11. A plan

838 70 14
                                    

Hallo.. Sebagai permintaan maaf.. Aku mencoba up setiap hari ya, dan mengambil usulan dari salah satu reader soal mempersingkat ceritanya biar ga monoton dan boring..

Yuk, selamat membaca.. 🥰

••


Sejak hari itu, Jungkook selalu memikirkan apa yang sudah terjadi dengan Sarah. Kenapa wanita itu tidak mengingatnya. Dan bagaimana dia bisa bertemu dengan Hoseok, serta mendapatkan marganya.

Jungkook memberikan kabar kepada Catrine bahwa dia sudah bertemu dengan Sarah. Jungkook menjelaskan bagaimana keadaan wanita itu. "I cant believe it. Aku sudah mencarinya kemana-mana dan ternyata dia mengganti namanya? Dan terlebih dia tidak mengingatmu?"

Ya—ini adalah pertanyaan yang dilontarkan oleh Catrine. Jangankan wanita itu, Jungkook pun masih penasaran akan hal itu.

"Maaf, aku tidak bisa mengabulkan permohonanmu." lanjut Catrine saat berada dalam sambungan telfon dengan Jungkook.

Catrine pernah berhutang kepada Jungkook bahwa dia akan mengabulkan satu permohonannya. Saat itu mereka sedang hiking bersama. Dan permohonan itu dipakai Jungkook saat tidak bisa menemukan keberadaan Sarah.

"Bagaimana aku harus membuatmu ingat kepadaku?" gunam Jungkook.

Sedikit rasa lega di hati Jungkook karna sudah mengetaui keberadaan Sarah, orang yang selama ini sudah mengisi hatinya. Tapi, dia masih sedikit kehilangan karna wanita itu tidak mau mengingatnya.

"Kau melamun?" tanya Yoongi yang sejak tadi sudah memperhatikan Jungkook.

"Uh? Sejak kapan kau disini?" Jungkook balik bertanya karna terkejut dengan keberadaan Yoongi.

"Aku sudah mengetuk pintu beberapa kali dan tidak ada jawaban. Bahkan aku sudah disini kira-kira hmm— 2jam?" ucap Yoongi datar.

Jungkook mendelik. "Tck! Tidak mungkin kau menungguku selama itu." Sedangkn Yoongi tersenyum.

"Apa yang sedang kau pikirkan?"

"Hyung. Bagaimana menurutmu tentang sekertaris Chae Ra dan Mr. Jung? Apa menurutmu hubungan lebih dari atasan dan bawahan?" tanya Jungkook.

Yoongi menaikan bahunya. "Aku tidak tau. Kita baru sekali bertemu dengan mereka berdua semalam. Tapi kenapa tiba-tiba kau perduli dengan urusan orang lain?"

"Ah? Tidak, aku hanya penasaran." jawab Jungkook mengalihkan perhatiannya.

"Benarkah? Sejak malam itu kau tampak aneh. Apa kau mengenal wanita itu?"

Sekarang giliran Jungkook yang mengangkat bahu. "Entahlah, bisa dibilang aku mengenalnya dengan sangat baik. Tapi bisa dibilang, saat ini aku tidak mengenalnya."

Mata Yoongi berkedip beberapa kali dengan sangat cepat, mulutnya sedikit terbuka. Ekspresi yang menggambarkan bahwa dia tidak mengerti apa yang sedang Jungkook katakan.

"Hyung, biarkan aku sendiri yang mengurus masalah anak. Kau bisa ambil proyek yang berada di Daegu. Sekalian saja kau mengunjungi paman dan bibi."

Yoongi langsung mengangguk setuju. Sejak awal dia merasa bahwa seharusnya Jungkook sendirilah yang harus mencari anak di panti asuhan. Dan tentu saja seharusnya bersama sang istri.

Tapi Yoongi terlalu tau bagaimana hubungan di antara keduanya saat ini terjalin.

••

Best Friend! // (JJK FF) // MATURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang