Part 16

1.2K 40 0
                                    

Arka dan Aurel masih saja berada di taman, padahal bel pulang sudah berlalu. Mereka berdua ketiduran di taman tersebut, sehingga mereka tidak tahu jika semua siswa sudah pulang, kecuali Pandu dan lainnya yang sibuk mencari mereka berdua.

Arka dan Aurel ketiduran dengan posisi berpelukan.
Tak lama kemudian, Arka terbangun dari tidurnya.
Yang pertama dilihatnya yaitu wajah ayu Aurel.

'Loh kelihatan manis banget kalau tidur,' ucap Arka dalam hati sambil menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Aurel yang tertiup angin.

'Loh sangat cantik Aurel kayak Dinda, seandainya saja Dinda masih hidup,' ucap Arka lagi dalam hati sambil memandang wajah Aurel.

Tak lama kemudian, Pandu dan lainnya datang menyampiri Arka.

"Kita capek-capek nyari kalian, ternyata kalian di sini," ucap Miko.

"Capek tahu nyari kalian berdua," ucap Kevin.

"Yang suruh kalian siapa?" tanya Arka datar.

"Disuruh sama setan," kesal Kevin.

"Udah-udah, lebih baik kita pulang, udah sore nih," ucap Lilis sambil melihat jam tangannya.

"Yaudah kuy," ucap Kevin.

"Tunggu, Aurel ketiduran yha," ucap Lilis.

Mata mereka semua pun mengarah pada Aurel yang masih tertidur pulas di kursi.

"Bangunin aja," ucap Miko.

"Ngak perlu, nanti gue gendong Aurel," ucap Arka.

"Ide bagus," ucap Lilis.

Arka pun mulai mengangkat Aurel dan mengendongnya dengan gaya bride style.
Mereka semua meninggalkan taman dan melangkah menuju parkiran.

Sesampainya di parkiran, Arka langsung memasukkan Aurel ke dalam mobil dan memasangkannya sabuk pengaman, setelah selesai Arka pun masuk ke dalam mobil dan mulai menyalakan mesin mobil, Arka pun mulai menjalankan mobil meninggalkan sekolah, begitu juga dengan Pandu dan lainnya.

Beberapa menit kemudian, Arka telah sampai di kediamannya. Ia pun keluar dari mobil dan mengendong Aurel dengan gaya bride style.
Arka langsung membawa Aurel ke kamarnya dan membaringkan Aurel di atas ranjang.
Arka pun menyelimuti Aurel.

Arka mulai melangkahkan kakinya ke luar kamar Aurel. Tapi sebelum itu, tiba-tiba saja tangan Aurel terangkat dan menahan tangan Arka.

"Jangan tingalin aku," gumam Aurel sambil memegang erat tangan Arka.

"Aurel loh ngak apa-apa?" tanya Arka sambil duduk di tepi ranjang Aurel.

"Ayah, jangan tingalin aku ayah," gumam Aurel sambil memegang erat tangan Arka.

Tanpa sadar Aurel meneteskan air matanya.

'Ayah loh memangnya ke mana Aurel?' tanya Arka dalam hati.

Arka pun mulai menenangkan Aurel dengan mengelus-elus kepala Aurel dengan lembut, setelah Aurel tenang, Arka mulai berjalan ke luar kamar dan melangkah menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar, Arka langsung masuk ke kamar mandi untuk memulai ritual mandinya. Setelah selesai, ia pun mengganti bajunya.
Arka pun duduk di tepi kamarnya sambil menatap foto Dinda di tangannya.

"Dinda gue kangen sama loh, maaf yha gue belum bisa dapat cewek yang loh maksud. Loh tahu ngak? Gue punya cewek yang mirip banget dengan loh, dia sama cantiknya sama loh. Semua sifat-sifat loh ada pada dirinya, namanya Aurel. Entah kenapa? Gue suka dekat dengan Aurel, gue suka senyumannya dan banyak yang gue suka darinya. Entah kenapa? Hati gue mau Aurel adalah cewek yang loh maksud Dinda, apakah aku sudah mencintai dirinya? Entahlah Dinda, gue juga tidak mengerti dengan perasaan ini," ucap Arka sambil mengelus-elus foto Dinda.

Arka and Aurel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang