Arka dan Aurel kini dalam perjalanan pergi ke sekolah. Tak lama kemudian, mereka telah sampai di sekolah. Arka langsung memarkirkan mobilnya dan turun dari mobil diikuti oleh Aurel.
Mereka berdua pun melangkah ke koridor sekolah, tak lupa tangan mereka yang saling berpegangan.
Di sepanjang koridor, semua siswa-siswi memandang mereka."Itu pacarnya bebep Arka."
"Iri banget gue."
"Beruntung banget tuh cewek."
"Sakit ati aku melihat mereka berpegangan tangan."
"Sosweet banget sih?"
"Mereka cocok banget."
"Seandainya gue yang di sana."
"Harusnya aku yang di sana."
"Mah! Aku sakit hati."
"Pacarku hilang diambil orang."
"Dadaku sesak banget."
"Pasangan yang serasi."
Itulah ocehan-ocehan para siswi di koridor sekolah.
Arka hanya acuh, sedangkan Aurel sedari tadi menunduk karena malu dilihatin para siswi.Arka langsung mengantar Aurel ke kelasnya, seperti biasa ia terlebih dahulu mencium kening Aurel dan melangkah ke kelasnya.
Kring! Kring! Kring!
Bel masuk pun berbunyi, semua siswa-siswi memasuki kelasnya masing-masing, guru juga pun masuk ke dalam kelas untuk mengajar.
"Selamat pagi anak-anak," ucap Bu Rani, wali kelas X IPA 1.
"Selamat pagi, Bu!" ucap siswa-siswi X IPA 1 serempak.
"Ibu memginfokan bahwa tiga hari lagi kita akan melaksanakan camping bersama. Ibu harap kalian mempersiapkan diri, sedangkan peralatan yang kalian akan bawa, nanti panitia yang akan datang menginfokan kalian, kalau begitu ibu pamit dulu. Oh iya ibu hampir lupa, kerjakan tugas di buku paket halaman 122. Kalau begitu ibu permisi dulu, selamat kerjakan tugas," ucap Bu Rani sambil melangkah ke luar kelas.
"Iya bu!" ucap siswa-siswi X IPA 1 serempak.
"Asik! Kita akan camping," ucap Dira.
"Iya, senangnya," ucap Vika.
"Aurel, Lilis nanti kalau kita camping kita harus sama-sama yah?" ucap Dira.
"Oke," ucap Aurel dan Lilis serempak.
Dira, Aurel, Lilis, Vika, dan Aras sudah bersahabat, mereka berlima selalu bersama dan saling membantu, teman sekelas Aurel juga sudah menyayangi Aurel dan tidak membencinya seperti dulu.
Tak lama kemudian, panitia camping memasuki kelas yaitu Miko, Wulan, Arka, dan Pandu.
"Selamat pagi," sapa Wulan sambil tersenyum.
"Selamat pagi, Kak!" ucap siswa-siswi X IPA 1 serempak.
"Oke, pasti kalian sudah tahu kedatangan kami, kami adalah panitia camping. Sebelum itu, kami memperkenalkan diri dulu. Kenalkan nama saya Wulan, sebagai sekertaris panitia," ucap Wulan memperkenalkan dirinya.
"Saya Miko, sebagai bendahara panitia," ucap Miko sambil tersenyum manis.
'Ganteng banget,' ucap Aras dalam hati.
"Saya Pandu, sebagai wakil ketua panitia," ucap Pandu datar.
'Datar amat,' ucap Lilis dalam hati.
"Saya Arka sebagai ketua panitia," ucap Arka datar.
"Oke, kalian sudah mengenal kami dan kami menginfokan barang-barang yang kalian akan bawa yaitu bla bla," ucap Wulan sambil menyebutkan peralatan yang akan dibawa untuk camping.
"Oke, kalian sudah mengerti 'kan apa-apa saja yang dibawa," ucap Miko.
"Iya kak," ucap siswa-siswi X IPA 1 serempak.
"Kalau begitu kami permisi dulu," ucap Wulan.
"Iya kak," ucap murid X IPA 1 serempak.
Arka dan lainnya pun ke luar kelas X IPA 1 dan melanjutkan ke kelas lainnya.
Beberapa jam kemudian, bel istirahat pun berbunyi, seperti biasa siswa-siswi langsung pergi ke kantin.
Berbeda dengan kelima sahabat ini, yaitu Aurel, Lilis, Dira, Vika, dan Aras. Mereka berlima sedang asik memakan bekal yang mereka bawa ke sekolah."Masakan lo enak banget, Aurel," ucap Dira memuji masakan Aurel yang ia cicipi.
"Biasa aja kok," ucap Aurel.
"Masakan Aurel, memang paling top," ucap Vika sambil memgangkat jari jempolnya.
"Terima kasih," ucap Aurel.
Beberapa menit kemudian, mereka berlima pun telah selesai makan.
"Kenyangnya," ucap Aras sambil memukul-mukul perut ratanya.
"Perut kamu nggak sakit, dipukul-pukul kayak gitu?" tanya Aurel.
"Tenang, dia udah biasa, Rel," ucap Dira.
"Oo," Aurel hanya beroriah saja.
▪︎▪︎▪︎
Kini Aurel sedang menunggu Arka di parkiran, padahal jam pulang sudah berbunyi satu jam yang lalu.
"Aurel! Maaf yah, nunggu lama," ucap Arka sambil menghampiri Aurel.
"Nggak apa-apa kok, kayaknya kamu sibuk banget yah?" ucap Aurel.
"Iya nih, gue sibuk banget, tetapi udah selesai kok," ucap Arka menghapus keringat di dahinya.
"Kamu capek banget yah? Sini aku lapin keringantnya?" ucap Aurel.
"Iya, gue capek banget," ucap Arka sambil menunduk membiarkan Aurel menghapus keringatnya.
Aurel mulai teliti menghapus keringat Arka, sedangkan Arka hanya sibuk memandangi wajah manis Aurel.
"Udah selesai," ucap Aurel.
"Makasih, Sayangku," ucap Arka sambil mencium puncuk kepala Aurel lembut.
"Yaudah, yuk pulang," ucap Aurel sambil memasuki mobil.
Arka juga pun masuk ke dalam mobil dan langsung menjalankan mobil meninggalkan sekolah yang sudah sepi.
"Arka? Kok lo bisa jadi ketua panitia camping?" tanya Aurel.
"Oo, itu disuruh sama ayah," ucap Arka.
"Pasti kamu kecapekan banget yah?" tanya Aurel.
"Iya, capek banget, mungkin ke depannya gue akan sibuk banget, jadi jarang romantisan sama kamu," ucap Arka.
"Nggak apa-apa kok, yang penting kamu tetap cinta sama aku," ucap Aurel.
"Ya, iyalah. Gue akan selalu mencintaimu," ucap Arka.
Cup!
Tak disangka Aurel langsung mencium pipi kiri Arka.
"Oo, udah mulai nakal yah?" ucap Arka mengedipkan satu matanya.
"Hehe," Aurel hanya cengengesan sambil memeluk lengan kiri Arka.
Arka hanya tersenyum dan mencium puncuk kepala Aurel sebentar.
Tak lama kemudian, mereka telah sampai di rumah Aurel, Aurel langsung segera turun diikuti oleh Arka.
"Kamu nggak mampir dulu," tawar Aurel.
"Nggak usah, masih ada yang akan gue kerjakan," ucap Arka.
"Oke, aku masuk dulu yah, i love you," ucap Aurel sambil melompat dan mencium pipi Arka.
Arka hanya tersenyum, sudah dua kali Aurel menciumnya.
"I love you, too!" teriak Arka.
Aurel hanya tersenyum manis dan masuk ke dalam ruamh, sedangkan Arka masuk ke dalam mobil dan mulai menancap gas pulang ke rumahnya.
Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Arka and Aurel (END)
Teen Fiction"Maafin aku, Kak Arka," mohon Aurel dengan menyatukan kedua tangannya di dada. "Nggak ada kata maaf, buat lo! Gadis miskin," ucap Arka sambil menarik kasar tangan Aurel. "Lepasin aku, Kak. Kamu mau bawa aku ke mana, Kak? tanya Aurel sambil berusaha...