21. Shock

168 24 7
                                    

~In-Human~

Braaakk.....

Jeno terpaksa menendang pintu ruangan tuan putri itu, karena tangannya sibuk menahan tubuh putri kedua mendiang Raja Shin ini.

"Lepaskan aku!!!!"

Yuna berteriak sembari berusaha melepaskan diri dari Jeno, sebelum ia tidak sengaja terdorong dan jatuh tepat di samping tempat tidur milik kakaknya.

"Tolong, jangan membuatku kehilangan kesabaran."

"APA YANG TEMANMU ITU LAKUKAN PADA KAKAK KU!!!"

Yuna berteriak sembari memukul mukul Jeno. Jeno hanya diam memutar kedua bola matanya seolah tak merasakan pukulan pukulan di tubuhnya itu.

"Diamlah.... Aku juga tidak tau apa yang Heejin lakukan pada Ryujin....."

"KEMBALIKAN...... KEMBALIKAN....... KEMBALIKAN KAKAK KU!!!!!"

Jeno sudah tak tahan mendengar kebisingan ini ia harus segara menyelesaikannya.

"Aku minta maaf tapi setidaknya ini akan membuatmu diam."

Menggunakan tangannya Jeno melakukan gerakan seperti memotong yang mengenai tepat tengkuk belakang Yuna. Seketika kesadaran Yuna pun hilang, tubuhnya melemas dan jatuh tepat ke lantai.

"Hah.... Setidaknya ini lebih baik...."

Jeno segera pergi meninggalkan ruangan itu sebelum menyuruh dua orang penjaga untuk mengunci dan berjaga di depan pintu ruangan tempat Yuna berada sekarang.

"Aku harus tau apa yang Heejin lakukan pada Ryujin, aku tidak bisa membiarkan Heejin membunuh Ryujin."






















Kling.....kling....kling.....

Terdengar suara penjaga yang sedang berbincang dan perlahan mendekat ke arah ruangan penjara. Terdengar bunyi pintu penjara yang terbuka. 3 orang penjaga segera memasuki ruangan.

Semuanya tentu bingung ketika melihat 3 orang penjaga itu tiba-tiba memasuki ruangan.

"Oh.... Apakah sekarang sudah waktunya makan?"

Jisung berucap penuh sarkasme.

Ketiga orang itu berdiri di depan bilik milik Seungmin. Seungmin yang awalnya sedang duduk dan tertunduk kini menatap balik ke arah 3 orang penjaga yang dari aromanya seorang demon dan dua orang guardian.

Satu hal lain yang membuat Seungmin dari tadi tidak banyak bicara adalah rasa sakit di "tanda lahirnya" yang entah kenapa sejak memasuki wilayah ini semakin menjadi jadi rasanya.

"Apakah benar dia orangnya?"-Guardian 1

"Iya, dia orangnya."-Demon 1

"Kalau begitu tunggu apa lagi segera kita lakukan."-Guardian 2

Salah satu dari 3 orang itu kemudian mulai mematikan aliran listrik di jeruji bilik dan perlahan mulai membuka pintu jeruji bilik Seungmin.

Insting Seungmin mengatakan apapun maksud 3 makhluk di hadapannya ini tentu sudah pasti buruk. Perlahan Seungmin berusaha membaca situasi dan mencari celah, kalau dia berhasil, 3 penjaga ini bisa saja ia lumpuhkan seketika.

Ketika pintu jeruji berhasil terbuka, Seungmin langsung berdiri menggunakan kedua kakinya, masih dengan tangan dan tubuh terikat, berusaha menyergap salah satu penjaga.

Cklak....bruukkk.....

"Agh-...... Ngh....- hakkkkhhh...."

Leher Seungmin seketika tercekat dengan sebuah kalung yang barusan dilemparkan salah satu penjaga itu, membuatnya seketika terjatuh dan kesulitan bernafas.

~In-Human~|| HWANGSHINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang