7

1.7K 192 25
                                    

Setelah menyelesaikan 'tugasnya' Seokjin memilih mengikuti Namjoon berjalan-jalan sejenak menikmati malam Kyoto sekalian menuju ke mobil mereka untuk pulang ke hotel.

Seokjin yang sedikit tertinggal di belakang Namjoon mencoba menyejeri, "Apa aku boleh bertanya sesuatu?" Suara Seokjin membuat Namjoon menghentikan langkahnya memilih menunggu Seokjin menyejerinya.

"Apa?" Namjoon lanjut berjalan setelah Seokjin berjalan berdampingan dengannya.

"Kenapa kau disini? Maksudku, kau kan kemarin bilang ingin pulang tapi kenapa kau ada disini dan tidak pulang?" Seokjin merasa bodoh sekali, kenapa dia terlihat seperti gugup? sampai kata-kata yang keluar dari mulutnya sedikit ambigu seperti itu.

"Karena aku tidak ingin kau kelu—"

"NAMJOON BINTANG JATUH!!! ADA BINTANG JATUH! BUAT PERMOHONAN MU!" Teriak Seokjin antusias setelah tidak sengaja melihat kilatan cahaya di atas langit sana entah benar atau tidak Seokjin percaya itu bintang jatuh. Teriakan Seokjin membuat Namjoon mendongakkan kepala seketika tapi bukan menatap bintang jatuh, Seokjin. Dia menatap Seokjin yang nampak indah, cantik, dan damai dengan mata tertutup dan tangan mengepal sedang membuat permohonan. Namjoon baru menyadari ada yang lebih indah dari pesona bintang, pesona Seokjin. Sekretarisnya.

Setelah membuat permohonan, Seokjin melepaskan kepalan tangannya dan mulai membuka matanya.

"E-eh kenapa menatapku? Kau tidak membuat permohonan?" Dengan cepat Namjoon mengalihkan pandangannya mencari pelarian karena sudah tertangkap basah menatap Seokjin.

"Aku—aku tidak percaya hal-hal seperti itu, lagipula aku tidak punya permohonan."

"Belum punya." Ucap Seokjin mengoreksi perkataan Namjoon.

Mereka melanjutkan perjalanan dan sudah bisa  melihat keberadaan mobil Namjoon.

"Memangnya apa yang kau minta dipermohonanmu itu?" Suara Namjoon membuat Seokjin menatap sejenak Namjoon dari sisi kanan wajahnya.

"Aku minta agar secepatnya bisa keluar dari perusahaanmu."

Namjoon mendadak menghentikan langkahnya dan menatap Seokjin selidik.

"Sebesar itukah rasa tidak sukamu padaku? Apa kau sangat ingin keluar dari perusahaanku?" Tanya Namjoon mencoba membaca Seokjin dari tatapan matanya.

"Ya tid—

"Namjoon-ahhhhh." Suara ini membuat Namjoon dan Seokjin serempak mencari sumber asalnya. Di belakang mereka ada sosok yang sangat Namjoon kenali dan untuk Seokjin dia hanya pernah melihat beberapa kali itupun dari layar televisi.

"Ryu?" Ucap Namjoon sambil membolakan matanya tidak percaya. Dia melihat Ryu berlari kecil dan memaksa masuk ke dalam dekapannya. Pipinya terasa sedikit basah karena dicium agak lama.

"Namjoon-ah, aku sangat merindukanmu." Ucap Ryu sambil menggandeng manja lengan Namjoon dan beberapa kali menyenderkan kepalanya pada dada Namjoon.

"Kenapa kau bisa disini?"

"Kan aku sudah bilang kalau kau tak menemuiku, aku yang akan menemuimu." Ucap Ryu menampilkan wajah cerianya pada Namjoon.

Seokjin yang menyaksikan kejadian ini hanya bisa terdiam menatap interaksi dua orang yang sedang melepas rindu, dua atau satu?

"Namjoon kau tau aku sampai menanyai satpam hotel, satpam perusahaan, satpam taman untuk menemukanmu tahu." Rengek Ryu manja, seolah baru menyadari ada orang lain di antara dirinya dan Namjoon, Ryu menatap Seokjin.

"Namjoon, dia siapa?"

"Dia sekretarisku, Kim Seokjin." Ucap Namjoon datar.

Boss Kim Vs Secretary KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang