Sesuai janjinya, Sarah melakukan video call dengan Catrine dan Vincent. Sebelum Sarah menghubungi mereka, Jungkook sudah lebih dulu mengatakan apa yang sudah terjadi dengan wanita itu.
Sarah terkekeh melihat Catrine yang sama seperti dulu, seorang gadis yang cengeng. Vincent pun tak berubah batinnya.
"Aku sangat bahagia, andai kita bisa bertemu lagi." ucapnya lirih dengan wajah yang sendu.
Pembicaraan mereka sangat panjang, bahkan Jungkook harus memaksa Sarah untuk mengudahi panggilan itu. "Kau harus istirahat atau aku akan mengatakan kepada mereka!!" ancam Jungkook. Mau tak mau Sarah menuruti perkataan Jungkook.
"Padahal aku masih ingin berbincang dengan mereka." ucap Sarah merajuk.
"Besok atau lusa kau masih bisa menghubungi mereka. Bukankah waktumu sangat pnjang. Kita juga bisa datang langsung ke London. Kita berangkat malam ini?" tanya Jungkook.
"I can't."
Jungkook mengangguk, tau kenapa alasan Sarah tidak bisa pergi. Bukan karna penyakitnya, tapi karna dia harus mendapatkan ijin dari Hoseok kalau ingin meninggalkan Korea.
"Noona, aku ingin bertanya tentang sesuatu. Kau tidak perlu menjawabnya jika memang tidak mau." Sarah mengangguk. "Apa Hoseok memilikimu?" lanjut Jungkook.
"Tidak akan tubuhku. Tapi untuk kebebasanku, iya. Aku tau apa yang kau pikirkan, tapi itu salah. Aku tidak pernah tidur dengannya, dia juga tidak pernah menciumku." Jungkook memeluk Sarah, meminta maaf akan pertanyaannya.
"Its oke. Aku mengerti bagaimana perasaanmu." jawab Sarah. "Lalu—apa kau akan menerima tawaranku? Kau tidak ingin memiliki anak denganku?" tanya Sarah mendesak.
Sesungguhnya pun Jungkook sangat menginginkan hal itu, tapi melihat kondisi Sarah. Bahkan untuk menyetubuhinya saja Jungkook tak sanggup. "Bagaimana kalau kita bertemu Dokter dan Si Young terlebih dahulu?" jawab Jungkook.
"Baiklah."
••
Jungkook mengajak Sarah untuk pergi ke apartment Si Young. Disana Sarah bertemu dengan Jimin, kekasih Si Young.
"Kau tidak terkejut, rupanya Jungkook sudah menceritakan bagaimana hubunganku dengannya." ucap Si Young sambil tersenyum. Mata Jungkook menatap tajam Si Young, tidak mau istrinya berbasa-basi dengan Sarah.
"Baiklah. Baiklah. Ada apa kalian datang kesini?" tanya Si Young.
"Aku siap memberikan anak untuk Jungkook. Bukankah kalian menginginkan anak yang mirip dengannya?" tanya Sarah membuat Jimin dan Si Young terkejut.
"Sepertinya lebih baik aku menunggumu dikamar." ucap Jimin sambil mencium bibir Si Young di depan Jungkook dan Sarah.
"Ehem. Maaf. Apa aku tidak salah dengar? Tunggu, biar aku perjelas. Pertama! Setelah kau melahirkan seorang anak, kau tidak bisa bertemu dengannya sebagai seorang ibu. Anak itu akan menjadi anakku dan juga Jungkook. Kedua! Kau tidak akan bisa menikah dengan Jungkook, karna aku juga tidak akan bercerai dengannya. Itu adalah perjanjian dengan suamiku ini." Si Young menunjuk Jungkook.
"Ketiga! Kau juga tidak bisa mengakui bahwa itu anakmu. Apa kau benar-benar bisa melakukannya, Sarah?" Tak di duga oleh Si Young, Sarah mengangguk dengan pasti.
Sedangkan Jungkook akan menghela nafas panjang. "Aku bisa gila. Bukankan kalian membuat seolah-olah ini hanya hal kecil?" ucap Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend! // (JJK FF) // MATURE
FanfictionMaybe someday I'll find the strength to say that you are more than my best friend to me.