Part 34 (END)

5.2K 82 0
                                    

Hari ini, kelas XII SMA Garuda, hasil ujian mereka telah keluar. Semua siswa dan siswi kelas XII kini tengah melihat hasil ujian mereka di mading sekolah.
Termasuk Arka dan teman-temannya.

Yang paling mengejutkan adalah peringkat pertama, diraih oleh Arkara Adijaya. Semua guru terkejut dengan prestasi yang diraih oleh Arka, bahkan yang sangat mengejutkan nilai ujian Arka 100 semua, semuanya benar. Semua guru beserta siswa-siswi yang berprestasi hanya mengeleng-gelengkan kepala tak percaya bercampur rasa kagum.
Ada juga siswa yang berprestasi merasa kecewa dan berkecil hati.

Aurel sangat bangga dengan prestasi yang diraih sang kekasih. Arka juga sempat kaget, tapi ia juga senang, ia juga tak percaya, dirinya bisa meraih peringkat satu dengan nilai yang sangat memuaskan. Tidak sia-sia, ia belajar keras. Kedua orang tua Arka juga sangat bangga dengan prestasi Arka. Maka dari itu, berkat hasil prestasi Arka, ayahnya Mahendra Adijaya memberikan hadiah kepada Arka yaitu sekolah SMA Garuda  dan Universitas  Adijaya, di mana Universitas ini paling terhits dan ternama di Indonesia, akan menjadi milik sahnya.
Arka menerima baik, hadiah besar dari ayahnya.

Peringkat kedua diraih oleh Pandu dan peringkat ketiga diraih oleh Wulan. Lilis juga sangat bangga dengan prestasi yang diraih oleh Pandu. Itulah hasil belajar Pandu dan Arka.

Arka dan Aurel kini tengah berada di tempat favorit mereka, di mana lagi kalau bukan di taman belakang sekolah. Aurel kini sedang bersender pada dada bidang Arka, sedangkan Arka mengelus-ngelus surai panjang Aurel.

"Sayang?" panggil Aurel sambil mendongakkan kepalanya menatap Arka.

"Kenapa, Sayang?" tanya Arka sambil menatap Aurel.

"Nanti kalau kamu kuliah, tolong jaga mata, jaga hati kamu, jangan lihat cewek lain, yah?" ucap Aurel sambil mengelus pipi Arka.

"Iya, Sayang. Aku nggak bakalan mandang cewek lain, hanya kamu yang ada di hati aku, tidak ada seorang cewek pun yang bisa menggantikan kamu di hati aku," ucap Ark sambil mengacak-ngacak rambut Aurel pelan.

"Janji?" ucap Aurel sambil mengangkat jari kelingkingnya.

"Aku janji," ucap Arka sambil tersenyum lebar dan mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Aurel.

"Makin sayang, deh?" ucap Aurel sambil memeluk Arka.

"Gue juga makin dan makin, sayang sama kamu," ucap Arka sambil membalas pelukan Aurel.

Mereka berdua sama-sama tersenyum lebar, dan Arka yang mencium puncuk kepala Aurel mesra.
Sungguh kemesraan mereka berdua, tiada tandingannya.

Di lain tempat, Pandu dan Lilis sedang berada di rooftop sekolah. Mereka berdua duduk di sofa yang memang sudah tersedia di rooftop tersebut.

Pandu dan Lilis kini tengah berdiri di pembatas besi rooftop.  Mereka berdua berdiri dengan posisi, Pandu memeluk Lilis dari belakang dengan meletakkan kedua tangannya di perut rata Lilis, sedangkan Lilis memegang tangan Pandu di perut ratanya. Sangat mesra.

"Sayang?" panggil Lilis.

"Ada apa, Sayang?" tanya Pandu sambil mencium puncuk kepala Lilis.

"Gue mau tanya? Alasan lo suka sama gue apa?" tanya Lilis sambil merubah posisinya menjadi menghadap ke arah Pandu.

"Karena lo beda. Lo beda dari cewek diluaran sana, mereka suka sama gue karena gue ganteng dan kayak, tapi lo beda dari mereka semua, gue bisa lihat ketulusan cinta di mata lo, dan lo juga punya hati yang baik, dan juga entah kenapa? Hati gue cuma maunya kamu, gue nggak pintar dalam hal cinta, tapi sungguh, gue sangat mencintai lo," ucap Pandu panjang kali lebar.

Kata-kata Pandu, membuat hati Lilis berbunga-bunga seketika. Sungguh alasan yang sempurna.

"Gue juga sangat mencintai lo, Sayang," ucap Lilis sambil memeluk Pandu.

Arka and Aurel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang