6. SAFE PLACE

157 28 1
                                    

~In-Human~

Bola hitam yang dilemparkan Jisung tadi berhasil memberi mereka kesempatan untuk kabur. Kini mereka bertiga telah berhasil keluar dari istana dan lari menuju kawasan perbukitan. Sebelum akhirnya bergabung lagi bersama Yeji, Seungmin, dan kedua putri.

"Apa yang membuat kalian sangat lama?"

"Heejin dan Jeno telah mengacaukan pasukan, membuat mereka mengira kita memberontak dan membunuh kedua pemimpin."

Ryujin dan Yuna terhenyak mendengar hal itu, mereka tak percaya dengan apa yang barusan Hyunjin katakan.

"Apa...... Maksudmu?"

Hyunjin sedikit merutuki dirinya sendiri, ia lupa kalau ada Ryujin dan Yuna disini.

"Kakak...... Apa maksudnya? Apa yang terjadi dengan ayah kami?"-Yuna

"Maaf.... Tapi, memang benar Raja Shin dan Pimpinan Jeon tewas dibunuh oleh Jeno."-Yeji

Ryujin dan Yuna seketika ambruk dan menangis keras.

"INI SEMUA SALAH KALIAN........ PARA DEMON....... JIKA KALIAN TIDAK DATANG HARI INI AYAHKU AKAN SELAMAT!!!!"

Ryujin berteriak sembari menangis dan menyumpahi para Demon itu. Mereka yang ada disana cuma bisa menatap kakak beradik itu dengan perasaan iba.

"Kakak........"

"Yuna......."

Kedua kakak beradik itu tetap saling berpelukan dan menangis, Yeji yang tidak kuat melihatnya mendekat dan berusaha untuk menenangkan mereka berdua. Hyunjin sebenarnya kasihan, tapi ada hal yang lebih penting sekarang mereka harus bergerak sebelum pasukan menemukan mereka semua disini.

"Aku tidak bermaksud menganggu momen kalian, tapi kita harus segera bergerak sebelum para pasukan itu menemukan kita."

"hiks..... Apa yang akan kau lakukan kini? Menjadikan aku dan adikku sandra dan menculik kami? Lebih baik aku kembali ke kerajaan."

Ucap Ryujin kasar sembari bangkit dan menarik Yuna untuk mengikutinya melangkah pergi dari para Demon itu.

"Jika kalian kembali kesana, aku bisa pastikan kalian tidak akan selamat."

Ryujin berhenti, kini ia berbalik dan menatap sengit Hyunjin.

"Oh ya? Memangnya siapa kau? Beraninya mengaturku!"

Hyunjin cukup jengkel sekarang, bukannya berterimakasih karena telah diselamatkan, perempuan ini kini malah menantangnya.

"Aku, adalah orang yang baru saja menyelamatkanmu dan adikmu di ruangan tadi. Bukankah harusnya kau berterimakasih dan mengikuti aku dan yang lainnya sekarang?"

"Baiklah, aku berterimakasih, tapi aku bukan orang yang akan tunduk pada Demon sombong sepertimu!"

"Ini bukanlah waktu yang tepat untuk bertengkar, hentikan kalian berdua."-Yeji

"Cih...... Bukankah kau melihat di depan mata kepalamu sendiri, kondisi saat ini berbahaya, bahkan Jendral muda kebangganmu baru saja membunuh ayahmu, dan pemimpinku. Jika kalian kembali kesana itu sama saja menjemput mala petaka, mereka mengincar kalungmu, kalung adikmu telah mereka miliki, HANYA KAU YANG TERSISA DAN MEREKA INCAR SEKARANG, TIDAK KAH KAU MENGERTI HA!!!!!!"

Hyunjin hampir saja kehilangan kesabarannya sebelum Yeji dan yang lainnya berhasil mencegah dan menenangkannya.

"Aku tau situasi ini sangat membuat kalian terkejut, tapi ini bukan saat yang tepat untuk menceritakan semuanya, ikutlah dengan kami, kita pergi ke tempat yang lebih aman."

~In-Human~|| HWANGSHINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang