CH 17 : Not The Strongest

392 41 2
                                    

[B E L O V E D - D A U G H T E R]_Present

Sayuki berjalan keluar dari kamar mandi, langkahnya berjalan menuju sofa depan TV yang mati. Di sana Satoru sibuk berkutat dengan laptop ditemani beberapa minuman dan camilan manis. Tak ingin menganggu sang papa, Sayuki langsung saja merebahkan tubuhnya di sofa panjang.

Ketika matanya baru saja tertutup, "habis mandi kok malah tidur, masih sore makan dulu sana." Satoru menginterupsi lewat suara, manik Sayu melirik makanan diatas meja tapi tangannya meraih manga yang ada dibawahnya "malas." 

Mendengar itu Satoru hanya menggelengkan kepala, membiarkan putrinya itu sesuka hatinya. 

'nanti kalo dipaksa malah ngajak war, mending diem.' batinnya yang sudah sangat hafal dengan tingkah laku sang anak.

Karena gabut, Satoru mencoba membuka beberapa file foto lamanya yang memang sengaja ia simpan di laptop. Pandangannya terpaku ketika membuka satu file di mana disana ada dirinya dan dua sahabatnya. 

Masa - masa dimana ia bebas melakukan apa saja, tanpa harus memikirkan busuknya dunia yang akan ditempuh nantinya.

Masa - masa dimana ia bebas melakukan apa saja, tanpa harus memikirkan busuknya dunia yang akan ditempuh nantinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayu-chan... apa kau tak ingin mengetahui siapa ayahmu?" pertanyaan itu tiba - tiba saja terucap. Tangan Sayuki berhenti membalik halaman manga, dirinya terkejut pada isi dari kalimat pertanyaan itu. 

Sayuki sadar cepat atau lambat seseorang akan bertanya hal seperti ini padanya. Hanya saja ia tak menyangka bahwa pertanyaan itu akan ditanyakan oleh Satoru sendiri.

'padahal selama ini aku memikirkan perasaannya' batin Sayu sedikit, sedih?

Satoru terlihat masih memandang laptopnya, Sayuki merasa kesal melihatnya 'dia bertanya seolah - olah bukan hal penting saja!'  batinnya kesal kepada sang papa.

Menghela nafas lelah ia menjawab "kalau papa tanya aku penasaran apa nggak, jelaslah Sayu penasaran. Tapi Sayu ngerti kok papa lagi ga mau ceritain tentang 'ayah' Sayu, jadi gausah cerita ga masalah." Ocean Satoru beralih menatap anaknya yang sedang membolak - balik halaman manga.

"lagian bagi Sayu... papa aja udah cukup kok" sedikit semburat merah terlukis di pipinya.

Tiba - tiba saja manga yang sedang dibacanya tertarik ke atas, karena itu pandangannya langsung menuju sang pelaku. Papanya telah berada di atasnya, tak lama setelah melempar manga tak bersalah itu ke sembarang arah.

Kemudian Satoru memeluk erat Sayu. "terima kasih" bisikan itu terucap begitu saja dari mulut nya.

Sayu tersenyum dan membalas pelukan sang papa 'wah, malam ini sepertinya aku akan mimpi indah' pikir Sayuki kembali memejamkan mata.

[B E L O V E D - D A U G H T E R]

Angin malam berhembus sedikit kencang, itu membuat helaian surai hijau gelap bergoyang. Manik senada dengan permata peridot itu menatap bangunan besar yang terdiri dari kuil ditengah hutan. 

"uwaah... Lihat itu Ao-chan apa ini benar - benar Tokyo? Belantara sekali hahaha" ucap lelaki yang baru saja datang dari arah belakang.

"Tokyo pun punya daerah pinggiran, Akashi" seorang yang lain menimpali, tangannya sedang sibuk mengisi peluru pada handgun nya dengan peluru. 

" Adam menyuruh kita untuk mencari Eve-nya. Lakukan dengan baik, Aori, Akashi." peritah dari si surai hijau dijawab anggukan mantap oleh dua orang lainnya.

Tiba - tiba sebuah bola berwarna ungu datang diantara mereka, merasakan kehadiran energi kutukan yang besar mereka langung berpencar. Niatnya mengantisipasi serangan, sayangnya bola itu meledak duluan hingga membuat ruang di sekitarnya langsung lenyap.

"apa - apaan itu tadi, purple?" gumam wanita bersurai biru bernama Aori. 

Kini tubuhnya terhuyung karena terkena damage ledakan, sementara dua rekannya juga tak berbeda. Mereka tak menguasai teknik pembalik, jadi mereka harus menelan mentah - mentah serangan yang melukai tubuh.

Masih dengan rasa waspada, pendengaran mereka menangkap suara lonceng dan langkah yang keras menggema dari arah hutan. 

'seseorang datang!' seru mereka bersamaan, tak lama muncul bayangan seekor anjing besar. Dibelakangnya ada dua orang dengan warna rambut yang sangat kontras, perempuan bersurai putih dan laki - laki bersurai hitam.

"beraninya kalian menginjakkan kaki di wilayah SMK Jujutsu ini!" ujar wanita yang menggunakan haori hitam, Sasaki. 

Sementara di belakangnya, Megumi menatap tajam tiga orang didepannya, tepat sebelum ia hendak membentuk segel tangan Sasaki menghentikan "aku saja" Mendengarnya Megumi mengangguk pelan dan berjalan mundur.

Tiga orang yang dapat dikategorikan dalam pengguna kutukan itu dibuat bingung, mereka tak mengenali siapa itu Sasaki. Jadi tanpa pikir panjang mereka langsung menyerang, melupakan rasa penasaran dari mana purple tadi datang. 

Sebuah peluru melesat cepat ke arah Sasaki berdiri, mereka terkejut karena peluru itu terhenti tepat sebelum menyentuh pakaiannya.

"jangan bilang itu Limitless..." ucapan dari si surai hijau menarik tatapan dua lainnya "jangan bercanda, Hakusho!! Gojo Satoru itu laki - laki!" bantah Akashi panik. 

Aori terdiam "klan Gojo bukan hanya Gojo Satoru saja bukan" .

Gelak tawa dikeluarkan Sasaki, "hahaha... kalian berani menyerang tanpa persiapan ya, hahh benar aku adalah salah satu klan Gojo yang menguasai Limitless. Kakak kandung dari Gojo Satoru, Pemimpin tertinggi para penyihir, Gojo Sasaki!" 

Akashi, Aori, dan Hakusho terdiam dengan muka gelap, tak lama mereka berteriak "jangan berbohong, Gojo Sasaki itu usianya 50 tahunan! Didengar dari usianya saja tak mungkin wanita cantik sepertimu itu dirinya!!"

Tentu saja itu membuat Sasaki tersinggung dengan perempat imajiner didahinya, hei dia memang berusia setengah abad apa salahnya tetap awet muda dan cantik?  

Tanpa aba - aba ia menjentikkan jari memunculkan tiga energi kutukan berbentuk anak panah berwarna hitam pekat. Seketika anak panah itu melesat, semua yang dilewatinya hilang dalam satu kedipan mata, hingga sebuah ledakan hitam menjadi akhir dari teknik sang pemimpin tertinggi.

'ada yang aneh dengan dua bocah berambut biru dan merah tadi' pikirnya berjalan kembali ke sekolah, melupakan Megumi yang membeku karena baru pertama kali melihat teknik milik Sasaki.

[B E L O V E D - D A U G H T E R]_To Be Continue

Don't forget to give me vote and comment!!


Beloved Daughter [Gojo Satoru And OC!Daughter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang