Keberadaan Seokjin membuat suasana mencair. Dengan candaan Seokjin pula, Chae Ra bisa tertawa. Tentu saja Jungkook sangat berterima kasih akan hal itu.
"Datanglah kesini setiap kau ingin makan rips." ucap Seokjin saat mereka berpamitan untuk pulang. Chae Ra mengangguk dan dia ijin untuk ke toilet sebelum pulang.
Saat Chae Ra sedang tidak ada di sana. "Aku sudah membuatnya tertawa, kau harus memberiku 10% persen saham di perusahaanmu." goda Seokjin.
"Aku akan memberikan setengah sahamku." ujar Jungkook sambil menebuk bahu Seokjin.
Perkataan Jungkook membuat Seokjin terkejut. "Haha, bercandamu membuatku berharap Jungkook-ah."
Jungkook menggeleng. "Aku serius. Kau sudah membuat dia tertawa. Sudah lama sekali aku tidak melihatnya tertawa seperti dulu."
Seokjin menghela nafasnya. "Aku bercanda. Bawa dia kesini lagi." ucapnya dengan senyum yang tulus.
Bertepatan dengan itu, Chae Ra datang menghampiri Jungkook dan Seokjin. Akhirnya mereka pun berpamitan.
"Jangan lupa datang kesini lgi, Chae Ra-ssi."
••
Di dalam mobil. Chae Ra termenung. Dengan tidak sengaja dia mendengarkan apa yang Jungkook dan Seokjin perbincangkan.
Bukan membenci Jungkook, tapi Chae Ra membenci dirinya sendiri kala tidak bisa mengingat apa yang sudah terjadi dengannya.
Jelas sekali bahwa hatinya gelisah setiap melihat Jungkook. Terkadang saat menatap mata pria itu, hatinya sakit tanpa tau apa sebabnya.
"Chae Ra-ssi?" tegur Jungkook membuat Chae Ra tersadar.
"Ya?"
"Kita sudah sampai. Benar disini kan?" Chae Ra melihat sekitarnya.
"Maaf, saya melamun. Benar disini tempatnya." ucap Chae Ra sambil berusaha melepas seatbelt. Entah karna gugup kedapatan melamun, Chae Ra tidak bisa melepaskan seatbeltnya.
Jungkook melihat ke arah Chae Ra, dan dia mendekat. Sangat dekat bahkan tersisa beberapa senti saja untuk saling menempelkan wajah satu sama lain.
Pertama kalinya hati Chae Ra berdetak kencang sejak pertemuannya dengan Jungkook. "Sudah terlepas" ucap Jungkook.
"T-Terima kasih." jawab Chae Ra buru-buru keluar dari mobil.
Jungkook tersenyum senang. "Lucu sekali." gunamnya sambil mengacak rambutnya hingga terlihat sedikit berantakan.
Di dalam yayasan, mereka disambut oleh anak-anak yang sedang berlarian. Ada juga bayi yang berada di keranjang. Chae Ra menyapa beberapa pekerja yang berada disana. Dia juga menyapa anak-anak.
"Apakah aku pernah melihat noona seperti ini?" tanya Jungkook dalam hati.
"Mr. Jeon? Saya adalah Kang Taemu. Penanggung jawab yayasan di sini. Silakan nikmati waktu anda untuk melihat-lihat apakah ada bayi yang sesuai dengan kriteria anda." ucapnya.
Jungkook mengangguk dan mengikuti pria itu. Dia sengaja meninggalkan Chae Ra yang sedang menjadi rebutan anak-anak yayasan.
"Nona Chae Ra sering berkunjung kesini. Dia juga pernah tinggal disini selama enam bulan." ucap Taemu saat melihat bahwa Jungkook memperhatikan Chae Ra.
"Benarkah?"
Taemu mengangguk. "Saya ingat sekali saat awal dia datang kesini. Seorang wanita yang terlihat seperti anak kecil."
"Maksudnya?" tanya Jungkook penasaran.
"Dia mengalami amnesia. Sekertaris tuan besar mengirimnya kesini untuk melatih emosinya dan belajar tentang kehidupan di Korea. Setelah enam bulan, nona kembali ke Ceko." Jungkook menghentikan langkah kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend! // (JJK FF) // MATURE
FanfictionMaybe someday I'll find the strength to say that you are more than my best friend to me.