[B E L O V E D - D A U G H T E R]_Present
Suara lolongan serigala terdengar ketika bulan berada tepat di atas kepala. Langit malam tanpa awan yang menyelimuti membuat siapa pun bisa menikmati keindahan ribuan bintang di sana. Begitu pun Masamichi Yaga yang lebih memilih untuk mengabaikan keindahan sang alam untuk menemui juniornya.
Ketika pintu kayu digeser nyala sebuah lilin dengan seorang wanita bersurai hitam duduk diam disana menyambut. Tatapannya begitu fokus pada buku yang ada di tangannya, abai pada tumpukan yang lain Yaga memilih untuk mendekat untuk menyapa.
"masih menelitinya?" pertanyaan itu keluar.
Dua tatapan darah itu beralih, "aku tidak bisa mengandalkan pengetahuan pendeta cahaya yang terbatas, dia sebuah entitas yang tidak diketahui keberadaannya. Meskipun aku mengenalnya aku tidak mengerti hubungannya dengan Sugawara."
"dia bilang, dia ingin merebut rokugan."
Hikuera kembali melanjutkan kesibukan membacanya, dengan Yaga yang terlihat termenung disebelahnya. Kebuntuan seorang Hikuera Murami dalam mencari iformasi adalah hal yang langkah untuk dilihat.
Ketika dia adalah seorang pendeta cahaya yang mewarisi ingatan dari masa lalu, maka mungkin dalam tingkat kebijaksanaan orang ini jauh lebih baik darinya. Tapi terkadang Yaga pun berpikir kenapa shaman yang begitu berbakat sepertinya mau terikat dalam penjara bernama SMK Jujutsu ini.
"kau tahu bahwa tidak ada buku yang bisa membantu mu disini, meskipun kau menggunakan seluruh waktu mu untuk mencari jawabannya. Kau tidak akan menemukannya disini."
Menghela nafas sejenak, Hikuera mulai menutup buku yang sedang dibacanya. Ia menatap pada ruang kosong yang ada di depannya. Memang benar dirinya sudah tahu bahwa tidak akan ada ujungnya kalau ia mencari di sini. Tapi selalu ada sesuatu yang ditakutkan olehnya ketika ia memutuskan untuk menggali informasi diluar sekolah.
Tidak ada kepercayaan dirinya dalam menyerahkan keamanan tempat ini pada teman – temannya karena ia mengetahui betul sekuat apa kutukan tingkat atas yang dilawan murid – muridnya tempo hari.
"aku juga tahu, Yaga-senpai. Perisai tengen tidak bisa sepenuhnya diandalkan, sama seperti buku – buku tua ini sekarang. Bagaimana mungkin aku akan meninggalkan Satoru sendirian? Bisa saja terjadi hal buruk ketika aku tidak disini."
Yaga tampak berpikir setelah mendengar kata – kata Hikuera, "aku tidak tahu kau sudah memikirkannya atau tidak, tapi bagaimana kalau kau mengunjungi rumah Gojo setelah sekian lama?"
"hah?! Apa maksud mu, bagaimana mungkin dengan situasi Satoru seperti ini-"
"dengan Satoru tentunya," Yaga memasang senyum.
Hal itu jelas membuat Hikuera berpikir sejenak setelah ucapan seniornya terdengar. Sejauh ini ia beruntung karena bisa menyembunyikan situasi Satoru yang terkena kutukan yang tidak dapat diketahuinya atau penyihir lain.
Tapi kalau seandainya, ia pergi ke kediaman Gojo dan kondisi Satoru terbongkar bisa – bisa ia akan kena marah oleh bibi dan pamannya. Tiba – tiba terlintas sesuatu dikepala Hikuera yang membuatnya melebarkan mata.
"jika aku kesana mungkin saja aku akan menemukan jawaban dari kutukan itu ... dia sudah mengincar rokugan sejak seribu tahun yang lalu, mungkin saja klan Gojo masih memiliki sesuatu yang mengarsipkan informasinya."
"kau benar, itu yang ingin aku katakan."
Hikuera tertawa, "astaga kau selalu berbelit – belit, Yaga-senpai!"
[B E L O V E D - D A U G H T E R]
Matahari sudah bersinar ketika Suguru berjalan di lorong sekolah dengan nampan berisi makanan. Ia melangkahkan kakinya dengan ekspresi kosong dan pandangan lurus ke depan. Surainya yang turun dan kantung mata hitam yang terlihat jelas itu cukup untuk memberikan informasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Daughter [Gojo Satoru And OC!Daughter]
Hayran KurguKisah dari masa depan yang memaksa Gojo Satoru untuk membuka kembali masa lalunya. "aku hanya berharap dia bisa merasakan kebahagiaan yang tak pernah aku rasakan sebelumnya." - Gojo Satoru- "mereka sebelumnya bahagia, namun karena sebuah perbedaan d...