[B E L O V E D – D A U G H T E R]_Present
Matahari sudah mulai menampakkan wujud, cahayanya mencari celah untuk masuk kedalam ruangan bernuansa putih marmer itu. Merasa tidurnya terganggu oleh silau cahaya, pria bersurai putih tampak mengerjapkan matanya pelan dengan posisi yang masih tiduran.
Awalnya berniat melanjutkan tidur cantik yang terganggu, namun niatnya urung menyadari ada kejanggalan dalam rasa nyaman ini.
Matanya langsung terbuka lebar begitu menatap jam yang tertera pada layar ponsel. 06:36, tanpa basa – basi pria setinggi 190 cm itu mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Merutuki kelalaiannya sendiri karena memasang alarm namun me-silent ponselnya. Mengingat dirinya sudah menjadi single parent selama 16 tahun membuatnya malu sendiri, karena masih belum bisa menguasai waktu bangun tidurnya.
Derap langkah yang terdengar dari arah tangga menarik atensi seorang gadis yang sedang berkutat dengan masakan didapur. Tangannya dengan lihai memotong beberapa sayuran dan memasukkannya kedalam panci berisikan air yang sudah mendidih.
Maniknya menangkap sang papa yang tengah menuruni tangga dengan tergesa "selamat pagi" ucapnya kemudian.
"pagi, Sayuu-chaan!! Kenapa tidak bangunkan papa? Kan kamu jadi masak sendiri lagi" mendengar rengekan yang dilontarkan membuat gadis bernama lengkap Gojo Sayuki ini tersenyum ringan kemudian kembali ke kesibukannya, tanpa ada niat memberi jawaban.
Melihat itu pria bernetra biru laut cerah ini mengerucutkan bibir 'pagi - pagi udah di cuekin aja sama anak sendiri' gerutunya dalam hati. Dirinya pun memilih berjalan menuju ruang makan yang letaknya tak jauh dari dapur.
Akhirnya sang kepala keluarga Gojo ini mendaratkan pantatnya di kursi meja makan bersamaan dengan Sayu meletakkan makanan di atas meja.
"pa, nanti aku akan pulang malam. Pembimbing club ku mengundang makan malam bersama dirumahnya" ucapan dari sang putri tunggal berhasil membuat pria dengan manik ocean itu menghentikan kegiatan makannya.
Menatap lawan bicara yang juga menatapnya, kemudian memberikan senyuman "baiklah, jangan pulang terlalu larut malam. Papa mungkin akan menginap diluar, jadi tak perlu menyiapkan makan malam."
Anggukan Sayuki lakukan untuk merespon ucapan satu – satunya orang tuanya.
Sayuki memang tinggal bersama papanya saja, tak pernah ada orang lain yang masuk dalam hubungan mereka berdua. Sayu adalah anak yang mandiri, jadi itu memudahkan papanya untuk pergi bekerja tanpa beban pikiran.
Ia sudah terbiasa ditinggal sendirian selama beberapa waktu oleh papanya karena memang 'pekerjaan' nya ada yang membutuhkan jangka waktu panjang.
Setelah sarapan usai terdengar suara bell yang berbunyi nyaring, menandakan adanya tamu yang berkunjung. Segera Sayuki melesat untuk membukakan pintu "ah, paman Megumi selamat pagi."
Salam Sayu ketika mendapati pria dengan surai landak berwarna hitam dan wajah datar berada di balik pintu.
"pagi Sayuki, Gojo-sensei nya ada?" tanya pemuda bernama lengkap Fushiguro Megumi masih diambang pintu. Segera Sayuki mengangguk dan mempersilahkan Megumi untuk masuk.
Langkah kaki Sayu dibawa menuju dapur "pa dicariin paman Megumi tuh!" mendengar seruan sang anak si pria tinggi bersurai putih itu segera menuju ruang tamu berniat menemui sang mantan anak didik. Meninggalkan Sayuki yang kembali ke kesibukannya yang sempat tertunda.
Setelah selesai dengan piring kotor Sayu berjalan menuju kamar untuk mengambil tas sekolah. Sekarang memang masih terlalu pagi untuk berangkat ke sekolah, tapi ia harus melakukan piket karena hari ini adalah gilirannya.
Selesai mengunci pintu kamar, mata Sayu menangkap papanya sudah berdiri diikuti Megumi. Dengan sedikit berlari ia menuruni tangga menuju ruang tamu.
"udah mau berangkat pa?" tanyanya ketika sudah sampai di ruang tamu "iya, kamu berangkat sendiri bisa kan?" gadis yang berperawakan mirip dengan papanya itu mengangguk kemudian mencium pipi kiri orang tuanya.
"hati – hati ya pa, jangan maksain diri, Sayuki sayang sama papa."
Tangan yang lebih besar bergerak untuk mengelus surai yang senada dengan miliknya "kamu juga hati – hati, papa sayang Sayuki juga" Kemudian ia menghilang dibalik pintu, meninggalkan Sayu yang masih setia tersenyum.
"sepertinya kau sangat menyayanginya ya, Gojo-sensei" mendengar pernyataan Megumi, pria bermarga Gojo itu tertawa "tentu saja, dia adalah satu – satunya alasanku untuk tetap bertahan hidup, my one and only." ucapnya bersemangat.
Kemudian ia kembali menjadi guru menyebalkan, menghiraukan usianya yang hampir menginjak kepala empat.
Begitu pintu tertutup wajah yang tadinya dihiasi senyum manis kini berubah menjadi wajah dingin tanpa ekspresi. Manik mata yang kosong tanpa cahaya membuat semua yang ditatapnya pasti bergidik ngeri.
Sepasang aquamarine itu melirik sebuah foto yang terpajang tepat diatas meja nakas. Disana berdiri seorang anak kecil berambut pendek dan pria tinggi sedang berjongkok dengan rambut yang warnanya sama – sama putih.
Dibingkai kayunya terukir catatan singkat 'kelulusan sekolah dasar Gojo Sayuki & papa Gojo Satoru'.
Beberapa memori terlintas begitu saja dalam kepalanya, mencoba kembali ke kesadaran ia keluar dari rumah. Mengunci pintu dan pergi meninggalkan rumah minimalis itu untuk berangkat sekolah.
Tak menyadari sedari tadi sepasang mata sedang mengawasi setiap gerak geriknya.
[B E L O V E D – D A U G H T E R]_To Be Continue
Don't forget to give me vote and comment!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Daughter [Gojo Satoru And OC!Daughter]
FanfictionKisah dari masa depan yang memaksa Gojo Satoru untuk membuka kembali masa lalunya. "aku hanya berharap dia bisa merasakan kebahagiaan yang tak pernah aku rasakan sebelumnya." - Gojo Satoru- "mereka sebelumnya bahagia, namun karena sebuah perbedaan d...