[B E L O V E D – D A U G H T E R]_Present
Kalau tidak salah ingat, kejadian ini terjadi enam bulan setelah berakhirnya perang besar Shibuya. Jari ke dua puluh Ryomen Sukuna telah ditemukan dan sang vessel, Itadori Yuuji akan dimusnahkan bersamaan dengan kutukan yang ada dalam tubuhnya.
Itu adalah rencana para petinggi atas usulan dari Gojo Satoru. Tapi berkat pengeksekusian para petinggi Jujutsu yang lama, Itadori Yuuji dibebaskan dari hukuman tersebut. Tapi tentu saja dengan syarat, Ryomen Sukuna harus tersegel dan dinyatakan lenyap dari dunia ini.
Maka dari itu pemimpin tertinggi melakukan pemurnian terbuka untuk pertama kalinya dalam dunia Jujutsu dengan presentasi keberhasilan dibawah 10%.
Hari itu seluruh penyihir Jujutsu tingkat tinggi berkumpul untuk membantu Gojo Satoru memurnikan Ryomen Sukuna tanpa menyakiti sang vassel Itadori Yuuji. Kami semua ada disana dan menyaksikan pertarungan yang sangat hebat antara Penyihir Terkuat dan Raja Kutukan.
Setelah persiapan selesai, Itadori Yuuji menelan jari terakhir, ia masih bisa mengendalikan dirinya dengan baik. Itu memudahkan ku untuk mencoba melihat masuk kedalam perluasan wilayah miliknya.
Namun hal yang tak terduga terjadi, tepat sebelum aku menyentuh pembatas wilayah miliknya, Ryomen Sukuna mengambil alih tubuh Itadori Yuuji.
Dan dari situlah awal pertarungan Gojo Satoru dan Ryomen Sukuna dimulai.
[B E L O V E D – D A U G H T E R]
"Ayasaki buat penghalangnya!" Sasaki yang juga turut andil dalam penyegelan itu berteriak. Karena sepertinya sasaran utama Ryomen Sukuna hanyalah Gojo Satoru. Tanpa perlu diulang, Ayasaki segera merapalkan mantra dibantu dengan Okkotsu Yuuta.
Dirasa persiapan telah selesai Ayasaki meminta Sniper Riffle yang sudah sengaja ia bawa dari Panda. 'tenanglah Ayasaki, rasakan saja aliran energi terkutuknya.' ujarnya menenangkan diri sambil berusaha membidik Sukuna.
Seketika energi kutukan yang tadinya keluar langsung terserap ke dalam senjata miliknya.
Manipulasi Energi Terkutuk, itulah tekhnik kutukan dari Murami Ayasaki.
Satu peluru ia keluarkan, disana tersimpan energi kutukan yang dipadatkan. Setelah peluru itu mendarat ke sasaran, bukan hanya damage fisik yang diterima melainkan kekacauan energi kutukan juga akan menjadi salah satu efeknya.
Hal ini lah yang membuat Ayasaki menjadi penyihir tingkat satu termuda.
Tangan Sukuna menangkap peluru itu dan seketika tubuhnya tersentak, tak melepas kesempatan Satoru menyerangnya. Tiba - tiba sebuah dinding ice memisahkan mereka "arah jam dua! itu adalah pendeta putih, sekutu Sukuna!" Seru Megumi yang langsung memanggil anjing iblisnya.
Maki dan Yuuta sudah mendekati pendeta bernama Uraume itu dengan cepat.
Mereka bersamaan menyerangnya dengan tebasan pedang berlawanan arah, sayangnya bisa ditangkis dengan mudah olehnya. Tak berhenti disitu, Nue salah satu shikigami milik Megumi menyerangnya dengan kilatan petir dari arah belakang.
Tanpa aba - aba, tubuh Maki, Yuuta, dan Uraume tertarik ke suatu arah.
Sebuah pukulan keras mendarat tepat didepan wajah Uraume, terdengar suara tulang retak (mungkin hancur) dari pukulan itu "brengsek, batalkan tekhnik kutukan mu. Beraninya kau memisahkan ku dan adik ku!!"
Ternyata itu adalah Sasaki yang baru saja memakai teknik kutukan Lapse, Blue. Yang lain hanya memasang wajah sweatdrop, bisa - bisanya brocon-nya kambuh di tengah pertarungan seperti ini.
"peluru yang bersarang ditubuh Itadori Yuuji kurang kuat. Aku harus menembaknya sekali lagi." tentu ucapan itu didengar oleh semua orang lewat earphone mereka.
Segera setelah dinding ice itu lenyap mereka memasang kuda - kuda bertahan, agar Ayasaki bisa kembali menembak Sukuna.
Sasaki mendecih ketika melihat banyak goresan luka dibagian - bagian tubuh Satoru, tapi dia bisa apa? Disini ia juga memiliki tugas lainnya.
Pada satu kesempatan Ayasaki berhasil membidik tepat dijantung tubuh Yuuji, bersamaan dengan masuknya peluru itu kesadaran Ayasaki berpindah. Panda yang sudah siaga berada di belakang Ayasaki pun menangkapnya.
"sepertinya ini adalah akhirnya penyihir terkuat" Sukuna berucap ketika merasakan kesadarannya direnggut secara paksa. Tatapannya menuju Ayasaki "sepertinya kalian melahirkan banyak penyihir berbakat yang memiliki teknik merepotkan."
Satoru melemaskan tubuhnya, sedari tadi penutup mata sudah ia buka "pertarungan yang seru Ryomen Sukuna. Selamat tinggal" tubuh itu jatuh, perlahan garis - garis hitam mulai menghilang menandakan bahwa Sukuna sudah tidak mengendalikannya.
Semua yang ikut dalam penyegelan itu berkumpul, kini tinggal menunggu Ayasaki menyelesaikan tugasnya. Masuk ke dalam teritori Sukuna dan memurnikan jiwanya.
Tak lama Ayasaki membuka mata "MENJAUHLAH DARI TUBUH ITADORI YUUJI!!" teriaknya begitu sadar. Namun terlambat, ledakan energi kutukan membuat mereka terdorong menjauh secara kasar dari tubuh itu.
Sebagian ada yang kehilangan kesadaran dan yang lainnya menerima luka berat.
"kalian menjauhlah, aku akan mendekatinya." Sasaki memberi perintah, tangannya langsung di tarik oleh Satoru. "apa yang akan kau lakukan?!" ia tak menghiraukan masih saja terus berjalan mendekati tubuh Yuuji.
Tangan kirinya diangkat kemudian sebuah lingkaran hitam muncul dan menyerap semua energi kutukan yang meledak tadi.
Dirasa sudah aman ia mendekat kembali dan berjongkok memastikan tubuh Yuuji baik, tapi ada hal aneh yang ia temukan. Lantas ia mengangkatnya tinggi - tinggi, sebuah suara tangisan bayi pecah menarik perhatian semua orang yang masih tersadar.
Bayi itu sangat mirip dengan Yuuji, hanya saja didalam tubuhnya tak memiliki sedikitpun energi kutukan. 'bisakah ku sebut sebagai pembatasan surgawi secara paksa?' batin Sasaki bermonolog.
[B E L O V E D – D A U G H T E R]
"begitulah, akhirnya bayi itu diberi nama Sukuna. Dan diangkat menjadi adik dari Itadori Yuuji, namanya Itadori Sukuna" Ayasaki meminum ice coffee nya untuk mengakhiri kalimat.
Sayu mengangguk - anggukan kepalanya, 'cerita yang menarik' pikirnya tersenyum menatap Sukuna yang masih saja diomeli Yuuji. Secara tak sengaja tatapan keduanya bertemu, namun segera diputus sepihak oleh Sayuki.
Terdengar dering ponsel dari saku hoodie Sayuki, ia pun melihat nama yang tertera "papa?" Ucapannya langsung mendapat perhatian dari semuanya.
Wajahnya memucat dengan raut wajah ketakutan, ia diam terus mendengarkan segala ucapan Satoru disebrang telepon tanpa berniat memberi bantahan. Ayasaki hanya terkikik geli 'berhasil!' batinnya gembira.
[B E L O V E D – D A U G H T E R]_To Be Continue
Don't forget to give me vote and comment!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Daughter [Gojo Satoru And OC!Daughter]
FanficKisah dari masa depan yang memaksa Gojo Satoru untuk membuka kembali masa lalunya. "aku hanya berharap dia bisa merasakan kebahagiaan yang tak pernah aku rasakan sebelumnya." - Gojo Satoru- "mereka sebelumnya bahagia, namun karena sebuah perbedaan d...