[B E L O V E D – D A U G H T E R]_Present
Halaman sekolah nampak ramai dengan para murid yang melakukan kegiatannya masing - masing. Beberapa pasang mata ada yang mencuri lihat padanya, kemudian saling berbisik pada siswa yang lain.
Menjadi pusat perhatian bukan lagi hal yang luar biasa bagi dirinya. Sebab sejak kecil, kelahirannya sendiri sudah cukup menarik perhatian banyak orang.
Satu - satunya hal yang harus dilakukannya adalah mengabaikan dan tetap berjalan.
Sayuki mengetuk pintu di depannya, setelah mendengar ijin masuk ia pun membuka pintu menampilkan ruangan bernuansa resmi dan tumpukan kertas.
"pak kepala sekolah, saya disini untuk memberikan laporan skorsing tiga minggu ini" ucapnya meletakkan sebuah buku di atas meja. Sementara sang kepala sekolah hanya bergumam dan sibuk dengan laptopnya.
Lagian sudah tidak asing lagi dengan laporan kenakalan dari putri keluarga Gojo.
Kini langkah Sayu dibawa menuju kelasnya, kelas X-A. Ia sendiri termasuk dalam murid unggulan walaupun minus perilakunya, tahulah turunannya siapa.
Begitu mendudukkan diri di bangku paling belakang, bel masuk pun berbunyi. Suasana yang sedikit dirindukan oleh Sayuki, walaupun tak seorang pun dapat dijadikannya sebagai teman yang sesungguhnya. Namun kehidupan seperti ini adalah hal yang diharapkan oleh sang Papa.
Dengan mata terpejam ia tersenyum "hari yang damai dan te..."
Belum saja ia menyelesaikan kalimatnya, sebuah suara berhasil membuat matanya terbuka. Seringai dengan taring yang tajam, juga kedua bola mata emas yang tak mungkin dimiliki oleh manusia.
"jadi kau putri dari pemilik Rokugan, hmm, kau tak memiliki mata seindah ayahmu, khekheikhee" Sayuki yakin suara berat yang menyeramkan itu hanya mampu didengar oleh dirinya. Bahkan sosok dengan haori merah dan tinggi yang tak masuk akal itu tidak bisa dilihat oleh orang - orang awam.
Didepannya kini adalah sebuah kutukan yang membuatnya sama sekali tidak berkutik. Bahkan guru yang baru masuk ke ruangan pun hanya mengucap salam tanpa memperlihatkan raut terkejut sedikit pun.
Seolah tak melihat apa yang kini dilihatnya. Membatu, Sayuki hanya bisa diam tak bersuara. Rasanya sekujur tubuhnya kaku karena rasa merinding yang luar biasa datang dari punggungnya.
Jemari panjang makhluk itu menyentuh wajah Sayuki pelan, meninggalkan satu goresan yang dialiri oleh darah merah, "bahkan ayahmu saja mampu untuk menyerangku saat masih seusia mu. Apa kau benar anaknya?"
"hmm, kalian bahkan tidak memiliki sedikitpun kemiripan" nilai sosok terkutuk itu pada Sayuki yang masih saja terdiam.
Dalam hatinya, Sayuki berteriak 'sialan suara ku tak mau keluar! bahkan tubuhku tak mau digerakkan, apa - apaan dia, menyeramkan!'
Disaat yang bersamaan, guru Sayuki menyadari muridnya yang baru saja kembali dari skors ada di dalam kelas. Tapi sedari tadi diam saja, padahal ia sudah memberikan perintah untuk membuka buku pelajaran.
'kenapa aku harus terjebak di kelas dengan murid nakal seperti dirinya' gerutu guru itu dalam hatinya. Menghela nafas lelah, ia hendak mulai menegur "Gojo Sayuki apa yang sedang kau lakukan? kenapa diam saja? cepat buka buku pelajaran mu atau-"
Seketika tubuh itu terbelah menjadi dua tanpa aba - aba. Darah menghiasi papan tulis kapur yang sudah digarisi beberapa kapur putih. Para murid berteriak panik, "SENSEI!!!"
'tidak tidak tidak tidak, sensei! semuanya, kumohon lari!' teriaknya dalam hati. Masih dengan suara yang tercekat ia duduk terdiam di atas bangkunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Daughter [Gojo Satoru And OC!Daughter]
Fiksi PenggemarKisah dari masa depan yang memaksa Gojo Satoru untuk membuka kembali masa lalunya. "aku hanya berharap dia bisa merasakan kebahagiaan yang tak pernah aku rasakan sebelumnya." - Gojo Satoru- "mereka sebelumnya bahagia, namun karena sebuah perbedaan d...