebar kedua pahaku. "You already wet, little princess."
"N- No." ucapku terbata.
"Euh? Benarkah? Lalu ini apa?" Telunjuknya berjalan di tengah klitorisku. Tidak— jangan disitu.
"I want play whit your pussy, can I?" Jarinya menunjuk vaginaku yang memang benar-benar sudah basah. Aku mengangguk cepat.
"Answer me, baby!!" Jungkook hanya ingin memdengarkan jawabanku. Padahal dia sudah memasukkan dan menggesekkan jarinya di klitorisku.
"Y-Yes hh—"
"Yes what?"
"Eug. Y—Yes Daddy~"
"Good girl." Sentuhan jemari Jungkook membuatku gila. Dia menggesekkannya dengan lembut sambil menatapku dengan matanya yang sayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend! // (JJK FF) // MATURE
FanfictionMaybe someday I'll find the strength to say that you are more than my best friend to me.