CH 6 : Sweet Dream

552 78 0
                                    

[B E L O V E D – D A U G H T E R]_Present

Angin malam berhembus menyentuh permukaan kulit putih porselen miliknya. Terduduk dalam diam memandangi banyak foto yang terpampang didinding bercat putih. Tak menyangka, papanya masih menyimpan segala kenangan dalam bentuk potret. 

Seulas senyum ia tampilkan, tersirat kesedihan didalamnya "apa papa masih marah ya? Aku rindu ocehannya."

Jendela itu terbuka penuh, memperlihatkan bulan yang sempurna. Saat ini Sayu berada di kamar milik Satoru. Duduk diatas ranjang yang di penuh dengan bau mint yang manis dan menyegarkan milik satu - satunya orang tuanya. 

Berharap papanya datang dengan kejutan seperti biasa, tersenyum dan membawa makanan manis untuk dimakan bersama.

Namun harapan itu hanyalah menjadi bayangan semata, sama seperti hari - hari sebelumnya. Satoru tak muncul lagi dijangkauan mata putrinya.

Tak terasa kini tubuh Sayuki terbaring dengan selimut putih diatasnya. Menghadap jendela yang masih terbuka, matanya sama sekali belum terpejam. Sama seperti hari - hari sebelumnya, air mata kembali mengalir dari dua manik aquamarine nya.

'kuharap papa pulang agar aku bisa mengucapkan maaf' ujarnya dalam hati seraya menutup mata berusaha terlelap, menuju dunia mimpi berharap saat ia bangun bisa melihat sang papa lagi.

[B E L O V E D – D A U G H T E R]

"papa, hiks... hiks... papa..." gadis kecil sedang berjongkok sambil memegang boneka kucing hitam yang sebesar tubuhnya. Tangannya yang lain digunakan untuk menyeka air mata yang tak henti - hentinya mengalir.

Banyak mata yang memandang kasihan, ingin sekali rasanya menolong. Tapi mereka urungkan karena sebelum benar - benar dekat 'sesuatu' yang menakutkan menghalangi mereka. 

Membuat mereka tak berani untuk mendekat lebih jauh pada sang gadis kecil ber-hoodie itu.

Seorang pria yang memakai baju buddha menghampirinya, kemudian berjongkok "apa yang kau lakukan disini, anak kecil?" tanyanya dengan ramah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria yang memakai baju buddha menghampirinya, kemudian berjongkok "apa yang kau lakukan disini, anak kecil?" tanyanya dengan ramah. 

Seketika 'sesuatu' yang mengerikan itu lenyap. Gadis itu mendongak menatap pria berambut hitam "hiks... aku kehilangan ayah ku..." adunya parau.

Pria tadi terkejut, mata sipitnya melebar ketika melihat dua manik gadis ini mengigatkannya pada seseorang "hmm~ bagaimana kalau aku membantu mu mencari nya?" si gadis berhenti terisak, kembali mendongak.

"ka-kata papa tidak boleh per-percaya orang asing" Pria itu terdiam, nampak sedang berfikir kemudian berkata "tenang saja, aku adalah sahabat papa-mu. Aku akan mengantarmu kepadanya." 

Ia mengulurkan tangan, namun gadis itu masih enggan menerima"aku akan membelikan mu ice cream coklat kalau kau mau" lanjutnya, yang kemudian diterima baik oleh si gadis mungil.

Orang itu terkekeh 'mirip Satoru banget' batinnya gemas.

Sebelum melangkah gadis itu meminta untuk digendong oleh si pria, capek katanya habis nangis. Mereka akhirnya berjalan, membeli beberapa makanan manis dan souvenir kecil. 

"ayah!" panggil seorang anak kecil, kemudian berlari kepelukan seorang lelaki dewasa. Pemandangan itu tak lepas dari dua manik biru laut gelap sang gadis.

"hei, ada apa, kenapa murung lagi?" pria itu bertanya dan kembali berjongkok, kali ini tangannya hendak membuka tudung yang sedari tadi menutupi kepala gadis kecil. 

Tapi, segera dihentikan "kata papa, gaboleh dibuka kalau diluar. Nanti ada pedo yang nyulik" Tentu saja perkataan itu membuat si pria terbahak. Merasa ditertawakan gadis itu mengerucutkan bibirnya sebal.

Tapi itu tidak lama sampai ia merasakan tudungnya dibuka paksa, membiarkan rambut putih peraknya terekspos "nah, sekarang kamu terlihat cantik kan... ayo kuantar pulang." 

Belum bisa bereaksi, tubuhnya sudah terangkat dan bersandar dengan nyaman didada pria tinggi itu.

"ngomong - ngomong, aku belum tahu namamu, siapa namamu bocah?" masih dengan mengerucutkan bibir ia menjawab "Sayuki... Gojo Sayuki. Kalau paman?" 

Pria itu menyeringai "kau bisa panggil aku 'ayah'  kalau kau mau"  Sayu kecil menatap bingung orang itu, tapi tetap menurut.

Setelah berjalan cukup jauh, matanya bisa melihat sosok sang papa yang panik. Segera ia meronta minta untuk di turunkan dan berlari menuju pria tinggi bersurai putih itu. 

Tentu saja Satoru, si pria tinggi yang sedang panik itu lega sekaligus bingung 'bagaimana Yuki bisa sampai kesini?'. 

Satoru memeluk erat Sayuki yang baru saja hilang, bersyukur putrinya bisa ditemukan dengan keadaan selamat. Ketika ia bertanya "Yuki, kesini sama siapa?" sang anak menatap kebelakang. 

Netranya mencoba untuk melihat kembali ke orang yang ia panggil 'ayah', namun kekosonganlah yang ia lihat. Tak ada siapapun di sana selain orang yang berlalu lalang.

[B E L O V E D – D A U G H T E R]

"ayah...." suara serak menahan isak dengan mata yang terpejam. Itu tak luput dari pendengaran Satoru yang masih setia duduk dibawah jendela.

Tanpa Sayuki sadari selama seminggu ini bukannya Satoru tak pernah pulang, bahkan ia selalu berada di rumah. Walaupun hanya di malam hari di mana anaknya terlelap. 

Memangnya sebagai orang tua, Satoru sanggup menelantarkan putrinya barang sehari saja? tentunya tidak

Ocean miliknya menatap wajah Sayu sedih, begitu mirip dengan dirinya seakan saat ini ia sedang memandang tubuhnya sendiri. Terkadang ada rasa takut dalam dirinya, takut jika suatu saat Sayuki harus mengalami hal yang sama dengannya di masa lalu.

Sepertinya ia harus segera mengakhiri masalah ini dan berbaikan, hitung - hitung ini adalah pelajaran hidup untuk Sayuki yang masih muda. 

"mungkin aku memang harus lebih banyak mendengarkan pendapatnya" monolog Satoru yang kemudian berjalan keluar ruangan meninggalkan Gojo muda yang masih setia terlelap dalam mimpinya.

[B E L O V E D – D A U G H T E R]_To Be Continue

Don't forget to give me vote and comment!!

Beloved Daughter [Gojo Satoru And OC!Daughter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang