16. BLAST

131 24 2
                                    

~In-Human~

"KAU GILA???? TOLONG PIKIRKAN BAIK BAIK!!!"-Yeji

"Apalagi yang harus kupikirkan, sekarang aku harus menyelamatkannya sebelum dia mati terbunuh."-Hyunjin

"Dan membuat semuanya sia-sia?"-Ryujin

Hyunjin dan Yeji tercekat ketika suara itu tiba-tiba muncul dibelakang mereka. Hyunjin dan Yeji sama-sama membungkam suara mereka.

"Kau ingin membuang semua kesempatan ini, dan kembali ke sana dengan tangan kosong, setelah apa yang Na berikan hingga akhirnya kita bisa ada disini."-Ryujin

"Ryu-Ryujin tunggu, ini tidak seperti yang kau dengar."-Yeji

Ya, sejak Hyunjin membaca surat berita itu, ia segera mencari Yeji dan membawanya untuk berbicara empat mata. Bagaimanapun juga Na sudah seperti saudara bagi Hyunjin, wajar bila Hyunjin merasa ia harus segera menyelamatkan Na sekarang juga. Hyunjin berencana untuk kembali ke wilayah Guardian sendirian dan berpisah dengan yang lain, itulah sebabnya ia perlu berbicara dengan saudara kembarnya itu.

"Apakah kau akan pergi ke sana sendirian? Meninggalkan yang lain?"-Ryujin

"Ryu-Ryujin, tunggu dulu dengarkan ak-"-Yeji

"Hwang Hyunjin, tolong jawab pertanyaanku."-Ryujin

Sial, batin Hyunjin. Kenapa semua rencananya selalu berakhir begini, seharusnya ini semua bisa berjalan mudah kalau saja si tuan putri menjengkelkan ini tidak memergokinya dan Yeji.

"Yang kau dengar memang semuanya benar, tapi sebaiknya kau tidak usah ikut campur."-Hyunjin

Yeji hanya bisa menyumpahi kembarannya ini dari dalam hati. Susah payah Yeji bermaksud mengelabui Ryujin, tapi si brengsek ini malah mengungkap semuanya.

"Tidak usah ikut campur katamu, yang benar saja. Apakah aku harus pura-pura tidak mendengar pembicaraan kalian berdua dan bersikap biasa saja? Setelah semua yang aku dengar."-Ryujin

"Kurasa itu lebih baik, daripada menambah beban dalam misi ini."-Hyunjin

"Beban? Beban katamu? Biar kujelaskan sekali lagi tuan tak tau sopan santun, pertama-tama, aku tidak pernah menginginkan hal ini terjadi, aku tidak pernah menginginkan terjebak bersama makhluk tak tau diri seperti mu, kedua, kau sendiri yang mengatakan bahwa semua ini bertujuan untuk menyelamatkan kaumku dan kaummu, dan kau ingin mempertaruhkannya untuk menyelamatkan Na?"-Ryujin

"Na sudah seperti keluargaku sendiri, dia sudah banyak membantuku dan Yeji, kita juga tidak mungkin sampai disini tanpa bantuannya, sudah selayaknya aku menyelamatkan dia, keluargaku."-Hyunjin

"Baiklah, aku paham maksudmu, tapi ingatlah semuanya tidak semudah itu Hwang, kau tidak bisa pergi kesana dan menyelamatkan Na begitu saja. Aku tau kau hebat, tapi ini bukan pilihan tepat. Aku tau rasanya memiliki sebuah keluarga, dan aku tau rasanya banyak hal tidak diinginkan terjadi pada keluargaku, namun pikirkanlah baik-baik."-Ryujin

"Apakah yang kau maksud dengan kejadian tak diinginkan juga termasuk dengan kematian ayahmu?"-Hyunjin

Yeji terkejut ketika Hyunjin mengatakan kalimat seperti itu. Itu sudah kelewatan, Yeji segera menatap Ryujin yang kini sudah merubah sorot matanya menjadi terkejut dan penuh amarah kesedihan akibat Hyunjin yang membahas kejadian itu, kejadian yang masih membekas di benak Ryujin, walaupun perlahan-lahan ia mulai teralihkan dari semua kesedihan itu.

"Hyunjin cukup, kau sudah keterlaluan."-Yeji

"Apa? Apa yang keterlaluan, jangan bersikap seolah hanya kau yang pantas dikasihani disini tuan putri. Jangan bersikap seolah kau memahami ku, kau tidak tau perasaanku melihat semua keluargaku dibunuh, tak bersisa, hingga hanya Na dan keluarganya yang mau menerima dan merawat aku dan Yeji, kau tidak tau apa-apa. Penderitaan yang kurasakan lebih dari yang kau tau selama ini, jadi jangan bersikap seolah kau individu yang paling bisa memahami orang lain, kau tidak seperti itu, dalam kerajaan kau mungkin orang terhormat, tapi di dunia luar ini ketika semuanya hancur di hadapanmu, apa yang tersisa darimu ha? APA YANG TERSISA DARI KEKUASAAN-"

~In-Human~|| HWANGSHINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang