9. TORTURE

139 31 2
                                    

~In-Human~

"Apa yang kau ingin kan Jaem? Tidak biasanya aku mendengar kata pamrih darimu."

"Ayolah..... Anak buahku hampir terbunuh ketika mencari informasi ini, tidakkah kau merasa kasian Hwang?"

"Katakan, kami akan membantu semampu kami."

Hyunjin sedikit terkejut mendengar Ryujin menjawab seperti itu. Dia merasa hidupnya semakin dipersulit semenjak kedatangan perempuan ini. Jangan salah, Jaemin dan Hyunjin memang dekat, bahkan Hyunjin sudah menganggap Jaemin adalah saudara laki-lakinya, tapi ada fakta yang harus diingat bahwa Jaemin adalah laki-laki berotak bisnis. Jaemin jarang sekali meminta sesuatu hal sebagai bayaran atas bantuannya pada Hyunjin. Mendengar Jaemin yang seolah meminta balasan, membuat Hyunjin yakin apapun yang akan diminta Jaemin bukanlah hal yang mudah. Hyunjin hanya bisa melirik tajam ke arah Ryujin, batinnya berkata, enak saja perempuan ini berbicara lagaknya seperti dia yang akan melakukan segalanya, padahal 100% Hyunjin yakin bahwa dirinyalah yang akan kesusahan.

"Permintaanku mudah, sangatlah mudah, ketika kalian bertemu prof. Bang, berikan ini padanya, pastikan dia membacanya."

Jaemin berucap sembari menyodorkan sebuah kertas kusam yang telah terlipat, dan ditali oleh sebuah benang kusam berwarna coklat. Hyunjin bermaksud mengambil kertas itu dari tangan Jaemin sebelum laki-laki itu menarik kembali pergelangan tangannya menghindari sambaran tangan Hyunjin.

"Ets..... Berjanjilah bahwa kalian tidak akan membuka kertas ini, apapun yang terjadi. Biarkan prof. Bang yang membukanya."

"Cih..... Aku harus tau apa yang akan aku bawa Jaem, bukankah itu sudah jelas?"

"Kalau begitu, kembalikan semua petunjuk yang barusan kuberikan padamu, kesepakatan kita gagal."

Hyunjin bingung, permintaan Jaemin sebenarnya cukup mudah, tapi dia sangat penasaran dengan isi kertas itu.

Srett...

"Baiklah, setuju akan ku simpan kertas ini, kupastikan tidak akan ada yang membaca isinya sebelum sampai ke prof. Bang"

Ryujin segera menyambar kertas itu tanpa basa-basi. Melihatnya Jaemin menjadi tersenyum, berbeda dengan Hwang yang terlihat terkejut.

"Baiklah, kurasa aku bisa mempercayaimu tuan putri, melihatmu yang seperti ini membuatku menyukaimu."

Ryujin terkejut dengan ucapan pria ini, dalam hatinya ia berkata, tentu saja dengan senang hati aku mau menerimamu tuan tampan.

"Hey.... Hey.... Jangan bercanda Jaem, aku tau kau suka sekali tebar pesona, tapi tidak kepada putri kerajaan guardian juga."

"Hahahaha...... Aku hanya bercanda tuan putri."

Ryujin hanya membuang muka, ia malu karena merasa terlalu percaya diri.

"Baiklah, kalian bisa pergi sekarang, aku sudah memberi semua yang kalian butuhkan."

"Apakah kau mengusir kami? Tega sekali kau Jaem."

"Oh, ayolah Hwang, kau tau aku sibuk, banyak hal yang harus kuurus, banyak Demon lapar yang butuh asupan produk ku."

"Terimakasih bantuannya tuan Jaem."

"Santai saja tuan putri, oh ya, saranku lebih baik kalian jangan berlama-lama berada di pusat kota dan wilayah Demon. Pasukan selalu mengintai keberadaan kalian, gunakanlah jalur bermain kita dulu Hwang, jalur itu sulit terdeteksi."

Ryujin penasaran soal jalur bermain yang dibicarakan Jaemin. Mendengar dari namanya kelihatannya menarik batin Ryujin.

"Baiklah, aku mengerti kalau begitu sampai jumpa Jaem, aku janji setelah ini semua berakhir aku akan menemuimu untuk bermain-main."

~In-Human~|| HWANGSHINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang