CH 2 : Fatal Error

690 82 7
                                    

[B E L O V E D – D A U G H T E R]_Present

Hari ini banyak mata pelajaran yang kosong dan hal itu sedikit membuat seorang Gojo Sayuki merasa bosan. Tak ada juga tugas OSIS yang harus dikerjakannya dan berakhirlah dirinya berdiam diri di rooftop sekolah. 

Memandangi langit yang senada dengan warna mata sang papa sejenak, lalu menutup ke dua netranya.

'tidur siang di atap emang mantap!' seru batin Sayuki gembira.

Tahun ini adalah tahun pertamanya masuk SMA, tapi ia sudah terpilih menjadi wakil ketua OSIS. Hanya dengan bermodalkan pidato tidak niatnya, hampir semua siswa memilihnya untuk menjadi ketua OSIS. 

Untung saja kepala sekolah memberikan penengahan berupa jabatan dibawah ketua, yaitu wakil ketua. Sementara yang diangkat menjadi ketua adalah senior kelas dua.

"kalau dipikir - pikir sejak awal aku memang sial ya . . ." gumamnya lirih dengan mata terpejam sambil mengusak rambutnya kasar. Alhasil rambut yang tadinya tertata rapi, kini sedikit acak - acakkan yang anehnya malah terlihat sangat sexy

Ditambah mukanya yang tergolong cantik diatas rata - rata, benar - benar anak dari seorang Gojo Satoru.

Tidur siangnya terganggu ketika suara dering ponsel terdengar nyaring dari sakunya. Segera ia buka untuk melihat siapa yang sedang menghubunginya "Remi-san?" tanyanya pada diri sendiri. 

Tanpa basa - basi lagi Sayu mengangkatnya. Alis saling bertaut ketika disebrang sana tak ada suara sama sekali.

Samar terdengar suara langkah kaki yang sangat pelan dan berakhir dengan suara pintu yang tertutup. Alis Sayu kembali saling bertaut, sedikit ada rasa khawatir dalam hatinya. Sebab Remi adalah salah satu dari sedikit orang yang dekat dengannya. 

Sekaligus senior yang menjadi ketua OSIS menggantikan dirinya.

Setelah panggilan itu tertutup Sayuki segera turun menuju kelas sang senior, berharap tadi hanyalah tingkah isengnya. 

Tapi alangkah terkejut dirinya mendengar bahwa "Remi tidak masuk sekolah tanpa keterangan hari ini" hal itu tentu saja langsung membuatnya berlari ke ruang guru hendak meminta informasi dari wali kelas.

[B E L O V E D – D A U G H T E R]

Dengan alasan pekerjaan OSIS yang dibawa oleh ketua dan harus segera diperiksa, ia meminta alamat rumah di kantor staff 'ku harap kau baik - baik saja, Remi-san!' serunya dalam hati terus berusaha tenang dan berfikir positif.

Disinilah Sayuki berdiri, didepan sebuah rumah dengan gaya modern. Taman yang cukup luas untuk memelihara dua ekor anjing shiba yang aktif. Namun tepat sebelum memasuki pagar sebuah suara menginterupsi pergerakannya.

"kelihatannya keluarga itu sedang pergi, sebab sudah tiga hari ini mereka tidak terlihat."

Ia menoleh ke sumber suara, ternyata seorang kakek tua mungkin ia adalah tetangga. Sayuki tersenyum ramah "saya tadi dihubungi, untuk mengambil beberapa dokumen yang belum selesai. Saya punya kunci cadangan jadi jangan khawatir." 

Kakek tadi hanya mengangguk faham dan membiarkan gadis dengan tinggi ideal itu memasuki pekarangan rumah.

Keseimbangan Sayu sedikit goyah ketika merasakan energi kutukan dalam jarak dekat "mau bagaimanapun aku tetap tak terbiasa dengan ini" gumamnya sambil terus berjalan mendekati pintu masuk rumah. 

Sebenarnya ia berbohong saat mengatakan bahwa memiliki kunci, tapi seorang Gojo Sayuki selalu punya cara lain untuk mengatasi setiap masalah.

Dipegangnya permukaan pintu itu dan detik selanjutnya pintu itu terhempas jatuh. Memang bukan cara yang rapi, tapi cukup untuk menyelesaikan masalah secara instan. 

Salahkan saja papanya yang belum pernah mengajarkan cara mengendalikan energi kutukan, alhasil ia harus belajar sendiri dengan sedikit kasar.

'ah, kenapa mereka harus mengincar orang yang dekat denganku juga?' tanya Sayuki dalam benaknya entah kepada siapa. 

Saat ini mata biru gelap miliknya tengah menatap tumpukan mayat yang tidak berbentuk. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Sayu mengalami hal ini, bahkan dirinya bisa digolongkan dalam orang yang berpengalaman, jadi dia bisa bersikap tenang. 

Kakinya mulai menyusuri setiap sudut rumah dengan hati - hati, begini - begini dirinya takut diserang dadakan.

Sampailah dirinya didepan pintu belakang, baru juga Sayuki memegang engsel pintu tubuhnya terhempas kedepan dan mendarat di bawah pohon besar 'sialan' umpatnya dalam hati ketika merasakan sakit luar biasa dipunggungnya. 

Segera ia berdiri dan memasang kuda - kuda menyerang. Saat ini dihadapannya ada sebuah makhluk besar berbentuk lipan dengan kaki tangan menusia.

Pertama Sayu berusaha mengamati kutukan dihaadapannya ini dari segi energi terkutuknya. 

'kutukan ini sepertinya cukup kuat, apa hampir sama dengan misi paman Megumi dulu ya? tingkat dua... mungkin' pikirnya. Sedikit ada rasa ragu untuk melawan, tapi adrenaline Sayuki tertantang kemudian ia menyeringai. 

"sepertinya ini akan jadi pertarungan yang panjang" setelah kata itu keluar dari mulutnya, Sayuki menyerang kutukan itu secara brutal. 

Pemandangan itu mengingatkan sepasang mata yang terus mengawasi akan kegilaan seorang 'Gojo Satoru'.

[B E L O V E D – D A U G H T E R]_To Be Continue

Don't forget to give me vote and comment!!

Beloved Daughter [Gojo Satoru And OC!Daughter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang