CH 9 : On Vacation

409 56 6
                                    

[B E L O V E D – D A U G H T E R]_Present

"selamat pagi..." sebuah suara sapaan menyapu indra pendengaran pria berusia 28 tahun itu. Dengan menguap ia menjawab "selamat pagi" kemudian melanjutkan langkahnya hendak menuju kelas.

Sadar ada suatu kejanggalan, langkahnya terhenti 'tunggu dulu... ini asrama pria. Kenapa ada suara perempuan?' tanyanya pada diri sendiri. 

Hal itu membuat kesadarannya langsung terkumpul, segera ia membalik badan menatap siapa yang tadi menyapanya.

Matanya kembali terbuka lebar mendapati perempuan bersurai putih masih tersenyum cantik padanya "Sayuki, apa yang kau lakukan disini pagi – pagi sekali?" ia sangat terkejut, hanya saja wajahnya tetap datar seperti biasa.

"hello paman Megumi sudah lama tidak bertemu, aku dapat skors tiga minggu dari sekolah, hehe. Jadi papa mengusulkan untuk liburan di sini" sepertinya sifat menyebalkan sang guru dapat ia lihat dengan jelas dalam diri gadis itu. 

Tidak memiliki rasa bersalah, selalu merasa benar dalam setiap tindakan. Padahal jelas - jelas skors itu hukuman dan hukuman itu ada karena dia membuat masalah.

'rasanya seperti ada Gojo Satoru ke dua' keluh Megumi dalam hati.

Menghela nafas berat, tangannya bergerak merapikan beberapa helaian rambut Sayuki yang berantakan "kali ini apa, berkelahi lagi?" tanyanya dengan mata masih fokus menata rambut gadis dihadapannya. 

Sayuki tertawa "hehe ya seperti itulah" ujarnya dengan nada bercanda.

Megumi hanya dibuat geleng - geleng kepala. Dia bisa tahu kalau Sayuki pernah berkelahi karena ia pernah menggantikan Satoru ke sekolah anak itu dulu. 

Untungnya Megumi mengaku kalau ia bukan orang tua Sayuki, jadi ia tidak kena semprot omelan kepala sekolah yang lumayan cerewet pada saat itu. 

Sudah menjadi hal yang biasa jika saja panggilan sekolah untuk Sayuki itu selalu menghadap ke kepala sekolahnya langsung.

Ketika dua orang itu berbincang, tiba – tiba sepasang lengan kekar mengangkat tubuh Sayuki ke atas "woaahh!!" tentu saja itu membuatnya terkejut. Dengan wajah datar Megumi menatap sahabatnya. 

"Itadori, kau harus berhenti memperlakukan Sayuki seperti anak kecil. Dia akan berusia 16 tahun, tahun ini" peringatnya.

Mendengar itu Yuuji pun menurunkan gadis itu "habisnya dia menggemaskan, kalau aku menjahilinya rasanya aku seperti membalas Gojo-sensei yang sering menjahiliku" ucapnya dengan nada murung, sangat tidak cocok dengan wajah sangar dan badan kekar miliknya.

Megumi memutar bola matanya malas, sementara Sayuki terkekeh diikuti seorang wanita bersurai coklat panjang, Nobara. Wanita itu datang bersama dengan Yuuji.

"itu karena dirimu sangat mudah dibodohi Itadori, hahaha!" seru Nobara mengejek, sementara yang diejek hanya diam dengan wajah datar. Cosplay jadi Megumi katanya.

Tak lama tawa mereka reda "jadi apa yang akan kau lakukan disini Sayuki?" pertanyaan dari Nobara membuat Sayuki berfikir. 

Sebenarnya ia tak ada rencana apapun, hanya saja saat mendengar usulan papanya untuk menginap di asrama SMK Jujutsu 'pasti menarik'  begitulah pikirnya. 

Tapi karena dia bukanlah bagian dari dunia Jujutsu, apakah tak apa ia mengikuti berbagai kegiatan didalamnya?

"menonton para murid latihan... mungkin? tentu saja jika itu diperbolehkan" ujarnya tanpa sadar.

Nobara menyeringai "baiklah kalau begitu, kau bisa pergi dengan Fushiguro. Aku dan Itadori ada misi bersama, bye bye Fushiguro-sensei hihihi"

Sebelum terkena teknik kutukan milik Megumi, Yuuji dan Nobara melarikan diri secepat kilat. Mereka tak mau mendengar kata – kata pedas dari mulut sahabat raven mereka itu, sangat tidak baik untuk telinga. 

Terlihat sekali saat ini Megumi menahan marah "Kugisaki bangsat, kenapa juga aku harus tes kesabaran pagi – pagi begini?!" gumamnya geram menatap kepergian dua manusia yang sayangnya adalah sahabatnya.

"heh~ Megumiii, kenapa wajahmu seperti orang yang menahan marah begitu? Entar cepet terlihat tua loh~" sebuah suara menarik perhatian Megumi dan Sayuki, ternyata itu adalah Satoru dengan wajah tidur sedang menoel – noel pipi Megumi. 

Tentu saja itu membuatnya makin marah, tak menunggu lama ia lampiaskan rasa kesalnya pada dinding tak bersalah yang berada tepat di sebelah mantan gurunya itu sampai retak. 

Megumi tak langsung melampiaskannya pada Satoru karena tahu, apapun yang dilakukannya infinity tetap akan menghalanginya.

Setelah puas memukul dinding yang sekali lagi sama sekali tidak bersalah, Megumi berjalan menuju kelas satu dimana ia akan mengajar. Ia sudah cukup lelah pagi - pagi harus mendapat cobaan berupa dua sahabatnya. 

Dirinya tak mau mati muda dengan dihadapkan perilaku guru konyolnya, bisa - bisa ia mati menahan kesal.

Satoru dan Sayuki saling tatap, Satoru membuat raut wajah bertanya. Melihat itu Sayuki tertawa renyah lalu menjawab "dia cemburu karena Nobara-san mengajak Yuuji-san berkencan, sementara ia yang notabene nya seorang guru harus mengajar." 

"Lagi pula ia juga harus menemani ku, karena aku ingin mencoba mengikuti latihan para calon penyihir itu, dah~" Sayu langsung melenggang pergi mengikuti langkah Megumi yang sudah hilang ditikungan lorong.

Mata berlian Satoru masih betah menatap lorong kosong yang baru saja dilewati putrinya "dia pasti marah karena tidak bisa kencan dengan Ayasaki. Bulan depan pertunangan mereka ya?... aku harus mencari hadiah yang bagus." 

Kemudian matanya terhenti di retakan dinding, tangannya menyentuh bekas bogeman Megumi 'dia sudah semakin kuat' batinnya berlalu.

Satoru pun bersiap untuk pergi melakukan misi, karena salah satu alasannya mengusulkan Sayuki untuk liburan di SMK ini adalah agar ia bisa menjalani lebih banyak misi tingkat tinggi.

[B E L O V E D – D A U G H T E R]_To Be Continue

Don't forget to give me vote and comment!!

Beloved Daughter [Gojo Satoru And OC!Daughter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang